Pangkep, Kalimantan Balikpapan dan Samarinda, Jawa, Bali, dan Lombok. Sejak tahun 1985-1987 keong murbei dianggap menjadi spesies lokal yang populer.
2.2. Gulma Air
Gulma merupakan tumbuhan yang tumbuh pada waktu, tempat, dan kondisi yang tidak diinginkan manusia Sukman Yakup 2002. Definisi gulma menurut
Mangoensoekarjo 1983 in Sukman Yakup 2002 adalah tumbuhan yang mempunyai nilai negatif merugikan kepentingan manusia baik langsung maupun
tidak langsung melebihi nilai positif data-gunanya bagi manusia. Gulma air diklasifikasikan menjadi marginal tepian, emergent gabungan
antara tenggelam dan terapung, submerged tenggelam, anchored with floating leaves
, free floating mengapung, dan planktonalgae Sukman Yakup 2002. Hal serupa juga dijelaskan oleh Islam 2008 bahwa gulma air adalah spesies
tumbuhan yang sebagian atau seluruh bagian tubuhnya tumbuh di kolom perairan, dan memiliki pengaruh yang merugikan secara fisika, kimia, atau biologi terhadap
ekosistem akuatik. Menurut Jacob dan Sainty 1988, definisi dari tumbuhan air tenggelam
meliputi tanaman yang seluruh akarnya tertanam pada substrat dan seluruh daunnya tenggelam. Tumbuhan ini menghasilkan bunga yang muncul di permukaan atau di
bawah permukaan air. Kebanyakan jenis gulma air tenggelam dan mengapung menyebabkan turunnya partikel tanah atau lumpur yang dibawa oleh arus air, yang
akan mempercepat proses sedimentasi. Beberapa jenis gulma air pertanian lain adalah Hygroryza aristata,
Eragrostis spp., Eleocharis spp., Oryza rufipogon, Digitaria spp., Cyperus diffusus,
C. distans , C. pilosus, Fimbristylis dichotoma, Najas indica, Monochoria spp.,
Vallisneria spiralis. Jenis gulma air yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Vallisneria spiralis Gambar 8.
Vallisneria spiralis yang juga dikenal sebagai Straight Vallisneria, Tape grass,
atau Eel grass merupakan tumbuhan air yang memerlukan kondisi cahaya yang baik
dan substrat yang kaya nutrien. Dalam kehidupan liar, tumbuhan ini dapat ditemukan di wilayah bagian tropis dan subtropis. Klasifikasi V. spiralis
Zipcodezoo 2009 adalah sebagai berikut.
Kingdom : Plantae
Filum : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Alismatidae
Ordo : Alismatales
Famili : Hydrocharitaceae
Genus : Vallisneria
Species : Vallisneria spiralis Erasmus Darwin 1789
Gambar 8. Vallisneria spiralis HEAR 2005 mendeskripsikan bahwa tumbuhan ini tenggelam di perairan,
berumah dua, dan bersifat tahunan atau ada sepanjang tahun. V. spiralis memiliki daun linear yang sempit dan memiliki kisaran warna dari hijau pucat hingga
kemerahan. Daun berbentuk seperti pita dengan panjang dapat mencapai 3 feet 1 m dan lebar mencapai 2 cm. Di samping itu terdapat stolon, dengan akar serabut
yang tersusun di tiap segmen. Lebar stolon 1-7 cm dan panjang mencapai 1-6 m. Pada
umumnya V.
spiralis ditemukan
di kedalaman
0,5-3m. Perkembangbiakan Vallisneria sp melalui biji, bunga yang tersebar oleh angin, dan
pemisahan dari akar. Hal ini tergantung pada lokasi, musim, dan wilayah. Salah satu atau lebih cara pembiakan tersebut mungkin akan sangat berperan dalam
memperluas distribusi gulma ini. Leroy et al. 1997 berpendapat bahwa tumbuhan ini dapat tumbuh subur di perairan berarus lambat, tetapi sangat jarang di perairan
deras. Gulma ini ditemukan di beberapa lahan palawija, saluran irigasi, dan saluran air, sehingga menghalangi aliran air. V. spiralis berpotensi sebagai gulma karena
memiliki daya adaptasi yang tinggi, sehingga persebarannya sangat mudah. V.
spiralis adalah salah satu jenis gulma yang tersebar luas di lebih dari 50 negara di
semua benua, termasuk di Indonesia Leroy et al.1997 Gambar 9.
Gambar 9. Distribusi gulma Vallisneria spiralis di seluruh dunia Leroy et al.1997 Di Kepulauan Chatham, Selandia Baru, V. spiralis dilaporkan sebagai gulma
seperti halnya Egeria densa dan Hydrilla verticilata. Kemampuan adaptasinya yang luar biasa bahkan mampu bersaing dengan H. verticilata ECAN 2008. Pendapat
serupa juga disampaikan oleh Van et al. 1999 yang menyatakan bahwa dalam kondisi nutrien yang terbatas, ternyata V. spirallis mampu menekan dan
mengalahkan dominansi pertumbuhan H. verticilata.
2.3. Kualitas Air