BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pohon Surian Toona sinensis Roemor
Surian memiliki banyak sinonim nama di Indonesia di antaranya adalah ingu, surian amba Kerinci, kibereum, laut, redani, kuru Halmahera Utara
Zanzibar 2010, Pandit Wibowo 2011. Surian merupakan pohon dari famili Meliaceae. Pohon ini cocok untuk lingkungan yang hangat dan lembab. Surian
merupakan pohon yang menyukai sinar matahari dan tidak toleran terhadap dingin dan basah. Dengan kondisi air yang tidak telalu banyak, pohon ini dapat tumbuh
dengan kondisi tahunan curah hujan rata-rata 500 mm-2000 mm. Surian merupakan pohon yang cepat tumbuh, secara Internasional banyak dikenal dengan
nama “Mahoni China” Zhou et al. 2010. Penyebaran pohon Surian secara alami di Nepal, India, Bhutan, Myanmar,
Indo-China, Cina Selatan, Thailand dan sepanjang Malaysia hingga barat Papua Nugini. Di Indonesia jenis ini terdapat di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi Zanzibar
2010. Pohon Surian ini merupakan pohon berukuran sedang sampai besar,
tingginya dapat mencapai 25 m, diameter batangnya dapat mencapai 70 cm. Kulit batangnya kelihatan coklat dan kelihatan licin pada pohon yang muda, menjadi
pecah dan kasar pada pohon yang sudah tua Dharmawati 2002.
Gambar 1 Pohon Surian sumber: http:apps.kew.org.
Daunnya lebar, kadang-kadang mengelompok diujung cabang, panjangnya 50-70 cm, dengan 80-20 pasak anak daun Gambar 1. Permukaan dan bagian
atas umumnya berbulu. Bunga dihasilkan pada musim panas, dijumpai di ujung cabang, dan berukuran kecil dengan diameter 4-5 mm, berwarna putih atau merah
muda pucat. Buah berupa kapsul dengan panjang 2-3,5 cm buah terdiri beberapa ruang di dalamnya terdapat benih Dharmawati 2002.
Pohon Surian memiliki banyak manfaat di antaranya adalah pemanfaatan kayunya sebagai konstruksi, dekorasi interior, furnitur, alat musik, pembuatan
kapal dan lainnya. Kulitnya dapat digunakan untuk membuat kertas. Buahnya bisa menjadi obat dan bijinya dapat diekstraksiuntuk minyak Zhou et al. 2010.
2.2 Minyak Atsiri