Minyak Atsiri TINJAUAN PUSTAKA

Daunnya lebar, kadang-kadang mengelompok diujung cabang, panjangnya 50-70 cm, dengan 80-20 pasak anak daun Gambar 1. Permukaan dan bagian atas umumnya berbulu. Bunga dihasilkan pada musim panas, dijumpai di ujung cabang, dan berukuran kecil dengan diameter 4-5 mm, berwarna putih atau merah muda pucat. Buah berupa kapsul dengan panjang 2-3,5 cm buah terdiri beberapa ruang di dalamnya terdapat benih Dharmawati 2002. Pohon Surian memiliki banyak manfaat di antaranya adalah pemanfaatan kayunya sebagai konstruksi, dekorasi interior, furnitur, alat musik, pembuatan kapal dan lainnya. Kulitnya dapat digunakan untuk membuat kertas. Buahnya bisa menjadi obat dan bijinya dapat diekstraksiuntuk minyak Zhou et al. 2010.

2.2 Minyak Atsiri

Minyak atsiri atau yang disebut juga dengan essential oils, etherial oils, atau volatile oils adalah komoditi ekstrak alami dari jenis tumbuhan yang berasal dari daun,bunga, kayu, biji-bijian bahkan putik bunga. Setidaknya ada 150 jenis minyak atsiri yang selama ini diperdagangkan di pasar internasional dan 40 jenis diantaranya dapat diproduksi di Indonesia. Meskipun banyak jenis minyak atsiri yang bisa diproduksi di Indonesia, baru sebagian kecil jenis minyak atsiri yang telah berkembang dan sedang dikembangkan di Indonesia Gunawan 2009. Menurut Guenther 1988 minyak atsiri ini merupakan minyak yang mudah menguap, dengan komposisi dan titik didih yang berbeda-beda. Setiap substansi yang dapat menguap memiliki titik didih dan tekanan uap tertentu dan hal ini dipengaruhi oleh suhu. Minyak atsiri ini dapat dihasilkan dari penyulingan daun, batang, kulit, kayu dan lain sebagainya. Contoh minyak atsiri yang telah sukses di Indonesia adalah minyak atsiri yang berasal dari kayu putih Melaleuca leucadendron yang telah dikomersialkan dan banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Guenther 1988 menyatakan bahwa penyulingan dapat didefinisikan sebagai pemisahan komponen-komponen suatu campuran dari dua jenis cairan atau lebih berdasarkan perbedaan tekanan uap dari masing-masing zat tersebut. Teori penyulingan ada tiga macam yaitu penyulingan dengan air water distillation, penyulingan dengan air dan uap water and steam destillation dan penyulingan dengan uap langsung steam destilation. Proses penyulingan dengan air, bahan yang akan disuling kontak langsung dengan air mendidih. Kelebihan proses ini yaitu biaya operasional yang murah dan proses yang sederhana. Sedangkan, kekurangan proses ini adalah rendemen yang dihasilkan sedikit serta minyak atsiri tidak semua menguap tapi ada yg terlarut dalam air. Penyulingan dengan air dan uap, pada metode ini bahan diletakkan diatas rak-rak atau saringan berlubang. Ciri khas metode ini adalah uap selalu dalam keadaan basah dan bahan yang disuling hanya berhubungan dengan uap. Kelebihan proses ini yaitu bahan hanya kontak dengan uap jenuh dan basah, sehingga minyak atsiri langsung ikut menguap dengan uap air. Kekurangan dari proses ini yaitu tekanan yang dihasilkan hanya dari tekanan uap air saja, sehingga proses penyulingan relatif lama.Untuk metode penyulingan dengan uap atau uap langsung adalah metode yang menggunakan uap jenuh dengan tekanan lebih dari 1 atmosfer. Kelebihan proses ini yaitu rendemen yang dihasilkan besar, waktu penyulingan relatif cepat dan bahan baku hanya kontak langsung dengan uap air. Kekurangan dari teknik ini adalah biaya operasional yang tinggi serta prosesnya yang rumit. Minyak atsiri memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah sebagai pewangi dan juga produk farmasi seperti minyak angin dan obat. Ajizah 2004 menyatakan minyak atsiri dapat menghambat pertumbuhan atau mematikan kuman dengan mengganggu proses terbentuknya membran danatau dinding sel, membran atau dinding sel tidak terbentuk atau terbentuk tidak sempurna.

2.3 Nyamuk Aedes aegypti