V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5. 1. Hasil
Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu di areal tegakan Pinus Pinus merkusii Jungh. et de Vriese tahun tanam 1995 pada petak 48I RPH
Hanjawar Timur BKPH Sukanagara Utara dan areal tegakan Pinus tahun tanam 1994 di petak 27A RPH Hanjawar Barat BKPH Sukanagara Selatan KPH Cianjur,
Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. Jarak tanam pohon pada kedua lokasi tersebut adalah 3 m x 2 m dan tidak dilakukan penjarangan pada masing-
masing lokasi. Pengambilan contoh untuk masing-masing lokasi adalah seluas 0,04 hektar dengan lima kali pengulangan.
A B
Gambar 3. Kondisi tegakan Pinus petak 48I tahun tanam 1995 A dan tegakan Pinus petak 27A tahun tanam 1994 B
Pada penelitian ini, biomassa yang diukur adalah biomassa yang terdapat di atas permukaan lahan yaitu antara lain tumbuhan bawah, serasah, dan pohon.
Pengukuran biomassa vegetasi dapat memberikan informasi tentang nutrisi dan persediaan karbon dalam vegetasi secara keseluruhan atau jumlah bagian-bagian
tertentu. 5. 1. 1. Potensi Volume Pohon
Pengukuran volume pohon di lapangan dilakukan dengan mengukur keliling pohon cm yang kemudian dikonversikan menggunakan Tarif Volume
Lokal TVL Pinus KPH Sukabumi, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten yang memberikan informasi mengenai potensi volume pohon Pinus. Hasil
perhitungan potensi volume pohon tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Potensi volume pohon Pinus Pinus merkusii Jungh. et de Vriese tahun tanam 1995 dan tahun tanam 1994 di KPH Cianjur
Tahun Tanam
Umur tahun
Jarak Tanam
Luas Petak
ha Jumlah
Pohon Diameter
rata-rata cm
Volume per
pohon m
3
Volume per
hektar m
3
ha 1995
15 3 x 2
0,2 160
22,0681 0,2697 215,7740
1994 16
3 x 2 0,2
149 21,3205
0,2426 180,7455 Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa potensi volume yang dimiliki pohon
Pinus Pinus merkusii Jungh. et de Vriese pada petak tahun tanam 1995 lebih besar daripada petak tahun tanam 1994. Potensi volume Pinus pada petak tahun
tanam 1995 yaitu sebesar 215,7740 m
3
ha, sedangkan volume pada petak tahun tanam 1994 adalah 180,7455 m
3
ha. Perbedaan volume tersebut diakibatkan oleh adanya perbedaan jumlah pohon dan juga diameter rata-rata pohon yang lebih
besar pada petak tahun tahun tanam 1995 daripada petak tahun tanam 1994. Selain itu, tidak menutup kemungkinan adanya gangguan hutan berupa pencurian
kayu serta adanya kematian pada pohon akibat serangan hama maupun penyakit yang lebih besar pada petak tahun tanam 1994 daripada petak tahun tanam 1995.
Hal ini tentu berdampak pada jumlah pohon di petak tahun tanam 1994 yang lebih kecil daripada petak tahun tanam 1995.
Dengan jumlah pohon yang lebih banyak, petak tahun tanam 1995 memiliki volume per pohon dan diameter rata-rata yang lebih besar dibandingkan
petak tahun tanam 1994. Nilai volume per pohon dan diameter rata-rata untuk petak tahun tanam 1995 yaitu 0,2697 m
3
dan 22,0681 cm. Untuk volume per pohon dan diameter rata-rata pada petak tahun tanam 1994, nilainya adalah
0,2426 m
3
dan 21,3205 cm.
Gambar 4. Potensi volume
pohon
Pinus petak tahun tanam 1995 dan petak tahun tanam 1994
5. 1. 2. Hasil Analisis Vegetasi Tingkat Tumbuhan Bawah