5. 1. 9. Potensi Simpanan Karbon Serasah
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap biomassa serasah, dapat diketahui bahwa potensi biomassa di petak tahun tanam 1995 lebih rendah daripada petak
tahun tanam 1994. Hal tersebut memberikan pengaruh terhadap potensi simpanan karbon pada serasah, yaitu potensi simpanan karbon serasah di petak tahun tanam
1995 lebih rendah daripada petak tahun tanam 1994. Potensi simpanan karbon pada petak tahun tanam 1995 yaitu sebesar 0,0128 tonha, sedangkan untuk petak
tahun tanam 1994, potensi simpanan karbonnya adalah 0,0166 tonha.
Gambar 11. Potensi serapan karbon serasah pada petak tahun tanam 1995 dan petak tahun tanam 1994
5. 1. 10. Potensi Simpanan Karbon di Atas Permukaan
Hasil perhitungan potensi simpanan karbon secara keseluruhan berupa simpanan karbon pada pohon, tumbuhan bawah, dan serasah yang merupakan
pendugaan terhadap potensi simpanan karbon di atas permukaan above ground. Berdasarkan perhitungan terhadap simpanan karbon, untuk petak tahun tanam
1995, potensi simpanan karbon totalnya lebih besar daripada petak tahun tanam 1994. Potensi simpanan karbon pada petak tahun tanam 1995 adalah 77,1580
tonha, sedangkan potensi simpanan karbon petak tahun tanam 1994 yaitu 64,6372 tonha.
Gambar 12. Potensi simpanan total karbon pada petak tahun tanam 1995 dan petak tahun tanam 1994
5. 1. 11. Hasil Analisis Data Simpanan Karbon
Hasil pengolahan data simpanan karbon baik pada hutan Pinus tahun tanam 1995 maupun hutan Pinus tahun tanam 1994 dengan masing-masing
pengaruh vegetasi pohon, tumbuhan bawah, dan serasah menunjukkan hasil ANOVA pada Tabel 6 berikut.
Tabel 6. Tabel sidik ragam simpanan karbon
Sumber DB
JK KT
F-Hit Nilai-p
Vegetasi
2 10351.89319
5175.94660 205.06
.0001
Umur
1 37.28488
37.28488 1.48
0.2351
Error 26
656.26073 25.24080
Total 29
11045.43880
R-Square Coeff Var
Root MSE Respon
0.960112 1.388847
0.057568 4.145049
Dari hasil Analisis Ragam ANOVA yang diperoleh, dapat diketahui bahwa nilai R-Square sebesar 0,960112 atau sebesar 96,01 yang dapat diartikan
bahwa sebesar 96,01 keragaman dari respon mampu dijelaskan oleh faktor- faktor dalam model sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar
model .
Untuk menguji hipotesis pertama yaitu pada faktor vegetasi pohon, tumbuhan bawah, dan serasah yang terdapat di dalam hutan Pinus tahun tanam
1995 maupun hutan Pinus tahun tanam 1994, dapat dilihat pada p-value untuk vegetasi sebesar 0,0001 dimana nilai tersebut 0,05 sehingga pada taraf nyata
5 tolak H yaitu H
: β
ji
= 0, i,j vegetasi pada hutan tertentu tidak
berpengaruh. Dapat disimpulkan bahwa pada hipotesis pertama dengan taraf nyata 5 ada atau terdapat vegetasi pohon, tumbuhan bawah, dan serasah yang
berpengaruh terhadap potensi simpanan karbon. Hal tersebut dapat menggunakan uji lanjut dari penolakan H
vegetasi yang tersarang pada hutan dengan Duncan Multiple Range Test Uji Perbandingan Berganda Duncan.
Uji lanjut dari penolakan H dengan Duncan Multiple Range Test Uji
Perbandingan Berganda Duncan menggunakan software SAS. Berdasarkan Hasil uji lanjut dengan Duncan Multiple Range Test Lampiran menunjukkan bahwa
pohon Pinus lebih banyak memberikan pengaruh terhadap potensi simpanan karbon pada hutan Pinus tahun tanam 1995 dan hutan Pinus tahun tanam 1994.
Selain itu, untuk serasah dan tumbuhan bawah, hasil uji lanjut Duncan Multiple Range Test menunjukkan bahwa serasah maupun tumbuhan bawah memberikan
pengaruh yang sama terhadap potensi simpanan karbon baik pada hutan Pinus tahun tanam 1995 maupun hutan Pinus tahun tanam 1994.
Hasil analisis data pada hipotesis yang kedua yaitu pada faktor umur, dapat dilihat pada p-value umur. Nilai p-value = 0,2351 dimana nilai tersebut
0,05 sehingga pada taraf nyata 5 terima H yaitu H
: τ
1
= τ
2
= 0 umur tidak berpengaruh. Dapat disimpulkan bahwa pada hipotesis pertama pada taraf nyata
5 belum cukup bukti untuk mengatakan bahwa hutan Pinus tahun tanam 1995 maupun hutan Pinus tahun tanam 1994 berpengaruh terhadap potensi simpanan
karbon.
5. 2. Pembahasan