98
Pengetahuan panitia pengadaan terhadap kemampuan penyedia barangjasa untuk menyediakan barangjasa seperti yang dikehendaki oleh
pengguna barangjasa adalah suatu hal yang penting. Hal ini dimaksudkan agar jangan sampai terjadi penyedia barangjasa yang ditetapkan sebagai
pemenang lelang ternyata tidak mampu menyediakan barangjasa hanya dikarenakan kekurangtahuan panitia terhadap kemampuan penyedia
barangjasa tersebut yang akhirnya merugikan pihak pengguna barangjasa. Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka sikap netralitas dan
ketidakberpihakan panitia pengadaan adalah suatu hal yang sangat diperlukan dalam kegiatan lelang pengadaan barangjasa. Hal ini
dimaksudkan untuk menciptakan iklim persaingan usaha yang kondusif, sehat, menjamin rasa keadilan dan kepastian hukum bagi seluruh penyedia
barangjasa dan terhindar dari kolusi, korupsi dan nepotisme yang berdampak pada tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kegiatan
pengadaan barangjasa yang dilaksanakan di Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bentuk-bentuk Maladministrasi yang lebih mencerminkan sebagai
bentuk pelanggaran terhadap hukum.
Setiap calon penyedia barangjasa yang mengikuti proses lelang harus memenuhi persyaratan kualifikasi sebagaimana diatur dalam pasal 11
Keppres Nomor 80 tahun 2003. Kebenaran dan kelengkapan data kualifikasi
99
penyedia barangjasa akan sangat berpengaruh terhadap proses lelang maupun dalam hal pengambilan keputusan oleh panitia dalam menentukan
pemenang lelang. Oleh karena itu persyaratan kualifikasi secara benar dan lengkap harus dipenuhi oleh penyedia barangjasa selama proses lelang
berlangsung. Wawancara dengan panitia pengadaan Bagian Perlengkapan UNS pada
tanggal 20 Januari 2009 sebagai berikut : “...berdasarkan pengalaman kami di lapangan selama proses lelang
berlangsung memang masih terdapat beberapa calon penyedia barangjasa
yang melakukan
pemalsuan dokumen
ataupun memberikan datapersyaratan kualifikasi yang tidak benar terhadap
panitia pengadaan”.
Adapun beberapa persyaratan dokumen kualifikasi yang dipalsukan, data yang disampaikan tidak benar ataupun tidak lengkap nampak pada
tabel 7.
100
Tabel 7. Daftar Persyaratan dokumen kualifikasi persyaratan yang dipalsukan, tidak benar atau tidak lengkap
No Uraian
Kondisi Analisis
1. Surat jaminan garansi
dari distributor untuk barangalat yang bersifat
khusus Dipalsukan dengan cara
dibuat dan ditandatangani sendiri
oleh calon
penyedia barangjasa Pengadaan
barangalat tertentu harus ada ijin
principal surat jaminan garansi dari distributor
2. Brosur pada lampiran perincian barang
Brosur barangalat yang dilampirkan
tidak asli
namun hanya
men- download dari internet.
Lampiran brosur
asli sangat dibutuhkan karena
akan memperkuat
keyakinan panitia terhadap kemampuan
penyedia barang.
3. Surat
Ijin Usaha
Perdagangan SIUP Surat Ijin Usaha Jasa
Konstruksi SIUJK SIUP SIUJK sudah tidak
berlaku. SIUPSIUJK
calon penyedia barangjasa harus
masih berlaku
karena menunjukkan
bahwa perusahaan
masih adaaktif.
4. Bukti
Setoran Pajak
SPtPPH atau SSP 3 bulan terakhir
Tidak dilampirkan pada saat pemasukan dokumen
penawaran. SPtPPH atau SSP 3 bulan
terakhir harus dilampirkan karena
menunjukkan bahwa perusahaan tersebut
telah melunasi kewajiban pajaknya
Berlanjut ke halaman 101 .....
101
Lanjutan tabel 5…. 5.
Kualifikasi tenaga ahli khususnya untuk jasa
konsultasi Perusahaan
sebenarnya tidak memiliki kualifikasi
tenaga ahli sesuai dengan yang dipersyaratkan
Kualifikasi tenaga
ahli sangat diperlukan karena
terkait dengan kemampuan penyedia barangjasa untuk
melaksanakan pekerjaan. 6.
Terdapat perusahaan
Fiktif Terdapat
penyedia barangjasa
yang mengikuti lelang namun
setelah dicek keberadaan perusahaan
tersebut ternyata tidak ada
Adanya Perusahaan fiktif melanggar Keppres karena
perusahaan yang mengikuti lelang harus Memenuhi
ketentuan peraturan
perundang-undangan untuk menjalankan usaha sebagai
penyedia barangjasa; 7.
Adanya ”CV Pinjaman” Penyedia
barangjasa pemenang lelang tidak
mengerjakan sendiri
pekerjaan pengadaan
barangjasa yang diadakan namun dikerjakan pihak
lain. Penyedia barangjasa tidak
dibenarkan mensubkontrakkan
pekerjaan kepada pihak lain apalagi sepenuhnya
dikerjakan oleh pihak lain. Sumber : Bagian Perlengkapan UNS
Apabila terjadi hal-hal seperti yang disebutkan di atas, maka sesuai dengan Keppres Nomor 80 tahun 2003 pasal 49 tentang tindak lanjut
pengawasan ayat 2.c yang berbunyi “Perbuatan atau tindakan penyedia barangjasa yang dapat dikenakan sanksi yaitu membuat danatau
102
menyampaikan dokumen danatau keterangan lain yang tidak benar untuk memenuhi persyaratan pengadaan barangjasa yang ditentukan dalam
dokumen pengadaan”, maka panitia berhak memberikan sanksi dengan tindakan yang berupa tidak mengikutsertakan penyedia barangjasa yang
terlibat dalam pengadaan barangjasa pemerintah yang bersangkutan. Berdasarkan hasil wawancara di atas terlihat, memang dalam praktek
di lapangan masih ada calon penyedia barangjasa yang bertindak yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan cara memalsukan dokumen
ataupun memberikan data yang tidak benar tentang perusahaannya kepada panitia pengadaan. Hal ini tentu saja menuntut ketelitian dan kecermatan
dari panitia pengadaan agar tidak terjadi adanya maladministrasi. Hal lain yang dapat dilakukan guna meminimalisir adanya tindakan dari penyedia
barangjasa yang melanggar hukum yaitu adanya penegakan hukum law enforcement terhadap penyedia barangjasa yang berbuat curang dan secara
nyata memalsukan keterangan atau memberikan data yang tidak benar tentang perusahaannya kepada panitia. Dengan ditegakkannya hukum
diharapkan para penyedia barangjasa bertindak hati-hati dan tidak berani untuk berbuat melawan hukum maupun peraturan yang ada.
4. Bentuk-bentuk