Pengaruh Pemberian Bahan Humat dan Zeolit terhadap Kadar Unsur

Gambar 5. Kadar P-tersedia Tanah Setelah Tiga Bulan Diberi Perlakuan - 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 P-tersedia ppm perlakuan stdev

4.3 Pengaruh Pemberian Bahan Humat dan Zeolit terhadap Kadar Unsur

pada Kelapa Sawit Hasil analisis unsur pada tanaman kelapa sawit disajikan pada Tabel Lampiran 2, sedangkan analisis ragam untuk kadar N dan P daun disajikan pada Tabel Lampiran 10 dan 11. Perlakuan pemberian bahan humat dan zeolit tidak berpengaruh nyata terhadap seluruh kadar unsur tanaman kelapa sawit yang dianalisis. Kadar nitrogen tanaman pada seluruh perlakuan tergolong rendah. Menurut Von Uexkull Von Uexkull 1992 dalam Pahan, 2008, kadar nitrogen kurang dari 2.3 tergolong rendah. Adapun pemberian bahan humat cenderung meningkatkan kadar N pada tanaman, meskipun tidak nyata Tabel 15. Rata- rata kadar N tanaman pada H0 tanpa bahan humat 0.92, H1 5 liter per hektar 0.94, H2 10 liter per hektar 0.94, dan H3 15 liter per hektar 0.96. Rendahnya kadar nitrogen pada tanaman kemungkinan disebabkan oleh rendahnya kadar nitrogen dalam tanah. Tanaman mengambil nitrogen terutama dalam bentuk NH 4 + dan NO 3 - . Ion-ion tersebut di dalam tanah pertanian sebagian besar berasal dari pupuk N yang diberikan dan bahan organik tanah. Jumlahnya tergantung dari jumlah pupuk yang diberikan dan kecepatan perombakan dari bahan organik Leiwakabessy dan Sutandi, 2004. Unsur nitrogen dibutuhkan tanaman dalam membantu pertumbuhan vegetatif dan penyediaan nitrogen berhubungan dengan penggunaan karbohidrat. Tabel 15. Pengaruh Pemberian Bahan Humat dan Zeolit Terhadap N Tanaman Perlakuan Z0 Z1 Z2 rata-rata Kadar N tanaman H0 0.88 0.96 0.92 0.92 H1 0.97 0.93 0.92 0.94 H2 0.92 0.92 0.98 0.94 H3 0.95 1.00 0.92 0.96 rata-rata 0.93 0.95 0.94 Ket: H0: 0 liter asam humat ha; H1: 5 literha; H2: 10 literha; H3: 15 literha; Z0: 0 kgliter asam humat; Z1: 10 kgliter asam humat; Z2: 20 kgliter asam humat Pemberian bahan humat dan zeolit ke dalam tanah belum mampu meningkatkan kadar fosfor tanaman secara nyata. Tabel 16 menunjukkan bahwa pemberian bahan humat cenderung meningkatkan kadar P tanaman. Rata-rata kadar P tanaman pada dosis H0 tanpa bahan humat 0.25, H1 5 liter bahan humat per hektar 0.26, H2 10 liter bahan humat per hektar 0.26, dan H3 15 liter bahan humat per hektar 0.26. Kandungan fosfor tanaman menurut Von Uexkull Von Uexkull 1992 dalam Pahan, 2008 tergolong tinggi. Kadar fosfor yang tinggi ini kemungkinan disebabkan oleh tingginya ketersediaan fosfor di dalam tanah. Fosfor berperan penting bagi pertumbuhan biji, dan banyak dijumpai di dalam buah dan biji. Jumlah fosfor yang cukup akan meningkatkan pertumbuhan akar. Fosfor juga merupakan unsur yang sangat penting dalam proses transfer energi. Kekurangan fosfor dapat mengurangi pertumbuhan tanaman. Peningkatan produksi kelapa sawit sangat mungkin dipengaruhi oleh kandungan fosfor tanaman yang tinggi dikarenakan fungsi dari fosfor dalam membantu proses pertumbuhan tanaman. Tabel 16. Pengaruh pemberian Bahan Humat dan Zeolit Terhadap P Tanaman Perlakuan Z0 Z1 Z2 rata-rata Kadar P tanaman H0 0.25 0.25 0.25 0.25 H1 0.26 0.27 0.25 0.26 H2 0.26 0.25 0.26 0.26 H3 0.27 0.26 0.25 0.26 rata-rata 0.26 0.26 0.25 Ket: H0: 0 liter asam humat ha; H1: 5 literha; H2: 10 literha; H3: 15 literha; Z0: 0 kgliter asam humat; Z1: 10 kgliter asam humat; Z2: 20 kgliter asam humat Kadar K tanaman setelah tiga bulan diberi perlakuan pemberian bahan humat dan zeolit disajikan pada Tabel Lampiran 2. Kadar K tanaman secara umum tergolong sedang sampai tinggi berdasarkan kriteria kecukupan hara untuk tanaman kelapa sawit menurut Von Uexkull Von Uexkull 1992, dalam Pahan, 2008. Untuk kadar kalium tertinggi ada pada perlakuan H0Z2 dan H1Z0 yaitu sebesar 2.63. Kadar kalium yang tergolong sedang sampai tinggi ini menunjukkan bahwa tanaman kelapa sawit di areal penelitian telah tercukupi kebutuhan kaliumnya, sehingga dapat menunjung pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Kalium berperan dalam pembelahan sel, pembukaan stomata, fotosintesis pembentukan karbohidrat, translokasi gula, reduksi nitrat dan selanjutnya sintesis protein dan dalam aktivitas enzim. Kadar Ca dan Mg yang terukur tergolong rendah, hal ini diluar perkiraan karena hasil analisis tanah menunjukkan kandungan Ca dan Mg yang tinggi. Rendahnya kandungan hara dalam tanaman mungkin disebabkan karena bahan humat hanya mengandung sedikit unsur hara tersedia yang dapat diserap oleh tanaman. Brady 1990 menyatakan bahwa unsur hara yang terdapat dalam bahan humat hanya sebagian yang yang dapat diserap oleh tanaman. Unsur yang yang terserap tersebut jumlahnya juga tidak mencukupi kebutuhan tanaman. Oleh karena itu, akibat langsung yang terlihat dari pemberian bahan humat lebih disebabkan sifat hormonal dari bahan humat, bukan karena kandungan unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman tersebut. Kandungan unsur-unsur mikro seperti Fe, Mn, Cu, dan Zn berdasarkan hasil analisis tanaman tergolong rendah menurut kriteria kecukupan hara makro dan mikro untuk tanaman kelapa sawit Von Uexkull 1992, dalam Pahan, 2008. Rendahnya kadar Fe mungkin terjadi karena tingginya kadar fosfat dalam tanah yang mungkin disebabkan oleh pemupukan fosfat yang hebat. Meskipun kandungan unsur-unsur mikro tersebut sangat rendah, tetapi tidak ditemukan gejala-gejala kekurangan unsur-unsur tersebut dan secara umum rendahnya kandungan unsur-unsur mikro tersebut tidak berpengaruh terhadap produksi kelapa sawit. Unsur-unsur mikro tersebut dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang sedikit, sedangkan dalam jumlah yang banyak akan meracuni tanaman. Pengaruh pemberian bahan humat dengan carrier zeolit yang diberikan pada piringan tanaman kelapa sawit hingga dosis bahan humat 15 liter per hektar belum menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap kadar unsur tanaman. Gambar 6 dan 7 menunjukkan keragaan kadar N dan P yang relatif tidak berbeda pada berbagai dosis bahan humat dalam berbagai dosis zeolit sebagai carrier. Dosis zeolit antara 10 dan 20 kg per liter bahan humat tidak menunjukkan perbadaan dalam pengaruhnya terhadap kadar N dan P tanaman. Gambar 6. Kadar N Tanaman Setelah Tiga Bulan Perlakuan 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 H0Z0 H0Z1 H0Z2 H1Z0 H1Z1 H1Z2 H2Z0 H2Z1 H2Z2 H3Z0 H3Z1 H3Z2 N t anam an Perlakuan Gambar 7. Kadar P Tanaman Setelah Tiga Bulan Perlakuan 0.000 0.050 0.100 0.150 0.200 0.250 0.300 0.350 0.400 H0Z0 H0Z1 H0Z2 H1Z0 H1Z1 H1Z2 H2Z0 H2Z1 H2Z2 H3Z0 H3Z1 H3Z2 P t anam an Perlakuan stdev

4.4 Mekanisme Kerja Bahan Humat dalam Meningkatkan Produktifitas Tanaman Kelapa Sawit