Konspirasi Aspek-aspek yang mempengaruhi munculnya Potensi Maladministrasi

132 Hasil wawancara pada tanggal 27 Januari 2009 dengan salah satu penyedia barangjasa yang pernah mengikuti lelang di Bagian Perlengkapan UNS, sebagai berikut : ”Selama proses lelang berlangsung panitia pengadaan memberikan pelayanan kepada kami secara baik, adil dan setara. Tidak ada dari calon penyedia barangjasa yang mendapatkan perlakuan istimewa dari panitia pengadaan, semua diperlakukan sama”. Hasil wawancara di atas memberikan gambaran bahwa selama proses lelang pengadaan barangjasa berlangsung, panitia berusaha bersikap adil terhadap semua calon penyedia barangjasa yang mengikuti proses lelang di Bagian Perlengkapan UNS. Perlakuan yang adil bagi seluruh calon penyedia barangjasa ini akan berpengaruh terhadap terciptanya proses lelang yang terbuka serta persaingan yang sehat antar calon penyedia barangjasa sehingga akan menghasilkan pemenang yang benar-benar qualified.

3. Konspirasi

Konspirasi adalah persekongkolan antara sekelompok orang untuk maksud-maksud tertentu, biasanya bersifat negatif. Persekongkolan dimaksud dapat hanya melibatkan “orang-orang dalam”, tetapi dapat pula melibatkan pihak-pihak tertentu diluar birokrasi. Alasannya beraneka ragam, tetapi biasanya adalah agar pihak-pihak yang terlibat memperoleh keuntungan, atau paling sedikit agar kepentingan mereka tidak dirugikan. 133 Seringkali adanya hubungan tertentu antara masyarakat dengan pejabatpenguasa, baik itu hubungan kekerabatan maupun hubungan pertemanan membuka peluang untuk melakukan aksi profit taking di kalangan pemburu rente. Hal ini sudah pasti akan menguntungkan segelintir pihak tertentu, dan merugikan banyak pihak masyarakat. Dalam konteks lelang pengadaan barangjasa di Bagian Perlengkapan UNS yang ingin dilihat dan diukur penulis adalah : hubungan calon penyedia barangjasa dengan panitia pengadaan dan hubungan antar sesama calon penyedia barangjasa. Menurut ketua panitia pengadaan barangjasa Bagian Perlengkapan UNS pada wawancara tanggal 28 Januari 2009 mengenai siapa saja calon penyedia barangjasa yang berhak mengikuti proses lelang serta dalam penentuan pemenang lelang, sebagai berikut : “Dalam proses lelang yang diadakan di Bagian Perlengkapan UNS, kami mengumumkan secara terbuka pengadaan tersebut di media massa maupun di website sehingga masyarakat dunia usaha yang berminat bisa mengikuti pelelangan dengan melampirkan persyaratan kualifikasi yang sesuai, proposal administrasi, teknis dan biaya. Untuk selanjutnya panitia mengadakan evaluasi, klarifikasi dan negosiasi terhadap semua penawaran yang masuk minimal terhadap 3 penawaran dengan harga terendah. Adapun untuk menentukan pemenang lelang dilakukan oleh panitia secara obyektif tanpa ada unsur Korupsi, Kolusi dan Nepotisme KKN”. persyaratan kualifikasi penyedia barangjasa dapat dilihat pada lampiran 7 Hal senada juga diungkapkan oleh salah seorang peserta lelang, sebagai berikut : 134 “Rekanan yang ditetapkan sebagai pemenang lelang tidak didasarkan pada ada tidaknya hubungan antara peserta dengan panitia pengadaan sebagaimana yang dicurigai oleh masyarakat, tetapi penetapan tersebut telah melalui prosedur yang benar dan rekanan yang ditunjuk juga telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan sehingga dalam melaksanakan pekerjaan tidak mengalami hambatan baik secara teknis maupun administrasi”. Berdasarkan wawancara di atas, dalam proses lelang nampaknya sudah dilaksanakan secara terbuka dan tidak ada indikasi adanya konspirasi antara panitia pengadaan dengan peserta lelang. Hubungan kerja antara Panitia pengadaan barangjasa Bagian Perlengkapan UNS dengan penyedia barangjasa bukan didasarkan pada adanya hubungan famili, kekerabatan ataupun pertemanan melainkan hubungan kerja berdasarkan keunggulan klasifikasi dan kualifikasi sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan lancar karena didasarkan pada kemampuan dan pengalaman. Oleh karena itu sebagai tindakan preventing pencegahan terhadap adanya konspirasi antara panitia dengan calon penyedia barangjasa, maka peran aparat pengawas harus dilaksanakan secara konsisten dan obyektif. Selain itu guna mencegah terjadinya konspirasi antar sesama calon penyedia barangjasa, panitia harus benar-benar bersikap profesional, memiliki pengetahuan yang cukup terhadap calon penyedia barangjasa yang mengikuti proses lelang sehingga dalam mengambil keputusan pemenang lelang diperoleh penyedia barangjasa yang benar- benar mampu melaksanakan pekerjaan dengan baik. 135

4. Ketidakjujuran