2. Berdasarkan  lokasi  dalam  ekosistem  perairan,  misalnya  spesies  ikan
benthis ikan penghuni dasar perairan, benthopelagis dan pelagis ikan penghuni permukaan perairan.
B. Morfologi dan identifikasi ikan
Morfologi  ikan  merupakan  acuan  yang  digunakan  dalam  studi  identifikasi. Spesies  ikan  memiliki  karakteristik  yang  berbeda-beda  dalam  hal  ukuran,
pigmentasi,  sirip,  dan  morfologi  eksternal  lainnya.  Berikut  adalah  morfologi eksternal dan variasi yang dapat diamati pada ikan Lagler et al. 1977; Kottelat et
al.1993: 1. Tubuh
Tubuh  ikan  terdiri  dari  bagian    kepala,  badan,  dan  ekor.  Bagian  kepala dimulai  dari  ujung  mulut  hingga  ujung  tutup  insang  paling  belakang.  Bagian
badan terletak di antara  tutup insang paling belakang hingga permulaan  anal  fin. Bagian ekor dimulai dari  permulaan  anal  fin hingga ujung caudal  fin. Morfologi
pada bagian tubuh ikan dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Morfologi tubuh ikan; sirip keras dorsal fin a, sirip lemah dorsal fin b,  adipose  fin  c,  caudal  fin  d,  line  lateral  e,  tutup  insang  f,
mata g, sungut h,  pelvic fin i, pectoral fin j, anal fin sirip keras k, anal fin sirip lemah l.
Bentuk  tubuh  pada  ikan  terbagi  menjadi  fusiform,  pipih,  tali  dan  pita. Bentuk  fusiform  umumnya  ditemukan  pada  sebagian  besar  ikan.  Bentuk  ini
memudahkan pergerakan pada perairan berarus. a
b c
d e
f g
h j
i k
l
2. Mulut
Tipe  posisi  mulut  pada  spesies  ikan  dapat  digunakan  sebagai  kunci identifikasi. Tipe-tipe posisi mulut ikan dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Posisi mulut; terminal a, subterminal b, inferior c, superior d. 2.
Mata Ukuran,  posisi  dan  penutup  mata  pada  ikan  menjadi  variasi  yang  dapat
digunakan sebagai kunci identifikasi. 3.
Hidung Letak  dan  jumlah  lubang  hidung  menjadi  kunci  identifikasi  pada  spesies
ikan.  Lubang  hidung  terletak  di  depan  mata.  Hidung  berjumlah  tunggal  serta terbagi menjadi bagian anterior dan posterior oleh flap.
4. Sungut
Sungut  terletak  pada  bagian  anterior  kepala,  terhubung  dengan  hidung  dan mulut. Sungut berbentuk tonjolan kecil atau memanjang. Sungut dapat berukuran
sangat  kecil  dan  tersembunyi  di  dalam  lipatan  kulit.  Letak,  ukuran,  dan  jumlah sungut digunakan sebagai acuan identifikasi.
5. Sirip
Sirip fin pada ikan terbagi menjadi sirip tunggal dorsal fin, caudal fin dan anal fin, serta sirip berpasangan pectoral fin dan pelvic fin. Sirip pada ikan juga
terbagi menjadi sirip keras dan sirip lunak. Sirip keras mempunyai ciri-ciri, tidak bercabang dan tidak bisa rebah, sebaliknya pada sirip lemah, bercabang dan bisa
rebah.  Sirip  keras  terbentuk  pada  bagian  depan  dorsal  fin  dan  anal  fin.  Karakter sirip  terutama  pada  kondisi  ada  atau  tidak  serta  jumlah  dan  posisi.  Selain  itu
bentuk caudal fin juga berbeda-beda pada berbagai spesies ikan sehingga berguna sebagai acuan identifikasi. Berbagai bentuk caudal fin yaitu, bulat, bersegi, sedikit
cekung, bulan sabit, bercagak, meruncing dan lanset. a
b c
d
6. Linea lateral gurat sisi
Linea  lateral  merupakan  ciri  yang  ditemukan  pada  bagian  badan.  Linea lateral berbentuk memanjang mulai dari pembukaan operculum hingga caudal fin,
tetapi juga berbentuk garis putus-putus dan bercabang. 7.
Sisik Berdasarkan  bentuk  dan  bahan  kandungannya,  sisik  pada  ikan  terbagi
menjadi  plakoid,  kosmoid,  ganoid,  sikloid  dan  stenoid.  Umumnya  ikan  bersirip lunak  memiliki  tipe  sisik  sikloid,  sedangkan  ikan  bersirip  keras  memiliki  sisik
stenoid.  Sisik  dapat  bervariasi  sehingga  dapat  berguna  sebagai  karakter identifikasi. Jumlah sisik pada beberapa bagian tubuh  ikan  juga dapat  digunakan
sebagai karakter identifikasi. Posisi sisik tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Jumlah sisik yang dijadikan kunci identifikasi; sisik di depan dorsal fin a,  sisik  antara  linea  lateral  dan  awal  dorsal  fin  b,  sisik  pada  linea
lateral  c,  sisik  antara  lina  lateral  dan  awal  anal  fin  d,  sisik  di sekeliling batang ekor pada bidang tersempit e.
8. Pigmen
Pigmen tersusun dari karotenoid, melanin, purin, dan pterin. Pigmen terletak dalam sel khusus  yang disebut kromatofora.  Pola warna serta posisi warna  dapat
menjadi kunci identifikasi. Aplikasi yang paling umum dari pola pigmentasi pada ikan adalah untuk menentukan spesies dan jenis kelamin.
C. Deskripsi Waduk Cirata