Kadar Air KA Daya Berkecambah DB Berat Kering Kecambah Normal BKKN Potensi Tumbuh Maksimum PTM Kecepatan Tumbuh K

23 dikecambahkan menggunakan alat pengecambah benih IPB 73 2AB Gambar 6. Setiap perlakuan terdiri atas tiga ulangan dan setiap ulangan terdiri dari 50 butir benih. Gambar 6. Pengecambahan Benih Padi pada APB IPB 73 2AB Pengamatan Tolok ukur yang diamati untuk mengukur daya simpan benih padi hibrida meliputi: kadar air benih KA, daya berkecambah DB, berat kering kecambah normal BKKN, potensi tumbuh maksimum PTM, kecepatan tumbuh K CT dan indeks vigor IV.

1. Kadar Air KA

Kadar air benih diukur setiap periode simpan. Pengukuran dilakukan dengan menghaluskan benih padi dari masing-masing kantong penyimpanan menggunakan blender kemudian diayak dan ditimbang berat bersih sekitar 1 gram lalu dioven pada suhu 105 C selama ±17 jam. Kadar air dihitung dengan menggunakan rumus: KA = M2-M1 - M3-M1 X 100 M2-M1 Dimana: 24 M1 : berat cawan gram M2 : berat cawan dan benih gram M3 : berat benih setelah dioven gram

2. Daya Berkecambah DB

Daya Berkecambah merupakan tolok ukur yang mengindikasikan viabilitas potensial Vp. Penghitungan DB diperoleh dari persentase kecambah normal KN pada pengamatan 1 hari ke-5 dan pengamatan 2 hari ke-7. Rumus yang digunakan: DB = Σ KN hitungan I + Σ KN hitungan II X 100 Σ benih yang dikecambahkan Dimana: ΣKN = jumlah kecambah normal

3. Berat Kering Kecambah Normal BKKN

Berat kering kecambah BKKN adalah salah satu tolok ukur yang mengindikasikan viabilitas potensial V p dengan menggambarkan laju pertumbuhan kecambah. Produksi berat kering dari pertumbuhan kecambah merefleksikan kondisi fisiologis benih. Bagian biji yang masih menempel pada kecambah dihilangkan, kemudian kecambah normal berumur 7 HST dimasukkan dalam amplop dan dioven pada suhu 60 C selama 72 jam. Selanjutnya, amplop+kecambah dimasukkan dalam desikator ± 30 menit, kecambah kering kemudian ditimbang dengan timbangan dua digit.

4. Potensi Tumbuh Maksimum PTM

Potensi tumbuh maksimum PTM mengindikasikan viabilitas total. Penghitungan PTM didasarkan pada benih yang tumbuh berkecambah sampai hari ke-7 setelah tanam. Rumus untuk menghitung PTM adalah: PTM = Σ KN + Σ KAb X 100 Σ benih yang ditanam 25 Dimana : ΣKN = jumlah kecambah normal sampai akhir pengamatan ΣKAb = jumlah kecambah abnormal sampai akhir pengamatan

5. Kecepatan Tumbuh K

CT Kecepatan tumbuh K CT merupakan tolok ukur yang mengindikasikan vigor kekuatan tumbuh. Perhitungan kecepatan tumbuh didasarkan pada akumulasi kecepatan tumbuh harian dalam unit tolok ukur persentase per hari dengan rumus: K CT = KN ke-2 +…..+ KN ke-n etmal etmal Dimana: 1 et mal = 24 jam KN = persentase kecambah normal Gambar 7 menunjukkan proses perkecambahan benih padi pada 1 HST, 2 HST, 3 HST hingga menjadi kecambah normal pada 4 HST. a Hari ke-1 b Hari ke-2 c Hari ke-3 d Hari ke-4 Gambar 7. Fase-fase Perkecambahan Benih Padi 26

6. Indeks Vigor IV