Pengambilan contoh tanah dan tanaman Analisis Sifat Kimia Tanah Analisis Kadar Unsur Tanaman

Selanjutnya bahan humat dan zeolit yang telah ditakar sesuai dosis dan kombinasi perlakukannya tersebut dimasukkan ke dalam wadah dan diaduk secara merata. 3.3.3. Pelaksanaan Penelitian di Lapang Penelitian lapang dimulai dengan pemberian perlakuan bahan humat dan zeolit terhadap tanaman kelapa sawit. Pemberian perlakuan dilakukan pada bulan November 2009, yaitu pada saat musim hujan. Tanaman yang diberi perlakuan berjumlah 108 tanaman. Pemberian perlakuan bahan humat dan zeolit pada tanaman kelapa sawit dilakukan dengan cara ditaburkan di areal piringan kelapa sawit, sedangkan untuk perlakuan bahan humat tanpa zeolit dilakukan dengan cara disiramkan di piringan kelapa sawit setelah diencerkan dengan satu ember air terlebih dahulu. Gambar 2. Pemberian Bahan Humat dengan Carrier Zeolit pada Kelapa Sawit

3.3.4 Pengambilan contoh tanah dan tanaman

Pengambilan sampel tanah dan tanaman dilakukan tiga bulan setelah perlakuan yaitu pada akhir bulan Februari 2010 . Contoh tanah dan tanaman diambil secara acak dari tiap perlakuan diambil tiga contoh tanah dan tanaman, sehingga terkumpul 36 contoh tanah dan 36 contoh daun. Pengambilan contoh tanah dilakukan secara komposit dari empat lubang pada piringan kelapa sawit pada kedalaman 0-20 cm. Adapun untuk contoh daun diambil pada pelepah ke-17 pada bagian ‘ekor tikus’ yaitu di sekitar rongga yang terdapat pada tulang daun dengan cara mengambil tiga helai daun pada bagian kanan dan kiri. Bagian atas dan bawah daun dibuang sehingga yang digunakan sebagai sampel hanya bagian tengahnya saja. Untuk identifikasi pelepah 17 disajikan pada Gambar Lampiran 1.

3.4.5. Analisis Sifat Kimia Tanah

Contoh tanah yang telah diambil dari lapang kemudian dikering udarakan selama dua hari kemudian ditumbuk dan diayak menggunakan saringan 2 mm, contoh tanah yang lolos saringan 2 mm disimpan dalam kantung plastik dan ditutup rapat. Analisis sifat-sifat kimia tanah yang dilakukan meliputi pH, unsur-unsur makro, unsur-unsur mikro, dan kapasitas tukar kation KTK. Jenis dan metode analisis tanah akan disajikan pada tabel 6 berikut. Tabel 6. Jenis dan metode analisis tanah Sifat tanah Metode Alatcara pengukuran pH H 2 O 1:1 Elektroda pH meter C-organik Walkey dan Black Titrasi N-total Kjeldahl Titrasi P-tersedia ppm Bray 1 Spectrophotometer Ca dd N NH 4 OAc pH 7.0 Atomic Absorption Spectrophotometer Mg dd N NH 4 OAc pH 7.0 Atomic Absorption Spectrophotometer K dd N NH 4 OAc pH 7.0 Flame photometer Na dd N NH 4 OAc pH 7.0 Flame photometer KTK me100g N NH 4 OAc pH 7.0 Titrasi

3.4.6. Analisis Kadar Unsur Tanaman

Contoh daun dibersihkan terlebih dahulu dari kontaminan seperti debu dan tanah. Kemudian contoh daun dimasukkan ke dalam oven pada suhu 60 derajat Celsius yang bertujuan untuk menghentikan reaksi enzimatik yang terjadi dalam daun, menurunkan berat kering tanaman, dan menjaga berat konstan. Contoh daun yang telah dikeringkan kemudian dihaluskan dengan mesin penggiling untuk mempercepat penghancuran pada saat analisis. Selanjutnya contoh daun disimpan sampai dilakukan analisis jaringan tanaman. Metode analisis kadar unsur tanaman dilakukan dengan metode pengabuan basah. Prosedur pengabuan basah dilakukan dengan cara menimbang 0,5 gram contoh daun yang telah digiling kemudian dimasukkan kedalam tabung destruksi. Langkah selanjutnya tambahkan asam perklorat HClO 4 pekat dan asam nitrat HNO 3 pekat dengan perbandingan 2:1. Proses destruksi dilakukan selama 90 menit, kemudian didinginkan dan ditera dengan menambahkan aquades pada labu takar 100 ml. Unsur-unsur yang diukur adalah N, P, K, Ca, Mg, Fe, Cu, Zn, dan Mn. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengaruh Pemberian Bahan Humat dan Zeolit terhadap Produksi Kelapa Sawit