Serat Sabut Kelapa Berkaret Rubberized Coir Proses Pembuatan Sebutret

berkaret banyak digunakan dalam industri jok, kasur, dan pelapis panas. Debu sabut dapat diproses jadi kompos dan cocopeat, dan particle board atau hardboard. Cocopeat digunakan sebagai substitusi gambut alam untuk industri bunga dan pelapis lapangan golf. Di samping itu, bersama bristle dapat diolah menjadi hardboard. Produk dari serat secara jelas dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Produk yang berasal dari sabut kelapa

2.3. Serat Sabut Kelapa Berkaret Rubberized Coir

Serat sabut kelapa berkaret merupakan produk kombinasi dari bahan baku serat sabut kelapa dengan karet alam yang telah divulkanisasi. Proses Vulkanisasi merupakan reaksi kimia antara karet dengan belerang, sehingga membentuk ikatan silang dan menghasilkan struktur tiga dimensi Bhuana, 1990 dan Pujiastuti, 2007. Selain itu, menurut Meilani 2006 serat sabut kelapa berkaret merupakan serat keriting dari sabut kelapa yang dibalut dan diikat dengan karet dari lateks pekat. BPTK 2003 mengatakan bahwa sebutret memiliki beberapa keunggulan yaitu lebih ringan jika dibandingkan dengan karet busa busa alam, hal ini disebabkan oleh serat sabut kelapa berkaret terdiri atas karet dan serat-serat bergelombang yang memiliki pori-pori rongga yang besar. Produk sebutret dapat dibuat dengan kerapatan bervariasi sesuai dengan kebutuhan, sehingga berat tiap Serat berkaret Matras Kerajinan: keset, karpet, tali, dll Serat panjang Geotekstil Genteng Sabut Serat pendek Hardboard Isolator listrik Cocopeat Hardboar Debu sabut Kompos volume densitas sebutret juga berbeda-beda. Sebutret mempunyai kepegasan yang baik, sejuk dan dingin karena terbuat dari karet alam dan memiliki rongga yang besar, tahan terhadap air dan bakteri karena serat telah dibalut oleh karet, bebas dari segala macam kutu dan serangga, tidak berdebu seperti kapuk dan pemakainnya tidak berisik karena mampu meredam bunyi Sinurat, 2003 dan Meilani, 2006.

2.4. Proses Pembuatan Sebutret

Menurut BPTK Bogor 2003, pembuatan serat sabut kelapa berkaret secara umum meliputi beberapa proses yakni proses pengolahan sabut kelapa menjadi serat keriting, proses pengolahan disperse kimia, proses pengolahan lateks dan proses pembuatan sebutret. Proses pengolahan sabut kelapa menjadi serat keriting, pada tahap ini kulit kelapa yang telah keringkan digiling dengan menggunakan mesin pemecah sabut untuk diambil seratnya. Selanjutnya serat gilingan tersebut dipisahkan antara serat kasar dan serat halus. Setelah dipisah, serat kasar digiling ulang, sedangkan serat halus dikeritingkan. Hasil pintalan serat dioven selama 4 jam dalam suhu 80 C atau dijemur di bawah sinar matahari selama beberapa hari sampai serat tersebut kering. Setelah dioven, pintalan yang telah dikeringkan dan diperam selama sehari semalam. Kemudian pintalan yang telah diperam dibongkar atau diurai kembali untuk menjadi serat keriting. Proses pengolahan disperse kimia, pada proses ini bahan kimia ditimbang sesuai formula. Selanjutnya kedalam guci keramik berpeluru, dituangkan satuan padatan kimia sesuai ukuran yang dibakukan dan ditambah air. Setelah itu keramik berisi padatan kimia dan air diputar selama 24 jam pada mesin pengocok ball mill disperse supaya cairan senyawa kimia tersebut menyatu. Kemudian senyawa cairan kimia dituang atau disimpan dalam keadaan tertutup dalam bejana plastik dan siap digunakan untuk proses pengolahan lateks karet alam. Proses pengolahan lateks, lateks yang merupakan hasil sadapan di kebun disaring, ditimbang sesuai keperluan. Sesuai formula atau dosis, larutan kimia dituangkan ke dalam lateks kebun untuk memisahkan lateks dengan air, melalui pendadihan pemeraman atau sentrifugasi putaran dengan kecepatan tinggi. Selanjutnya adonan lateks berkimia tersebut diaduk selama 2-3 menit. Gambar 3. Diagram alir proses pembuatan sebutret BPTK Bogor 2003 dan Meilani 2006 Proses pembuatan serat sabut kelapa berkaret, pada proses ini serat sabut kelapa yang sudah dikeritingkan, sesuai ukuran dan densitasnya kemudian dicetak dalam cetakan secara manual sesuai dengan keperluan. Setelah serat keriting dalam cetakan kemudian disemprot dalam tahap I penyemprotan awal dengan kompon menggunakan kompresor. Penyemprotan pada tahap ini dilakukan secara tipis pada seluruh bagian serat sabut kelapa. Setelah terlapisi kompon kemudian divulkasisasi dalam oven untuk dikeringkan tahap I, kemudian dikeluarkan dari oven dan disemprot untuk tahap II penyemprotan lanjutan, setelah itu lapisan- lapisan tipis tadi dikumpulkan menjadi lapisan tebal akan dikempa dalam cetakan. Setelah itu divulkanisasi di dalam oven selama 60-75 menit dengan suhu 100-110 C. Setelah kering, lapisan-lapisan tersebut dipotong-potong dan jadilah sebutret yang sesuai dengan apa yang diinginkan. Secara umum proses pembuatan serat Serat keriting Kompon lateks Lapisan tipis serat di dalam cetakan Pengadukan 2-3 menit Penyemprotan tipis pada seluruh bagian serat sabut kelapa tahap I Pengeringan Penyemprotan sheet tipis tahap II Penumpukan lapisan tipis Lapisan tebal Pengempaan dalam cetakan Vulkanisasi dalam oven dengan suhu 100-110 C selama 60-75 menit Pemotongan Sebutret sabut kelapa berkaret sebutret menurut BPTK Bogor 2003 dan Meilani 2006 seperti pada Gambar 3. Menurut Sinurat et al 2001 mengenai urutan serta alat dan mesin alsin yang digunakan dalam pengolahan serat sabut kelapa berkaret seperti pada Gambar 4. Gambar 4. Urutan serta alsin dalam pengolahan sebutret Sinurat et al, 2001

2.5. Analisis Lingkungan Internal