Analisis Univariat Hasil penelitian

Berdasarkan golongan Paritas di dapati bahwa mayoritas paritas responden Multipara sebanyak 33 responden 40,2, paritas primipara sebanyak 29 reponden 35,4, dan minoritas scundipara sebanyak 20 responden 24,4.Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut ini. Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Kelurahan Sei Sekambing Medan Tahun 2012 di peroleh hasil sebagai berikut: No F 1 Umur 1. 20 tahun 2. 20 – 35 tahun 3. 35tahun 6 62 14 7,3 75,6 17,1 Total 82 100 2 Pendidikan terakhir 1. SD 2. SMP 3. SMA 4. PT 1 5 56 20 1,2 6,1 68,3 24,4 Total 82 100 3 Paritas 1. Primipara 2. Scundipara 3. Multipara 29 20 33 35,4 24,4 40,2 Total 82 100

1.2 Pengetahuan Ibu menyusui

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, distribusi jawaban responden tentang Pengetahuan Ibu menyusui mayoritas responden memberikan jawaban benar pada pertanyaan nomor 1 yaitu ASI Air Susu Ibu adalah makanan sempurna bagi bayi sebanyak 75 responden 91,5, dan minoritas responden yang menjawab benar pada pertanyaan nomor 8 dan nomor 12 yaitu pertanyaan bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif lebih jarang sakit dibandingkan bayi yang mendapat ASI eksklusif dan pertanyaan Manfaat Pemberian ASI pada ibu adalah untuk mempercepat 28 involusi uterus sebagai metode alat kontrasepsi ilmiah, menjarangkan kehamilan, praktis serta mengurangi kemungkinan terjadinya kanker rahim sebanyak 23 responden 28,0. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut ini. Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Pertanyaan Hubungan Pengetahuan Ibu Menyusui Dengan pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Sei Sekambing Medan Tahun 2012 di peroleh hasil sebagai berikut: Pertanyaan Pilihan Jawaban Jumlah Benar Salah f f F 1. ASI Air Susu Ibu adalah Makanan paling sempurna bagi bayi. 75 91,5 7 8,5 82 100 2. ASI esklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur 0-6 bulan. 72 87,8 10 12,2 82 100 3. ASI yang keluar pada hari pertama sampai hari ketiga atau keempat yang biasanya bewarna kuning atau kekuningan di sebut kolostrum. 45 54,9 37 45,1 82 100 4. Kolostrum mengandung zat kekebalan lebih banyak susu setelah 1 minggu. 43 52,4 39 47,6 82 100 5. Manfaat pemberian ASI salah satunya adalah meningkatkan jalinan kasih sayang. 54 65,9 28 34,1 82 100 6. ASI yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum menjadi ASI matang di sebut ASI transisi jolong. 35 42,7 47 57,3 82 100 7. ASI dapat meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian berbicara. 72 87,8 10 12,2 82 100 8. Bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif lebih jarang sakit dibandingkan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif. 23 28,0 59 72,0 82 100 9. ASI bersifat praktis dan mudah diberikan kepada bayi tetapi tidak bersih. 28 34,1 54 65,9 82 100 10. Cara memperbanyak ASI adalah disusui sesering mungkin serta asupan makanan yang bergizi serta yang banyak mengandung cairan. 65 79,3 17 20,7 82 100 11. Pemberian ASI merupakan metode pembelajaran makanan yang baik, terutama bayi berumur kurang dari 4 bulan. 33 40,2 49 59,8 82 100 12. Manfaat pemberian ASI pada ibu adalah untuk mempercepat involusi uterus terbentuk semula sebagai metode alat kontrasepsi ilmiah, menjarangkan kehamilan, praktis serta mengurangi kemungkinan terjadinya kanker rahim. 23 28,0 59 72,0 82 100 13. Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut dengan cara menyentuh pipi dengan puting susu dan menyentuh sisi mulut bayi. 63 76,8 19 23,2 82 100 14. ASI dapat segera diberikan pada bayi tanpa harus menyiapkan atau memasak air dahulu 67 81,7 15 18,3 82 100 15. Proses pemberian ASI yang lancar memungkinkan asupan gizi menjadi lebih maksimal 64 78,0 18 22,0 82 100 Berdasarkan hasil Penelitian Pengetahuan ibu menyusui di kelurahan Sei Sekambing Medan Tahun 2012 adalah mayoritas responden yang mempunyai pengetahuan yang baik sebanyak 54 responden 65,9, dan minoritas responden yang mempunyai pengetahuan yang Cukup sebanyak 28 responden 34,1. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 5.3 berikut ini. Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu menyusui di kelurahan Sei Sikambing Medan Tahun 2012 Kategori F Cukup 28 34,1 Baik 54 65,9 Total 82 100

1.3 Pemberian ASI eksklusif

Pemberian ASI eksklusif di Kelurahan Sei Sekambing Medan Tahun 2012 adalah mayoritas responden yang tidak memberi ASI eksklusif sebanyak 80 responden 97,6, dan minoritas responden yang memberi ASI eksklusif sebanyak 2 responden 2,4. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 5.4 berikut ini. Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Sei Sikambing Medan Tahun 2012 Pemberian ASI Esklusif F Ya 2 2,4 Tidak 80 97,6 Total 82 100

1.4 Hubungan Pengetahuan Ibu Menyusui Dengan Pemberian ASI eksklusif

Analisis hubungan pengetahuan ibu menyusui dengan pemberian ASI eksklusif diukur dengan menggunakan uji Fisher Exact. Dari hasil analisis data di dapat p value= 0,545 α=0,05 dengan p value 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu menyusui dengan pemberian ASI eksklusif di Kelurahan Sei Sekambing Medan Tahun 2012. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden yang berpengetahuan Baik sebanyak 54 responden 65,9 ,yang terdiri dari yang berpengetahuan baik dan memberikan ASI esklusif sebanyak 2 responden 2,4, dan yang berpengetahuan baik dan tidak memberi ASI eksklusif sebanyak 52 responden 63,5 dan minoritas responden yang berpengetahuan Cukup dan tidak memberikan ASI eksklusif sebanyak 28 responden 34,1 . Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 5.5 berikut ini. Tabel 5.5 Hubungan Pengetahuan Ibu Menyusui dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Sei Sekambing Medan Tahun 2012 Pengetahuan Pemberian ASI Eksklusif Total p value Ya Tidak F F Baik Cukup 2 2,4 52 28 63,5 34,1 54 28 65,9 34,1 0,545 Total 2 2,4 80 97,6 82 100 0,545 B.Pembahasan Dari hasil penelitian tersebut telah diperoleh data yang dilakukan dengan penyebaran kuisioner pada ibu menyusui sebanyak 82 responden di Kelurahan Sei Sekambing Medan Tahun 2012. Data tersebut dapat dijadikan tolak ukur dalam melakukan pembahasan sebagai berikut:

1. Pengetahuan Ibu menyusui tentang Pemberian ASI Esklusif

Dari hasil penelitian didapatkan mayoritas responden yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 54 responden 65,9, dan minoritas responden yang mempunyai pengetahuan yang cukup sebanyak 28 responden 34,1. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Pengetahuan ini merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang di mana dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang di dasari oleh pengetahuan, akan lebih bertahan lama dari pada perilaku yang tidak di dasari oleh pengetahuan Notoadmodjo, 2003.

2. Pemberian ASI Eksklusif

Berdasarkan hasil penelitian dari 82 responden menunjukan bahwa 80 responden 97,6 tidak memberikan ASI eksklusif, sedangkan 2 responden 2,4 memberikan ASI eksklusif. Menurut Notoatmodjo 2007, tindakan atau praktik practice adalah suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan overt behavior. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. 32 Dalam Notoatmodjo 2003, setelah seseorang mengetahui stimulus atau objek kemudian akan mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui, selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan atau mempraktekkan apa yang diketahui atau disikapinya dinilai baik. Dalam analisa yang dilakukan oleh WHO tahun 2001 bahwa pengetahuan, persepsi, sikap, kepercayaan, dan penilaian seseorang terhadap sesuatu objek mempengaruhi tindakannya dan perilaku ini terjadi melalui suatu proses.

3. Hubungan Pengetahuan dengan Pemberian ASI Eksklusif

Berdasarkan hasil analisa statistik dengan Fisher Exact maka didapat p value =0,545 α=0,05 dengan p value 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis ini ditolak yaitu tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu menyusui dengan pemberian ASI eksklusif di kelurahan Sei Sikambing Medan Tahun 2012. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Resytesya Mulianda 2010 yang mengatakan bahwa adanya hubungan antara pengetahuan ibu menyusui dengan pemberian ASI eksklusif. Hal ini berarti bahwa Ibu menyusui yang memiliki pengetahuan yang baik tentang ASI eksklusif mereka akan memberikan ASI eksklusif pula. Walaupun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu menyusui dengan pemberian ASI Esklusif, bukan berarti hasil penelitian ini menunjukkan adanya kegagalan dalam pemberian ASI Esklusif, karena sebagian besar Ibu menyusui sudah mengetahui tentang ASI Esklusif dan sebagian besar Ibu menyusui sudah melaksanakan pemberian ASI eksklusif. Berdasarkan wawancara peneliti, ada beberapa alasan yang mempengaruhi tindakan ibu tidak memberikan ASI eksklusif yaitu ibu melahirkan bayi prematur, puting susu ibu masuk kedalam, ibu bekerja, dan ibu bersalin dengan SC. Peneliti menyarankan 33

Dokumen yang terkait

Kepatuhan Ibu Menyusui Dalam Memberikan Asi Eksklusif Pada Bayi Baru Lahir Di Desa Sidodadi Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang

10 100 54

Hubungan Sosial Budaya Ibu Menyusui dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten Bener Meriah Tahun 2013

21 120 173

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif Di Puskesmas Padang Bulan Medan

1 28 44

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pola Pemberian Asi, MP-ASI Dan Pola Penyakit Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di Dusun III Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2007

1 36 58

Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007

0 27 61

Hubungan Motivasi Ibu Menyusui Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Dusun XVI Sidomulyo Desa Klumpang Kebun Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

0 55 88

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN MOTIVASI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Asi Eksklusif Dengan Motivasi Pemberian Asi Eksklusif.

1 2 16

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN MOTIVASI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Asi Eksklusif Dengan Motivasi Pemberian Asi Eksklusif.

0 1 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan - Hubungan Pengetahuan Ibu Menyusui Dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Sei Sikambing Medan Tahun 2012

0 0 13

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA

0 0 12