SISTEMATIKA PENULISAN HUKUM Adapun sistematika dari penulisan Hukum skripsi Implementasi

Merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian kepada penyederhanaan, pengabstrakkan, dan transformasi data kasar yang muncul pada catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung terus menerus sampai sesudah penelitian lapangan sampai laporan akhir lengkap tersusun. b. Penyajian Data Merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. c. Penarikan Kesimpulan Dari permulaan data, seorang penganalisis kualitatif mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat dan proporsi. Kesimpulan-kesimpulan akan ditangani dengan longgar, tetap terbuka dan skeptis, tetapi kesimpulan sudah disediakan, mula-mula belum jelas, meningkat menjadi lebih rinci dan mengakar dengan pokok. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi itu mungkin sesingkat pemikiran kembali yang melintas dalam pemikiran penganalisis selama ia menulis, atau mungkin dengan seksama dan makan tenaga dengan peninjauan kembali Mathew B.Miles dan A. Michael Huberman, 1992: 19. d. Model analisis ini merupakan proses siklus data interaktif. Penulis harus bergerak diantara empat bab sumbu kumparan itu selama pengumpulan data, selanjutnya bergerak bolak-balik diantara kegiatan reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulanverifikasi selama sisa waktu penelitiannya.

F. SISTEMATIKA PENULISAN HUKUM Adapun sistematika dari penulisan Hukum skripsi Implementasi

Ketentuan Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Pasal 29 Undang- Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Di Kota Surakarta ini adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Dalam hal ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, beserta sistimatika penelitian. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Di dalam bab ini akan dibahas mengenai kajian pustaka yang berkaitan dengan judul dan masalah yang akan diteliti dengan memberikan landasan teori atau kerangka teori serta diuraikan juga mengenai konsep kerangka pemikiran. BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan memaparkan tentang gambaran Umum Lokasi penelitian, Kebijakan pemerintah Kota Surakarta dalam penanganan penyediaan ruang terbuka hijau, kendala atau permasalahan-permasalahan yang timbul dan pola penyelesaiannya dalam rangka penyediaan ruang terbuka hijau dikaitkan menurut pada UUPR. BAB IV : PENUTUP Berisikan tentang kesimpulan daripada yang telah dibahas dan saran-saran yang diperuntukan bagi pihak-pihak yang berkaitan dengan rumusan penelitian. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. KERANGKA TEORI

1. Tinjauan Umum tentang Hukum Lingkungan

a. Pengertian

Istilah Hukum Lingkungan terdiri dari kata Hukum dan Lingkungan. Mochtar Kusumaatmadja mengartikan hukum sebagai keseluruhan asas dan norma yang mengatur perilaku manusia di dalam masyarakat, termasuk di dalamnya lembaga dan proses untuk mewujudkan berlakunya norma di masyarakat Mochtar Kusumatmadja, 1976: 15. Hakikat hukum adalah norma atau kaidah yang menetapkan perintah, larangan dan kebolehan. Asas merupakan dasar rasional untuk memberikan jastifikasi mengapa norma tertentu harus diberlakukan dan dipertahankan berlakunya di dalam masyarakat. Lembaga dan proses adalah sarana maupun mekanisme untuk mewujudkan berlakunya norma dalam kenyataan. Oleh karena itu, hukum tidak semata-mata kaidah, namun juga meliputi proses beserta lembaga untuk mempertahankan kaidah tersebut.

Dokumen yang terkait

Peran Pemerintah Daerah Kabupaten Langkat Dalam Pelaksanaan Penataan Ruang Menurut Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007

11 163 108

Tinjauan Hukum Mengenai Alih Fungsi Bangunan Bersejarah Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya JUNCTO Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang

1 18 86

PELAKSANAAN KEBIJAKAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA PEKANBARU SETELAH BERLAKUKANYA UNDANG-UNDANG NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG JUNCTO PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II PEKANBARU NOMOR 4 TAHUN 1993 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA

0 3 11

SKRIPSI PELAKSANAAN KEBIJAKAN RUANG TERBUKA HIJAU PELAKSANAAN KEBIJAKAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA PEKANBARU SETELAH BERLAKUKANYA UNDANG-UNDANG NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG JUNCTO PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II PEKANBARU NOMO

0 3 15

PENDAHULUAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA PEKANBARU SETELAH BERLAKUKANYA UNDANG-UNDANG NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG JUNCTO PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II PEKANBARU NOMOR 4 TAHUN 1993 TENTANG RENCANA UMUM TA

0 3 27

PENUTUP PELAKSANAAN KEBIJAKAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA PEKANBARU SETELAH BERLAKUKANYA UNDANG-UNDANG NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG JUNCTO PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II PEKANBARU NOMOR 4 TAHUN 1993 TENTANG RENCANA UMUM TATA R

0 2 14

KAJIAN YURIDIS TENTANG PENGELOLAAN TAMAN KOTA OLEH DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN SEBAGAI PERWUJUDAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DI KOTA SURAKARTA.

0 0 15

APBI-ICMA Undang-Undang No.26 Tahun 2007 TENTANG PENATAAN RUANG uu no 26 th 2007 id

0 0 107

Implementasi Ketentuan Ruang Terbuka Hijau Oleh Pemerintah Kota Surakarta

0 0 71

BAB II PENATAAN RUANG DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 26 TAHUN 2007 A. Definisi Penataan Ruang dalam Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 - Peran Pemerintah Daerah Kabupaten Langkat Dalam Pelaksanaan Penataan Ruang Menurut Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007

0 0 21