69
beragam sumber data yang berbeda untuk menggali data-data yang sejenis, tekanannya pada perbedaan sumber data. Peneliti bisa memperoleh informan
yang berbeda-beda posisinya dengan teknik wawancara mendalam, sehingga informasi dari informan yang satu bisa dibandingkan dengan informasi dari
informan yang lain. Cara lain yang bisa dilakukan yaitu dengan menggali informasi dari satu informan tertentu, atau dari catatan atau arsip yang memuat
catatan yang berkaitan dengan data yang dimaksudkan peneliti. Triangulasi sumberdata ini dapat dicapai dengan : 1 membandingkan
data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, 2 membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara
pribadi, 3 membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu, 4 membandingkan
keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi,
orang berada, orang pemerintahan, 5 membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
F. Tahap Analisa Data
Patton sebagaimana dikutip oleh Moleong 2002:103 mendefinisikan analisis data sebagai proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya
kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Ia membedakannya dengan penafsiran, yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap analisis,
70
menjelaskan pola uraian, dan mencari hubungan diantara dimensi-dimensi uraian. Bogdan dan Taylor seperti dikutip Moleong 2002:103 mendefinisikan
analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis ide seperti yang disarankan oleh
data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis itu. Dari pendapat di atas dapat ditarik definisi analisis data adalah proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan suatu uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis
kerja seperti yang disarankan oleh data.
Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia
dari berbagai sumber yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan
sebagainya. Setelah data terkumpul hal pertama yang dilakukan adalah
mereduksi data
. Untuk menganalisa data yang diperoleh baik data primer maupun sekunder kemudian disusun, dianalisa dengan cara membandingkan
dan diinterpretasikan kemudian ditarik suatu kesimpulan logis secara induktif sebagai hasil penelitian. Reduksi data diperlukan dalam rangka mempermudah
analisis. Reduksi data dilakukan dengan cara abstraksi, yaitu usaha untuk membuat rangkuman yang inti, proses dan penyatuan-penyatuan yang perlu
dijaga sehingga tetap berada di dalamnya. Tahap selanjutnya adalah penelitian data yang dilaksanakan dengan cara
mengkategorikan data primer dan sekunder dengan sistem pencatatan yang
71
relevan kemudian melakukan kritik atas data tersebut. Untuk menjaga validitas data, digunakan trianggulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan suatu data
dengan memanfaatkan data atau informasi pembanding yang diperoleh melalui teknik pengumpulan data yang berbeda.
Langkah selanjutnya adalah menginterpretasikan data yang dilakukan
dengan cara menganalisa secara kritis data-data yang telah terkumpul dan pada
akhirnya akan diambil suatu kesimpulan.
Teknik analisa data ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman yang tampak pada bagan 7.
Bagan 7. Model Analisa Interaktif Miles dan Huberman
Sumber : HB Sutopo 2002:96 Pengumpulan Data
Reduksi Data
Penarikan Simpulan Verifikasi
Sajian Data
72
Adapun kriteria prosedur pengadaan barangjasa sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 terlihat pada tabel 3.
Tabel 3. Kriteria Prosedur Pengadaan BarangJasa terkait dengan Praktik Maladministrasi No
Uraian Kriteria menurut Peraturan Keppres
Kriteria Maladministrasi
A. Bentuk-bentuk Maladministrasi