Mengestimasi Beta Analisis pengaruh variabel makro dan mikro terhadap risiko INVESTASI SAHAM (studi pada perusahaan non lembaga keuangan yang terdaftar di bursa efek Jakarta tahun 2001 2004)

xxxiv beta kurang dari satu disebut saham yang difensif, saham tersebut kurang peka terhadap perubahan pasar.

1. Mengestimasi Beta

Mengetahui beta suatu sekuritas atau beta suatu portofolio merupakan hal yang penting untuk menganalisis sekuritas atau portofolio tersebut. Beta suatu sekuritas menunjukkan risiko sistematik yang tidak dapat dihilangkan karena divestifikasi, untuk mengetahui beta portofolio, maka beta masing-masing sekuritas perlu dihitung terlebih dahulu. Beta portofolio merupakan rata-rata terimbang dari beta masing-masing sekuritas. Mengetahui beta masing-masing sekuritas juga berguna untuk pertimbangan memasukkan sekuritas tersebut ke dalam portofolio yang akan dibentuk Beta suatu sekuritas dapat dihitung dengan teknik estimasi yang menggunakan data historis dan selanjutnya dapat digunakan untuk menghitung beta masa depan. Beta historis dihitung berdasarkan data historis berupa data pasar return-return sekuritas dan return pasar, data akuntansi laba perusahaan dan laba indeks pasar atau data fundamental menggunakan variabel-variabel fundamental. Beta yang dihitung dengan data pasar disebut beta pasar. Beta yang dihitung dengan data akuntansi disebut beta akuntansi dan beta yang dihitung dengan data fundamental disebut dengan beta fundamental. Beta Koreksi Beta merupakan pengukur volatilitas kovarian return suatu sekuritas dengan return pasar relatif terhadap risiko pasar. Sedangkan kovarian dalam perhitungan beta menunjukkan hubungan return suatu sekuritas dengan return pasar pada periode yang sama, yaitu periode ke-t. Perhitungan beta akan menjadi bias jika kedua periode tersebut tidak sinkron, yaitu periode return pasar adalah periode ke-t dan periode return sekuritas bukan periode ke-t, misalnya periode ke t-1 atau periode t-2 dan xxxv seterusnya. Periode ke-t bisa berupa harian untuk menghitung beta harian, mingguan untuk menghitung beta mingguan atau bulanan untuk menghitung beta bulanan Ketidaksamaan waktu antara return sekuritas dengan return pasar dalam perhitungan beta disebabkan karena perdagangan sekuritas- sekuritas yang tidak singkron, oleh karena itu beta dikoreksi. Perdagangan yang tidak singkron terjadi karena beberapa sekuritas tidak mengalami perdagangan untuk beberapa waktu, akibatnya untuk sekuritas-sekuritas ini, harga-harga pada periode ke-t sebenarnya merupakan harga-harga sebelumnya yang merupakan harga-harga terakhir kali yang diperdagangkan, bukan harga-harga hasil perdagangan pada periode ke-t. Jogiyanto, 2003:300 Metode yang digunakan untuk mengkoreksi bias yang terjadi pada beta sekuritas akibat perdagangan yang tidak singkron antara lain metode yang diusulkan oleh Scholes dan William 1977, metode Dimson 1979, lalu metode Fowler dan Rorke 1983. Dalam penelitian ini, beta dikoreksi dari sekuritas tiap harinya yang dihitung menggunakan data return selama satu tahun, lalu bias pada beta sekuritas dikoreksi menggunakan metode Fowler dan Rorke. Metode ini merupakan lanjutan dari metode Dimson yang mana pada metode Dimson hanya menggunakan pengoperasian regresi berganda dan beta yang dikoreksi hanya dijumlahkan dari koefisien yang diperoleh dari regresi berganda tersebut. Fowler dan Rorke berasumsi bahwa metode Dimson yang hanya menjumlahkan koefisien-koefisien regresi berganda tanpa memberikan xxxvi bobot akan tetap memberikan beta yang bias Jogiyanto, 2003:319, sehingga pada metode Fowler dan Rorke menambahkan penghitungan bobot pada tahapan dalam koreksi beta.

E. Model Indeks Tunggal

Model ini merupakan pengembangan yang dilakukan oleh William Sharpe 1963 terhadap model yang dibuat oleh Markowitz, dan merupakan penyederhanaan pada model sebelumnya dengan menyediakan parameter- parameter input yang dibutuhkan, selain itu model indeks tunggal juga dapat digunakan untuk menghitung return ekspektasi dan risiko portofolio. Penggunaan model indeks tunggal membutuhkan penaksiran beta dari saham yang akan dimasukan kedalam portofolio, namun para analis bisa saja menggunakan judgement mereka dalam menentukan beta. Kita juga bisa menggunakan data historis untuk menghitung beta waktu lalu yang digunakan sebagai taksiran beta di masa yang akan datang. Para analis menggunakan beta historis sebelum mereka menggunakan judgement untuk memperkirakan beta di masa yang akan datang. Berbeda dengan menggunakan data time series, beta saham dapat dihitung melalui hubungan fungsional regresi linear antara rate of return saham sebagai variabel terikat dan rate of return portofolio pasar indeks pasar sebagai variabel bebas. Rumus model indeks tunggal sebagai berikut Jogiyanto, 2003:232-233. t mt i i it ei R R + + = b a 2.1 Keterangan: it R : tingkat return sekuritas. xxxvii i a : nilai ekspektasi dari return sekuritas terhadap return pasar. i b : Beta atau merupakan koefisien perubahan it R akibat perubahan mt R . mt R : tingkat return dari indeks pasar. t ei : kesalahan residu standard error Berdasarkan rumus di atas, diketahui bahwa besar kecilnya beta menunjukkan besar kecilnya kepekaan return saham it R terhadap return pasar mt R . Return Suatu Saham i it R b a Return Portofolio Pasar mt R Gambar 2.4 Return Pasar dan Return Investasi Melalui gambar di atas dapat diketahui bahwa beta menunjukkan kemiringan slope garis regresi tersebut, dan a menunjukkan intercept dengan sumbu it R , dan dapat disimpulkan semakin curam kemiringan garis regresi maka semakin besar nilai beta. xxxviii

F. Model-Model Keseimbangan

1. CAPM Capital Asset Pricing Model