Plankton diambil pada bagian permukaan perairan waduk. Plankton diperoleh dengan menyaring 20 l air ke dalam Plankton net. Sampel air yang
terkonsentrasi sebanyak 80 ml, kemudian dimasukkan ke dalam botol koleksi lalu diberi lima tetes lugol 10. Identifikasi plankton menggunakan buku petunjuk
Needham dan Needham 1963. Hasil pengukuran faktor lingkungan dibandingkan dengan nilai baku mutu air bagi ikan.
2. Pengambilan dan penanganan sampel ikan
Pengambilan sampel ikan dilakukan sebanyak empat kali dengan interval waktu 30 hari. Gill net dipasang dengan sudut 45
hingga 90
terhadap garis pantai. Pengoperasian gill net dilakukan dari arah tepi pantai ke arah perairan
bebas. Gill net ditempatkan pada kedalaman 1 m di bawah permukaan air. Penurunan gill net dilakukan sore hari pukul 16.00 WIB, kemudian diangkat
kembali pukul 06.00 WIB esok harinya. Sampel ikan yang diperoleh dimasukkan ke dalam wadah dan diawetkan dengan formalin 10. Sampel ikan kemudian
diidentifikasi mengunakan buku petunjuk Saanin 1986, Kottelat et al. 1993 dan Nelson 2006.
D. Analisis Data
1. Kelimpahan plankton
Perhitungan kelimpahan plankton menggunakan rumus APHA 1989, yaitu:
N = T
L x
P �
x V
� x
1 w
Keterangan : N= jumlah plankton sell, T= luas gelas penutup mm
2
, L = luas lapang pandang mm
2
, P= jumlah plankton tercacah, p= jumlah lapang pandang yang diamati, V= volume plankton yang tersaring ml, v=
volume plankton di bawah gelas penutup ml, w= volume plankton yang disaring l
2. Ikan
Analisis data ikan meliputi kelimpahan relatif, indeks keanekaragaman Shanon Wienner
H’, indeks kemerataan Pielou J, indeks dominansi Simpson C, indeks similaritas Jaccard Magurran 2004, dan distribusi lokal Muchlisin
Azizah 2009. Perhitungan indeks H’, J dan C menggunakan program PRIMER.
Deskripsi singkat masing-masing analisis data adalah sebagai berikut:
a. Kelimpahan relatif
Kelimpahan relatif merupakan perbandingan antara jumlah individu suatu spesies dengan jumlah total individu seluruh spesies. Kelimpahan relatif
dinyatakan dalam dengan nilai maksimal mencapai 100. Rumus kelimpahan relatif spesies yaitu;
KRi = ni
N x 100
Keterangan : KRi= Kelimpahan relatif spesies i, ni= jumlah individu spesies i, N= jumlah seluruh individu.
b. Indeks keanekaragaman Shanon Wienner
Indeks keanekaragaman Shanon Wienner merupakan suatu perhitungan mengenai jumlah individu serta spesies yang terdapat pada suatu lokasi.
Rumus indeks keanekaragaman Shanon Wienner yaitu: H
′
= − pi ln pi
n i=1
Keterangan : H ’= Indeks keanekaragaman, pi = ni N, ni= jumlah
individu spesies i, N= jumlah seluruh individu. c.
Indeks kemerataan Pielou Indeks kemerataan Pielou merupakan suatu perhitungan mengenai
kemerataan jumlah individu antar spesies pada suatu lokasi. Nilai indeks kemerataan yang kecil menunjukkan jumlah individu tiap spesies tidak
merata. Rumus indeks kemerataan Pielou yaitu: J′ =
H′ ln S
Keterangan : J’= indeks kemerataan, S= jumlah spesies.
Besaran nilai indeks kemerataan Pielou berkisar antara 0-1. Kriteria indeks kemerataan Pielou yaitu:
0 J’ 0,4 : Kemerataan rendah
0,4 J’ 0,6
: Kemerataan sedang J’ 0,6
: Kemerataan tinggi d.
Indeks dominansi Simpson Indeks dominansi Simpson digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
dominansi spesies tertentu pada suatu lokasi. Nilai indeks dominansi
berbanding terbalik dengan nilai keanekaragaman dan kemerataan spesies. Rumus indeks dominansi Simpson yaitu;
C = pi
2 s
t=1
Keterangan : C= Indeks dominansi, pi= ni N, ni= jumlah individu spesies i, N= jumlah seluruh individu.
Nilai indeks dominansi Simpson berkisar antara 0-1, bila nilai mendekati nol berarti hampir tidak ada spesies yang mendominasi pada lokasi tersebut.
e. Indeks similaritas Jaccard
Indeks similaritas Jaccard menggambarkan tingkat kesamaan dua lokasi penelitian berdasarkan spesies yang ditemukan. Indeks similaritas Jaccard
akan tinggi, bila jumlah spesies yang sama pada kedua lokasi banyak ditemukan. Nilai indeks similaritas Jaccard berkisar antara 0-1. Rumus
indeks similaritas Jaccard yaitu; Cj =
j a + b
− j Keterangan: Cj= indeks similaritas Jaccard, j= jumlah spesies yang sama
pada dua lokasi, a= jumlah spesies pada lokasi a, b= jumlah spesies pada lokasi b.
f. Distribusi lokal spesies
Distribusi lokal
merupakan perbandingan
antara jumlah
lokasi ditemukannya suatu spesies dengan jumlah seluruh lokasi. Distribusi lokal
dinyatakan dalam dengan nilai maksimal mencapai 100. Rumus distribusi lokal yaitu;
D =
Ni. st N. st
x 100 Keterangan: D= distribusi lokal spesies i, Ni.st= jumlah lokasi spesies
i, N.st= jumlah seluruh lokasi. 3.
Analisis Korelasi Analisis komponen utama PCA digunakan untuk mengetahui keterkaitan
hubungan antara keanekaragaman ikan dengan faktor lingkungan perairan. Analisis dilakukan dengan program R.
HASIL
A. Deskripsi spesies ikan yang ditemukan