serta makhluk hidup lainnya. Dengan batasan ini, Hukum Lingkungan diharapkan dapat berperan sebagai agent of stability dengan fungsi
perlindungan dan kepastian bagi masyarakat, serta sebagai agent of development dan agent of change dengan fungsi sebagai sarana
pembangunan Siti Sundari Rangkuti, 1986: 1. Fungsi ini seirama dengan tujuan hukum yang dikemukakan Mochtar Kusumaatmadja,
yakni “untuk mencapai ketertiban, keadilan dan kepastian hukum dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa serta bernegara
Mochtar Kusumatmadja, 1977: 2-3.
b. Prinsip-prinsip Dasar Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup pada hakikatnya merupakan kegiatan yang dilakukan manusia terhadap lingkungan hidup, baik
pada tahap penentuan kebijakan, penataan, pemanfaatan, pengembangan,
pemeliharaan, pemulihan,
pengawasan dan
pengendaliannya untuk mencapai kelestarian fungsinya. Dalam rangka hal itu, ada beberapa prinsip yang perlu dikembangkan,
antara lain : 1.
Prinsip lingkungan hidup yang baik dan sehat adalah hak setiap orang Sic Utere Tuo ut Alienum Non Laedas Daud Silalahi, 1996
: 35. Prinsip ini dimuat dalam Pasal 5 ayat 91 UUPLH, dan
merupakan penjabaran dari Prinsip ke-1 Deklarasi Stockholm 1972 yang menyatakan sebagai berikut :
Man has the fundamental right to freedom, equlity and adequate conditions of life, in an environment of a duality
that permits a life of dignity and well-being, and he bears a solemn responsibility to protect and improve the environment
for present an future generations.
Manusia memiliki hak kebebasan yang mendasar, persamaan dan kondisi kehidupan yang mencukupi dirinya, di
dalam suatu lingkungan yang menghargai adanya martabat
manusia dan tanggungjawab untuk melindungi lingkungan demi kepentingan generasi yang akan datang.
Prinsip tersebut mengandung 2 dua dimensi. Pertama, Pemerintah mengakui bahwa Lingkungan Hidup yang baik dan
sehat merupakan hak dasar yang harus mendapat perlindungan dari semua pihak. Khususnya bagi Pemerintah, bentuk
perlindungan yang dapat diberikan terhadap hak ini adalah memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk mengambil
bagian dalam prosedur administratif : seperti berperan serta atau hak banding terhadap penetapan administratif. Kedua,
merupakan bentuk perlindungan ekstensif luas terhadap hak- hak perseroangan, sehingga dapat memberikan landasan
gugatan hukum atau hak menuntut kepada setiap orang yang merasa haknya atas Lingkungan Hidup yang baik dan sehat
diganggu pihak lain. Menurut Reinhard Streiger, hak menggugat atau menuntut atas Lingkungan Hidup yang baik dan sehat
mempunyai 2 dua fungsi Koesnadi Hardjasoemantri, 1999: 128 yaitu:
a The function of defence Abwehrfunktion, the right of the
individual to defend himself againts an interference with his encironment which is to his disadvantage;
b The function of performance Lesitungsfunktion, the right of
the individual to demand the performance of an act inorder to preserve, to restore or to improve his environment.
Fungsi tersebut meliputi : Fungsi untuk bertahan, yakni hak setiap orang untuk
mempertahankan diri dari tindakan-tindakan pihak lain yang merugikan Lingkungan Hidupnya.
Fungsi untuk menuntut, yakni hak dari setiap orang untuk menuntut
suatu tindakan yang
bertujuan memelihara,
memulihkan atau memperbaiki Lingkungan Hidupnya.
2. Prinsip Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berwawasan
lingkungan eco-
development adalah salah satu prinsip yang juga dijadikan dasar pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia Pasal 3 UUPLH.
Prinsip ini menekankan agar pembangunan dilakukan melalui pendekatan ekosistem ecological approach, yakni kegiatan
pembangunan yang memperhatikan kepentingan lingkungan. Sedangkan pengertian yuridisnya menurut Pasal 1 butir 13
UUPLH adalah upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan
yang berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup. Prinsip ini sesuai dengan Pasal 33 ayat 3 Undang
Undang Dasar 1945 yang dijabarkan lebih lanjut di dalam arah dan kebijaksanaan pengelolaan lingkungan
dalam Undang – undang No. 25 Tahun 2004 tentang Program Pembangunan
Nasional PROPENAS Tahun 2004-2008. PROPENAS Tahun 2000-
2004 mengamanatkan bahwa pembangunan nasional di bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup pada dasarnya
merupakan upaya untuk mendayagunakan sumber daya alam untuk
sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat dengan
memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup, pembangunan yang berkelanjutan, kepentingan ekonomi
dan budaya masyarakat lokal, serta penataan ruang. Dengan kata lain, prinsip pembangunan berwawasan
lingkungan merupakan suatu sarana untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan sustainable development. Untuk
dapat menciptakan pembangunan berkelanjutan, pengelolaan sumber alam dalam segala usaha pendayagunaannya harus
memperlihatkan keseimbangan lingkungan dan kelestarian
kemampuannya, sehingga dapat memberi manfaat yang sebesar- besarnya bagi pembangunan dan kesejahteraan rakyat maupun
bagi kepentingan generasi yang akan datang. Emil Salim, dengan pendekatan ekologis mengemukakan hubungan antara prinsip
pembangunan berkelanjutan dengan pembangunan berwawasan lingkungan Emil Salim, 1993: 184-185:
Pembangunan berkelanjutan mengharuskan kita mengelola sumber alam serasional mungkin. Ini berarti bahwa sumber-
sumber daya alam bisa diolah, asalkan secara rasional dan bijaksana. Untuk ini diperlukan pendekatan pembangunan
dengan pengembangan
lingkungan hidup,
yaitu eco-
development. Pendekatan ini tidak menolak diubah dan diolahnya sumber alam untuk pembangunan dan kesejahteraan
manusia. Tetapi kesejahteraan manusia mengandung makna lebih luas, mencakup tidak hanya kesejahteraan material,
pemenuhan kebutuhan generasi hari kini, tetapi juga mencakup kesejahteraan non fisik, mutu kualitas hidup dengan Lingkungan
Hidup yang layak dihidupi liveable environment dan jaminan bahwa kesejahteraan terpelihara kesinambungannya bagi generapi
masa depan. Hubungan
antara prinsip
pembangunan berwawasan
lingkungan dengan konsep pembangunan berkelanjutan oleh M. Daud Silalahi diibaratkan sebagai dua sisi mata uang yang sama,
sehingga saling berkaitan M. Daud Silalahi, 1992: 168. Karena itu, tidak berlebihan bilamana Koesnadi Harjasoemantri
menyatakan prinsip pembangunan berwawasan lingkungan sebagai kata kunci keywods dalam rangka melaksanakan
pembangunan dewasa ini maupun di masa mendatang Koesnadi Hardjasoemantri, 1999: 127.
Pembangunan berkelanjutan merupakan program nasional, bahkan program dunia sebagaimana dicetuskan oleh Komisi
Khusus yang dibentuk PBB, yakni Komisi Dunia Lingkungan Hidup dan Pembangunan World Commision on Environment and
Development pada Tahun 1987 dalam laporannya yang berjudul Hari Depan Kita Bersama Our Common Fulture. Sebagai
program nasional, maka menjadi kewajiban setiap orang untuk mensukseskannya dengan jalan berpikir, berperilaku maupun
berkarya yang
didasarkan pada
prinsip-prinsip Hukum
Lingkungan serta prinsip-prinsip pelestarian kebudayaan. Apabila keseimbangan lingkungan terganggu maka kualitas
lingkungan juga berubah. Padahal kenyamanan hidup banyak ditentukan oleh daya dukung alam atau kualitas lingkungan yang
mendukung kelangsungan hidup manusia.
2. Tinjauan Umum Tentang Hukum Tata Ruang