Pori Drainase Tanah Sifat Fisik dan Hidrologi Tanah di Lahan Penelitian .1 Bobot Isi dan Porositas Total Tanah
22 pada lahan pengolahan tanah konservasi dilakukan seminimum mungkin hanya
pada area atau alur yang akan di tanami saja. Sedangkan pada lahan pengolahan tanah intensif dilakukan secara maksimum yaitu dengan membalik-balikkan tanah
secara maksimal hingga kedalaman ±20 cm dan dilakukan kepada seluruh lahan sehingga akan terjadi penghancuran agregat tanah. Hancur dan rusaknya agregat
tanah akan menyebabkan terjadinya dispersi agregat, penyumbatan pori, rusaknya struktur tanah, dan menurunnya porositas tanah. Hal ini akan menciptakan
kepadatan dan bobot isi tanah yang tinggi pada lahan tersebut. Porositas tanah adalah ukuran yang menunjukkan bagian tanah yang tidak
terisi oleh bahan padatan tanah tetapi terisi oleh udara dan air. Besarnya porositas ditentukan oleh gabungan butiran primer dan sekunder tanah. Partikel-partikel
tanah yang tidak teratur menyusun tanah menyebabkan susunan yang tidak benar- benar saling berdekatan, sehingga terbentuk ruang diantaranya yang berisikan
udara dan air. Bobot isi tanah yang rendah menunjukkan bahwa tanah tersebut memiliki tingkat kegemburan yg baik dan tidak terjadinya pemadatan pada tanah
sehingga ruang pori yang terbentuk menjadi tinggi. Ketersediaan bahan organik juga mempengaruhi porositas tanah karena bahan organik membantu dalam
pembentukan agregat tanah dengan membentuk granul-granul dan memperbesar volume dan pori-pori tanah yang ada, sehingga porositas tanah menjadi tinggi.
Oleh karena itu, porositas total tanah pada lahan pengolahan tanah konservasi lebih tinggi dibandingkan lahan pengolahan tanah intensif.