3.3.3. Pelaksanaan
Biota uji dibagi ke dalam tiga kelompok ukuran pada masing-masing populasi keong murbei cangkang kuning dan coklat. Setiap kelompok ukuran terdiri
dari empat biota uji. Terhadap setiap biota uji diberikan perlakuan yang sama.
3.3.3.1. Pemeliharaan
Pemeliharaan terdiri dari dua kegiatan utama, yaitu pemberian pakan dan pergantian air. Setiap wadah uji diisi satu organisme uji dengan pemberian jenis dan
jumlah makanan yang sama. Pemberian pakan dan pergantian air dilakukan setiap tiga hari. Pengamatan banyaknya pakan yang dihabiskan oleh biota uji dilakukan
setiap tiga hari selama 15 hari 2 minggu. Selama pengamatan, media uji ditutup dengan kain kasa agar biota uji tidak keluar dari media pemeliharaan tersebut.
3.3.3.2. Pengukuran
Pengukuran yang dilakukan meliputi penentuan berat tanaman air dan pengukuran parameter kualitas air. Penghitungan berat akhir tanaman sisa pakan
dilakukan setiap tiga hari untuk meminimalkan terjadinya gangguan terhadap biota uji. Parameter kualitas air yang diukur adalah pH, DO, dan suhu. Pengukuran pH
dan DO dilakukan pada awal pengamatan, sedangkan pengukuran suhu dilakukan tiga kali sehari.
3.3.3.3. Pengumpulan data
Pada penelitian ini dilakukan penentuan tingkat konsumsi keong murbei dengan pendekatan berat basah tanaman air yang hilang. Penimbangan sisa berat
basah tanaman air dilakukan sebagaimana penghitungan berat basah tanaman air sebelum dimasukkan ke dalam media. Selisih berat basah gulma dari T
1i
-T
3i
adalah banyaknya gulma yang dimakan per tiga harinya. Pengamatan dilakukan setiap tiga
hari sekali selama dua minggu, sehingga total pengamatan tingkat konsumsi P. canaliculata
adalah lima kali. Pengamatan dilakukan setiap 3 hari untuk meminimalkan kondisi stres dari biota uji. Konsumsi per hari dihitung berdasarkan
rata-rata berat tumbuhan yang dimakan selama tiga hari tersebut. Tingkat konsumsi dapat ditulis sebagai banyaknya gulma yang dimakan gramhari. Hasil
penghitungan yang didapatkan merupakan nilai tingkat konsumsi rata-rata setiap kelompok ukuran dan tingkat konsumsi total pada selama pengamatan.
3.4. Analisis Data
Data yang digunakan adalah hasil selisih berat pakan w
1i
-w
3i
pada lima pengamatan. Analisis data dilakukan secara statistik, sehingga akan diperoleh
kesimpulan dari pengujian tingkat konsumsi terhadap dua populasi keong murbei. Langkah-langkah analisis data tersebut adalah sebagai berikut.
3.4.1. Pengujian hipotesis
Hipotesis adalah dugaan penaksiran sementara mengenai suatu hal, melalui sekelompok sampel yang terukur, untuk menjelaskan populasinya, tetapi
kebenarannya belum teruji Siregar 2004. Untuk menguji kebenaran sebuah hipotesis digunakan pengujian yang disebut pengujian hipotesis atau pengetesan
hipotesis testing hypothesis. Pengujian hipotesis akan membawa pada kesimpulan untuk menolak atau menerima hipotesis, dengan demikian akan dihadapkan pada
dua pilihan. Diperlukan hipotesis alternatif yang selanjutnya disingkat H
a
dan hipotesis nol null yang selanjutnya disingkat H
Usman Akbar 1995. Hipotesis yang digunakan dalam rancangan ini ada tiga, yaitu 1 pengaruh
variasi cangkang terhadap tingkat konsumsi, 2 pengaruh ukuran terhadap tingkat konsumsi, dan 3 pengaruh sederhana interaksi faktor variasi cangkang dan
ukuran.
3.4.2. Rancangan acak faktorial RAF
Percobaan faktorial dicirikan oleh perlakuan yang merupakan komposisi dari semua kemungkinan kombinasi taraf-taraf dua faktor atau lebih. Keuntungan dari
percobaan ini adalah mampu mendeteksi respon dari taraf masing-masing faktor pengaruh utama serta interaksi antar dua faktor pengaruh sederhana. Model
linier aditif dari rancangan faktorial dituliskan sebagai berikut Matjik Sumertajaya 2000.
Y
ijk
= ยต +
i
+
j
+
ij
+
ijk