METODE PENELITIAN
A. Waktu dan lokasi penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama empat bulan dari Januari hingga April 2012 di Waduk Cirata, Provinsi Jawa Barat. Waktu pengambilan sampel ikan,
plankton dan parameter lingkungan dilakukan satu kali setiap bulan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survei dan pengamatan di Laboratorium.
Sampel ikan dan plankton diidentifikasi di Laboratorium Ekobiologi Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan FPIK, IPB. Sedangkan sampel air
dianalisis di Laboratorium Produktivitas dan Lingkungan Perairan, FPIK, IPB. Pengambilan sampel dilakukan di lokasi yang menggambarkan kondisi
Waduk Cirata. Lokasi ditentukan berdasarkan pertimbangan gradien longitudinal waduk dan aktivitas masyarakat seperti pemukiman dan KJA. Lokasi penelitian di
Waduk Cirata dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Peta lokasi penelitian di Waduk Cirata.
Sungai cikundul
Sungai Cibalagung
Sungai Cihea
3
5 4
6 2
1
Aliran Sungai Citarum dari Waduk Saguling
DAM Aliran menuju Waduk
Ir. H. Djuanda
2 km
Deskripsi masing-masing lokasi penelitian adalah sebagai berikut: 1.
Lokasi 1 DAM Lokasi 1 berdekatan dengan DAM, berada di wilayah Desa Cadas,
Kabupaten Purwakarta. Lokasi 1 merupakan zona lakustrin genangan, berada pada koordinat S: 06041’49.68” E: 107020’31.28”. Kedalaman rata-rata pada
lokasi 1 adalah 10,6 m dan terletak jauh dari KJA. Pada lokasi ini terdapat aktivitas masyarakat seperti pertanian dan pemukiman.
2. Lokasi 2 Maniis
Lokasi 2 berada di wilayah kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta. Lokasi 2 merupakan zona lakustrin, berada pada koordinat S:
06042’46.42” E: 107019’34.50”. Kedalaman rata-rata pada lokasi 2 adalah 17,3 m, dan terletak
berdekatan dengan KJA. Pada lokasi ini banyak ditemukan tumbuhan air serta tidak terdapat aktivitas masyarakat.
3. Lokasi 3 Maleber
Lokasi 3 berada di wilayah Desa Maleber, Kabupaten Cianjur. Lokasi 3 merupakan zona riverin-transisi, berada
pada koordinat S: 06043’11.60” E: 107015’24.23”. Kedalaman rata-rata pada lokasi 3 adalah 6,6 m, dan terletak
berdekatan dengan KJA. Terdapat berbagai aktivitas masyarakat pada lokasi ini seperti, pemukiman, pertanian, industri, pertambangan pasir dan transportasi
perahu mesin. 4.
Lokasi 4 Jatinengang Lokasi 4 berada di wilayah Desa Jatinengang, Kabupaten Cianjur. Lokasi 4
merupakan zona lakustrin, berada pada koordinat S: 06044’28.00” E:
107017’46.76”. Kedalaman rata-rata pada lokasi 4 adalah 15,7 m, dan terletak jauh dari KJA. Tidak terdapat aktivitas masyarakat pada lokasi ini.
5. Lokasi 5 Mande
Lokasi 5 berada di Desa Mande, Kabupaten Cianjur. Lokasi 5 merupakan zona riverin-transisi, berada pada koordinat S:
06045’29.62’ E: 107016’52.33”. Kedalaman rata-rata pada lokasi 5 adalah 13,6 m, dan berdekatan dengan KJA.
Pada lokasi ini terdapat aktivitas masyarakat seperti pemukiman dan pertanian.
6. Lokasi 6 Tegal Datar
Lokasi 6 berada di wilayah Desa Tegal Datar, Kabupaten Cianjur. Lokasi 6 merupakan zona lakustrin, berada pada koordinat S: 06045’11.23” E:
107019’41.10”. Kedalaman rata-rata pada lokasi 6 adalah 14,2 m, dan berdekatan
dengan KJA. Pada lokasi ini banyak ditemukan tumbuhan air dan tidak terdapat aktivitas masyarakat.
B. Alat dan bahan penelitian