Klasifikasi keong murbei Pomacea canaliculata Morfologi

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Keong Murbei Pomacea canaliculata

Keong murbei P. canaliculata merupakan keong air tawar spesies asli di wilayah tropis dan subtropis Amerika Selatan Halwart 1994c in Ranamukhaarachchi Wickramasinghe 2006. Keong tersebut diintroduksikan dari Amerika Selatan ke Taiwan pada 1980 untuk keperluan akuakultur sebagai bahan makanan lokal dan ekspor Naylor 1996 in Ranamukhaarachchi Wickramasinghe 2006. Pada tahun 1986, keong murbei sudah banyak ditemukan di Indonesia. Saat ini keong murbei dilaporkan berada dalam jumlah yang berlimpah di beberapa habitat seperti sungai, kolam, rawa, danau, dan saluran irigasi Hendarsih-Suharto et al. 2006. Dilaporkan pula bahwa keong ini merupakan hama utama padi dan palawija. Selain memberikan dampak yang merugikan, keong murbei memiliki beberapa manfaat, yaitu sebagai sumber makanan, dekorasi akuarium, sebagai pengendali gulma secara biologi, serta sebagai pakan dan pupuk Ranamukhaarachchi Wickramasinghe 2006. Beberapa aspek biologi dan ekologi Pomacea canaliculata diuraikan sebagai berikut.

2.1.1. Klasifikasi keong murbei Pomacea canaliculata

Keong murbei Gambar 2 merupakan siput air tawar yang termasuk ke dalam Famili Ampulariidae. Menurut Cowie et al. 2006, spesies ini tersebar di wilayah tropis dan subtropis yang lembab di Afrika, Amerika, serta Asia. Klasifikasi Ampulariidae menurut TROPMED Technical Group 1986 in Baoanan dan Pagulayan 2006; Lamarck 1822 in Baoanan dan Pagulayan 2006 adalah sebagai berikut. Kingdom : Animalia Filum : Mollusca Kelas : Gastropoda Sub Kelas : Prosobranchia Ordo : Mesogastropoda Super Famili : Viviparoidea Famili : Ampullariidae Genus : Pomacea Spesies : Pomacea canaliculata Lamarck 1822 a b Gambar 2. Keong Murbei P. canaliculata = 1 cm

2.1.2. Morfologi

Secara morfologi, Pomacea Golden Apple Snail yang biasa dikenal sebagai keong mas atau siput murbei memiliki kemiripan dengan siput lokal Pila. Bentuk dan ukuran cangkang serta warna dari kapsul telur dapat menjadi karakteristik yang baik untuk membedakan antara Pomacea dengan Pila. Bagian tubuh dari keong murbei dijelaskan pada Gambar 3. Gambar 3. Bagian tubuh keong murbei Ghesquiere 1999 Suwignyo et al. 2005 menyatakan bahwa cangkang gastropoda terdiri atas empat lapisan. Paling luar adalah periostrakum, yang merupakan lapisan tipis terdiri dari bahan protein seperti zat tanduk. Periostrakum berfungsi untuk melindungi lapisan di bawahnya yang terdiri dari kalsium karbonat. Lapisan kalsium karbonat apex terdiri atas tiga lapisan atau lebih, yang terluar adalah prismatik atau palisade, lapisan tengah atau lamella dan yang paling dalam adalah nacre atau hypostracum. Keong murbei memiliki cangkang yang besar, tebal, lebar dengan puncak pendek Gambar 3. Memiliki 4-5 seluk dan seluk akhir body whorl tebal. Umbilikusnya terbuka, memiliki kanal yang dalam, cangkangnya halus berwarna coklat terang atau kuning kehijauan, tanpa pita-pita spiral spiral bands coklat Gambar 2a. Aperture bukaan cangkang melebar berbentuk oval, bibir luar outer lips agak sedikit tebal berwarna oranye atau kuning gelap, operkulum tutup cangkang agak sedikit tebal Gambar 3. Tinggi total cangkang 45-65 mm, lebar 40-55 mm, tinggi aperture sekitar ¾ dari total tinggi cangkang Hendarsih-Suharto et al. 2006. Cowie et al. 2006 menyatakan bahwa spesies dari grup Pomacea memiliki cangkang yang membundar, sering ditandai dengan pita-pita spiral spiral bands berwarna gelap. Sedikit berbeda dengan Hendarsih-Suharto et al. 2006, Cowie et al. 2006 mendeskripsikan bahwa cangkang P. canaliculata berbentuk membulat, umumnya berat, dengan periostrakum berwarna kehijauan atau berwarna tanduk dan sering dengan pita spiral spiral bands gelap Gambar 2b. Cangkang keong dewasa memiliki 5-6 seluk ukuran bertambah agak cepat dan terpisah oleh saluran suture yang dalam. Puncak cangkang apex agak landai, tetapi karakter ini cukup bervariasi. Aperture besar dan membundar agak memanjang, bibir cangkang atau peristome kadang berwarna kemerahan. Umbilikus luas dan dalam. Operkulum berbentuk corneus, keseluruhan menutupi aperture. Cangkang dewasa biasanya mencapai ukuran medium, hingga 50 mm, tetapi sangat bervariasi dalam populasi, dan beberapa individu mungkin berukuran lebih besar. Menurut Hendarsih-Suharto et al. 2006, variasi cangkang yang dimiliki oleh keong murbei sangat beragam dan cenderung berbeda pada setiap daerah di Indonesia. Variasi tersebut meliputi ukuran, bentuk, dan ukuran ulir spire, jumlah seluk, seluk akhir body whorl , dan warna cangkang. Pendapat ini juga didukung oleh Bronson 2002 yang menyatakan bahwa keong ini juga memiliki cangkang dan warna tubuh yang berbeda-beda. Meskipun banyak perbedaan cangkang dalam satu spesies, tetapi semua diidentifikasi sebagai P. canaliculata.

2.1.3. Variasi morfologi