Konsep dasar dan definisi Subsistem

6 Penembusan haustorium Rafflesia kedalam jaringan inang hampir sama dengan jenis Cyntinus Hypocistis seperti yang telah dijelaskan oleh Forstmeier et al 1983 diacu dalam Nais 2001. Pada tumbuhan inang tersebut, kambium merupakan bagian pertama yang terlepas dari xilem sebelum parasit berpengaruh pada aktivitasnya. Ketika rafflesia menjadi aktif lagi, lapisan baru dari xilem akan dibentuk pada jaringan parasit. Selanjutnya jaringan parasit akan masuk kedalam xilem dan memisahkan kambium inang dari xilem induk. Hubungan antara tumbuhan inang dengan parasit pada tingkat populasi dipengaruhi oleh penyebaran dan letak bibit rafflesia serta akar tumbuhan inang. Distribusi tunas rafflesia pada akar tetrastigma tidak mempunyai pola yang nyata atau cenderung menyebar disekitar tumbuhan inagnya.

2.3 Sistem Informasi Geografis

2.3.1 Konsep dasar dan definisi

Menurut Prahasta 2002 sistem yang menangani masalah informasi yang bereferensi geografis dalam berbagai cara dan bentuk, secara umum disebut sistem informasi geografis. Masalah informasi tersebut mencakup tiga hal, yaitu: 1. Pengorganisasian data dan informasi. 2. Penempatan informasi pada lokasi tertentu. 3. Melakukan komputasi, memberikan ilustrasi keterhubungan antara satu dengan lainnya, serta analisa spasial lainnya. Prahasta juga menyebutkan bahwa dalam beberapa literatur, SIG dinilai sebagai hasil penggabungan dua sistem, yaitu antara sistem komputer untuk bidang kartografi CAC atau sistem komputer untuk bidang perancangan CAD dengan teknologi basis data database. Dengan demikian SIG mempunyai keunggulan inherent karena penyimpanan data dan presentasinya dipisahkan sehingga data dapat dipresentasikan dalam berbagai cara dan bentuk seperti Gambar 1. Hingga saat ini terdapat cukup banyak definisi SIG yang berasal dari berbagai pustaka. Hal ini dikarenakan SIG terus berkembang dan bervariasi. Menurut Puntodewo et al. 2003 secara harfiah SIG diartikan sebagai komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis, dan sumberdaya manusia yang 7 bekerjasma secara efektif untuk menangkap, menyimpan, memperbarui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa, dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis. Dari definisi tersebut dapat diartikan SIG adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen dan tidak dapat berdiri sendiri. Gambar 1 Ilustrasi pemisahan penyimpanan data dan presentasi dalam SIG Prahasta 2002.

2.3.2 Subsistem

Berdasarkan definisi mengenai SIG yang telah disebutkan di atas, Prahasta 2002 menguraikan SIG dalam beberapa subsistem yaitu: 1. Data masukan: Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber, serta bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransformasi format data asli menjadi format yang dapat digunakan oleh SIG. 2. Hasil data: Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data, baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy seperti table, grafik, peta, dan lainnya. 3. Manajemen data: Subsistem ini mengorganisasikan data spasial dan atribut menjadi sebuah basis data yang sedemikian rupa, sehingga akan mudah dipanggil, di-update, dan di-edit. 8 4. Manipulasi data dan analisis: Subsistem ini menentukan informasi yang dapat di hasilkan oleh SIG. Subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan. Uraian mengenai jenis masukan, proses, dan jenis keluaran dari subsistem SIG dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 Uraian subsistem SIG Prahasta 2001.

2.3.3 Komponen