4.2. Pembahasan 4.2.1. Status FMA Pada Jati dan Prosentase Infeksi Akar
Hubungan simbiotik antara FMA dengan tanaman inang, ditandai dengan adanya infeksi akar pada tanaman inang. Infeksi yang dilakukan oleh mikoriza
menjadi salah satu faktor yang menentukkan tingkat penyerapan fosfor pada tanaman yang bermikoriza.Waktu yang diperlukan untuk terjadinya infeksi antara suatu
cendawan mikoriza dengan inangnya sangat bervariasi. Hal tersebut dikarenakan, infeksi akar ditentukan oleh tingkat infektivitas dan faktor-faktor lingkungan.
Status FMA yang dapat bersimbiosis dengan tanaman inang dapat dilihat dari adanya infeksi akar yang terjadi antara mikoriza dengan inangnya. Terdapat tiga jenis
FMA yang memberikan respon positif terhadap prosentase infeksi akar yaitu G. aggregatum, G. manihotis-3, dan Mikofer dengan dosis pemberian sebesar 150 gr dan
100 gr.
4.2.2. Efektifitas Inokulasi FMA Pada Pertumbuhan Jati
Pembentukan endomikoriza selain ditentukan oleh kondisi fisiologis akar juga dipengaruhi oleh tingkat efektifitas mikoriza. Mikoriza tidak akan terbentuk pada
akar yang telah suberisasi, oleh karena itu inokulasi mikoriza lebih baik dilakukan pada saat fase semai anakan.
Variasi respon pertumbuhan terhadap inang yang bermikoriza tidak hanya ditentukan oleh jenis mikoriza, tetapi juga ditentukkan oleh jenis inang dan kondisi
lingkungan. Tanaman yang bermikoriza mampu menyerap unsur fosfor dalam tanah yang berguna untuk proses ATP dalam tanaman. ATP tersebut digunakan untuk
proses fotosintesis yang menghasilkan fosintat. Fotosintat tersebut menjadi parameter untuk besarnya nilai BKT dalam suatu tanaman.
Berat kering total dijadikan parameter untuk melihat efektifitas inokulasi FMA pada pertumbuhan jati. Jika dilihat dari nilai posentase BKT yang tertinggi
terhadap kontrol, G.manihotis-3 memberikan efektifitas pertumbuhan jati yang positif.
4.2.3. Pengaruh Interaksi Penggunaan FMA dan Jenis-Jenis Media Tumbuh Terhadap Pertumbuhan Jati
Kondisi lingkungan yang tidak terlalu basah dengan drainase dan aerasi yang baik menjadi salah satu faktor untuk mendukung terbentuknya mikoriza. Media
tumbuh selain berguna untuk menopang tanaman juga sebagai tempat bagi tanaman untuk mendapatkan unsur hara selama daur hidupnya. Ketersediaan hara terutama
nitrogen dan fosfat yang rendah akan mendorong pertumbuhan mikoriza. Pada tabel 3 terlihat bahwa pemberian interaksi penggunaan FMA dan jenis-
jenis media tumbuh memberikan prosentase peningkatan pertumbuhan terhadap kontrol yang berbeda
– beda. Dari data interaksi jenis inokulum dengan media tumbuh, perlakuan G.roseae dengan media tumbuh tanah tidak memberikan
prosentase pertumbuhan tinggi dan diameter yang positif. Sedangkan pemberian perlakuan G.etunicatum dengan media tumbuh serbuk gergaji juga tidak memberikan
prosentase pertumbuhan diameter dan BKT yang positif. Penambahan media tumbuh pasir : tanah yang disterilkan terlebih dahulu
memberikan respon positif terhadap nilai BKT bibit jati bermikoriza.
4.2.4. Pengaruh Interaksi Penggunaan FMA dan Jenis-Jenis Pupuk terhadap Pertumbuhan Jati