tertinggi, yaitu sebesar 30 dari perlakuan H0Z0 atau kontrol. Melihat perbandingan dari data jumlah tandan, RBT, dan bobot total tandan, pemberian
bahan humat dan zeolit cenderung meningkatkan bobot total tandan. Jika dibandingkan dengan standar tandan buah segar TBS kelapa sawit berumur
enam tahun, peningkatan produksi setelah diberi perlakuan bahan humat dan zeolit sangat tinggi, standar tandan buah segar TBS untuk tanaman kelapa sawit
berumur enam tahun pada lahan kelas I atau lahan yang baik adalah 21
tonhatahun Pusat Penelitian Kelapa Sawit, 2005.
Meskipun terjadi peningkatan produksi yang cukup tinggi pada beberapa perlakuan tetapi peningkatan produksi tersebut tidak sejalan dengan penambahan
dosis perlakuan yang diberikan sehingga belum terdapat korelasi antara peningkatan produksi tanaman dengan banyaknya dosis yang diberikan.
4.2. Pengaruh Pemberian Bahan Humat dan Zeolit terhadap Sifat-Sifat Kimia Tanah
Hasil analisis sifat kimia tanah tiga bulan setelah perlakuan disajikan pada
Tabel Lampiran 1. Berdasarkan analisis ragam, pemberian bahan humat dan zeolit
serta interaksinya tidak berpengaruh nyata terhadap perbaikan sifat-sifat kimia tanah.
Hasil analisis pH tanah menunjukkan bahwa kisaran pH 5.20 – 5.47 masam, kecuali pada perlakuan H3Z2 yaitu 5.63 agak masam yang dapat
dilihat pada Tabel Lampiran 1. Perlakuan bahan humat dan zeolit tidak berpengaruh terhadap peningkatan pH tanah. Ada dua faktor yang menyebabkan
pH tanah dapat berubah yaitu : 1 yang menghasilkan tambahan hidrogen yang terjerap dan 2 yang menaikkan jumlah basa terjerap Soepardi,1983. Pemberian
bahan humat hingga 15 liter per hektar belum mampu memperbaiki pH tanah, demikian pula pemberian zeolit. Beberapa nilai pH tanah yang lebih tinggi dari
kontrol diduga merupakan variasi pH yang terdapat dalam tanah penelitian dan akibat pemberian pupuk yang dapat meningkatkan pH seperti pupuk rock
phospatate dan SP-36.
Data kandungan C-organik tanah setelah tiga bulan perlakuan pengamatan disajikan pada Tabel 8, sedangkan analisis ragamnya disajikan pada Tabel
Lampiran 5. Perlakuan pemberian bahan humat dan zeolit belum memberikan
pengaruh nyata terhadap kandungan C-organik. Perlakuan pemberian bahan humat cenderung meningkatkan kadar C-organik Tabel 8. Kandungan C-organik
tanah rata-rata pada H2 dan H3 berturut-turut 2.70 dan 2.39 lebih tinggi dari pada kandungan C-organik pada H0 kontrol dengan rata-rata 2.15.
Peningkatan kandungan C-organik tanah selain disebabkan secara langsung oleh pemberian bahan humat, diduga juga disebabkan oleh peranan pemberian bahan
humat dalam meningkatkan aktivitas organisme tanah Soepardi, 1983. Menurut kriteria Pusat Penelitian Tanah 1983 kadar C-organik tanah di lokasi penelitian
tergolong sedang sampai tinggi. Walaupun demikian pemberian bahan humat masih dapat meningkatkan kadar C-organik tanah. Peningkatan bahan organik
tanah dapat mengoptimalkan pertumbuhan tanaman karena bahan organik tanah mempunyai peranan penting sebagai sumber hara bagi tanaman dan sumber energi
bagi aktifitas jasad mikro tanah. Tabel 8.Pengaruh Pemberian Bahan Humat dan Zeolit Terhadap C-organik Tanah
Perlakuan Z0 Z1 Z2
rata-rata C-organik
H0 1.95 2.40 2.09 2,15
H1 1.99 1.84 1.99 1,94
H2 1.82 4.02 2.27 2,70
H3 1.93 3.02 2.23 2,39
rata-rata 1,92 2,82 2,15
Ket: H0: 0 liter asam humat ha; H1: 5 literha; H2: 10 literha; H3: 15 literha; Z0: 0 kgliter asam humat; Z1: 10 kgliter asam humat; Z2: 20 kgliter asam humat
Hasil analisis KTK tanah setelah tiga bulan pemberian perlakuan disajikan pada Tabel 9, sedangkan hasil analisis ragamnya disajikan pada Tabel Lampiran
6. Pemberian bahan humat dan zeolit tidak berpengaruh nyata dalam
meningkatkan nilai KTK tanah. Namun demikian, pemberian zeolit cenderung meningkatkan nilai KTK tanah. Rata-rata nilai KTK tanah meningkat pada Z1
10kgliter bahan humat 14.27 m100gr, Z2 20 kgliter bahan humat 15.24 me100gr jika dibandingkan Z0 tanpa zeolit 13.80 me100gr. Pemberian bahan
humat terlihat meningkatkan KTK tanah pada dosis H3 15 liter bahan humathektar. Nilai KTK tersebut menurut kriteria Pusat Penelitian Tanah Pusat
Penelitian Tanah, 1983 masih tergolong rendah. Peningkatan nilai KTK yang disebabkan pemberian zeolit mungkin karena zeolit memiliki KTK yang tinggi,
yaitu berkisar antara 120-180 me100g. Sedangkan pemberian bahan humat belum
mampu meningkatkan nilai KTK tanah, hal ini karena dosis bahan humat yang diberikan masih terlalu rendah.
Tabel 9. Pengaruh Pemberian Bahan Humat dan Zeolit terhadap KTK Tanah Perlakuan
Z0 Z1 Z2 Rata-rata
KTK me100gr H0
13.31 14.47 14.77 14.18 H1
14.36 13.67 13.89 13.97 H2
13.74 13.49 13.56 13.60 H3
13.77 15.43 18.72 15.97 rata-rata 13.80
14.27 15.24
Ket: H0: 0 liter asam humat ha; H1: 5 literha; H2: 10 literha; H3: 15 literha; Z0: 0 kgliter asam humat; Z1: 10 kgliter asam humat; Z2: 20 kgliter asam humat
Kadar nitrogen total setelah tiga bulan pemberian perlakuan disajikan pada Tabel 10, sedangkan hasil analisis ragamnya disajikan pada Tabel Lampiran 7.
Pemberian bahan humat dan zeolit tidak berpengaruh nyata dalam meningkatkan kadar N-total tanah. Namun demikian, pemberian zeolit cenderung meningkatkan
kadar N-total tanah, rata-rata kadar N-total pada dosis perlakuan Z0 tanpa zeolit 0.15, Z1 10kg liter bahan humat 0.17 , Z2 20 kg liter bahan humat
0.19. sedangkan pemberian bahan humat cenderung meningkatkan kadar N-total tanah pada dosis H2 10 liter bahan humat per hektar dan H3 15 liter bahan
humat per hektar yaitu masing-masing sebesar 0.18 dan 0.20. Secara keseluruhan kadar nitrogen total tanah pada penelitian ini tergolong rendah
menurut kriteria Pusat Penelitian Tanah Pusat Penelitian Tanah, 1983. Tabel 10. Pengaruh Pemberian Bahan Humat dan Zeolit Terhadap N-total Tanah
Perlakuan Z0 Z1 Z2
rata-rata N-total
H0 0.13 0.17 0.15 0.15
H1 0.13 0.14 0.16 0.14
H2 0.17 0.19 0.17 0.18
H3 0.17 0.17 0.26 0.20
rata-rata 0.15 0.17 0.19
Ket: H0: 0 liter asam humat ha; H1: 5 literha; H2: 10 literha; H3: 15 literha; Z0: 0 kgliter asam humat; Z1: 10 kgliter asam humat; Z2: 20 kgliter asam humat
Hasil analisis P-tersedia tiga bulan setelah perlakuan disajikan pada Tabel 11 dan Tabel Lampiran 1, sedangkan analisis ragamnya disajikan pada Tabel
Lampiran 8. Kadar P-tersedia secara keseluruhan tergolong tinggi menurut kriteria Pusat Penelitian Tanah Pusat Penelitian Tanah,1983. Meskipun hasil analisis
ragam tidak berbeda nyata, namun pemberian bahan humat ke dalam tanah terlihat meningkatkan P-tersedia. Kadar P-tersedia pada dosis pemberian bahan humat
H1, H2 dan H3 berturut-turut 35.22, 42.71, dan 46.39 ppm P, lebih tinggi dibandingkan H0 tanpa bahan humat yang mempunyai kadar P-tersedia 26.37
ppm. Peningkatan ketersediaan P dalam tanah tersebut sebagai pengaruh bahan humat yang mampu membebaskan unsur P dari ikatan yang kuat dengan Al dan
Fe melalui mekanisme pengkhelatan. Fosfor merupakan unsur esensial yang dibutuhkan tanaman kelapa sawit dalam jumlah yang relatif banyak dan secara
langsung bertanggung jawab dalam berbagai proses metabolisme maupun sebagai aktivator berbagai enzim Soepardi, 1983. Oleh karena itu jumlah dan
ketersedian fosfor dalam tanah menjadi penting untuk diperhatikan dalam kaitannya dengan pertumbuhan dan produktivitas tanaman kelapa sawit.
Tabel 11. Pengaruh Pemberian Bahan Humat dan Zeolit Terhadap P-tersedia Tanah
Perlakuan Z0 Z1 Z2
rata-rata P-tersedia ppm
H0 21.39 27.48 30.23 26.37
H1 52.21 25.33 28.12 35.22
H2 56.22 29.50 42.40 42.71
H3 44.53 49.76 44.88 46.39
rata-rata 43.59 33.02
36.41
Ket: H0: 0 liter asam humat ha; H1: 5 literha; H2: 10 literha; H3: 15 literha; Z0: 0 kgliter asam humat; Z1: 10 kgliter asam humat; Z2: 20 kgliter asam humat
Kadar basa-basa dapat dipertukarkan Ca-dd, Mg-dd, K-dd dan Na-dd dalam tanah setelah tiga bulan perlakuan disajikan pada Tabel 12, 13 dan 14,
sertya Tabel Lampiran 1. Pemberian bahan humat dan zeolit tidak berpengaruh nyata terhadap basa-basa dapat dipertukarkan dalam tanah. Pemberian bahan
humat cenderung meningkatkan Ca-dd dan Mg-dd terutama pada dosis H1 dan H3 Tabel 13 dan 14 jika dibandingkan H0 tanpa bahan humat. Peningkatan dosis
zeolit hingga 20 kgliter bahan humat cenderung meningkatkan Ca-dd dalam tanah Tabel 14. Berdasarkan kriteria Pusat Penelitian Tanah Pusat Penelitian
Tanah, 1983, kadar Ca-dd dan Mg-dd pada seluruh perlakuan tergolong tinggi. Sementara untuk kadar K-dd dan Na-dd masih tergolong rendah.
Tabel 12. Pengaruh Pemberian Bahan Humat dan Zeolit Terhadap K-dd Perlakuan
Z0 Z1 Z2 rata-rata
P-tersedia ppm H0
0,23 0,23 0,24 0,23 H1
0,26 0,26 0,21 0,24 H2
0,17 0,19 0,19 0,18 H3
0,18 0,20 0,22 0,20 rata-rata 0,21 0,22 0,22
Ket: H0: 0 liter asam humat ha; H1: 5 literha; H2: 10 literha; H3: 15 literha; Z0: 0 kgliter asam humat; Z1: 10 kgliter asam humat; Z2: 20 kgliter asam humat
Tabel 13. Pengaruh Pemberian Bahan Humat dan Zeolit Terhadap Mg-dd Perlakuan
Z0 Z1 Z2 rata-rata
P-tersedia ppm H0 9,1
4,41 6,56
6,69 H1 8,58
10,76 12,63
10,66 H2
8,79 5,13 7,81 7,24 H3 12,42
9,27 15,98
12,56 rata-rata 9,72 7,39
10,75
Ket: H0: 0 liter asam humat ha; H1: 5 literha; H2: 10 literha; H3: 15 literha; Z0: 0 kgliter asam humat; Z1: 10 kgliter asam humat; Z2: 20 kgliter asam humat
Tabel 14. Pengaruh Pemberian Bahan Humat dan Zeolit Terhadap Ca-dd Perlakuan
Z0 Z1 Z2 rata-rata
P-tersedia ppm H0 14,98
11,27 11,1
12,45 H1 13,61
16,2 19,81
16,54 H2 11,59
8,35 13,12
11,02 H3
23,31 14,85 25,71 21,29 rata-rata 15,87
12,67 17,44
Ket: H0: 0 liter asam humat ha; H1: 5 literha; H2: 10 literha; H3: 15 literha; Z0: 0 kgliter asam humat; Z1: 10 kgliter asam humat; Z2: 20 kgliter asam humat
Pemberian bahan humat hingga 15 liter per hektar ke dalam tanah walaupun tidak nyata, namun sudah mulai mampu memperbaiki sifat kimia tanah
seperti kandungan C-organik Tabel 8, KTK, N-total, P-tersedia Gambar 3, 4 dan 5 dan basa-basa dapat dipertukarkan terutama Mg-dd dan Ca-dd Tabel 13
dan 14. Zeolit sebagai carrier bahan humat pada dosis 10 kgliter bahan humat dan 20 kg bahan humat tidak memperlihatkan pengaruh yang berbeda dalam
perannya memperbaiki sifat-sifat kimia tanah terutama N-total dan KTK Gambar 3 dan 4. Dengan memperhatikan dosis bahan humat yang masih terlalu rendah,
maka aplikasi zeolit sebagai carrier yang diberikan dengan dosis tinggi 20 kg per liter bahan humat menjadi kurang aplikatif.
Gambar 3. Kadar N-Total Tanah Setelah Tiga Bulan Diberi Perlakuan
0.05 0.1
0.15 0.2
0.25 0.3
0.35 0.4
0.45 0.5
N-total
Perlakuan
stdev
0.00 5.00
10.00 15.00
20.00 25.00
KTK m e
100gr
Perlakuan
stdev
Gambar 4. KTK Tanah Setelah Tiga Bulan Diberi Perlakuan
Gambar 5. Kadar P-tersedia Tanah Setelah Tiga Bulan Diberi Perlakuan
- 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
P-tersedia ppm
perlakuan
stdev
4.3 Pengaruh Pemberian Bahan Humat dan Zeolit terhadap Kadar Unsur