33 akan memiliki laju infiltrasi yang lebih cepat dibandingkan dengan lahan
pengolahan tanah intensif.
4.2.6 Permeabilitas
Permeabilitas tanah merupakan kemampuan tanah melewatkan atau meneruskan air pada media berpori tanah dalam keadaan jenuh. Pengaruh
berbagai jenis pengolahan tanah terhadap permebilitas tanah disajikan pada Tabel 10.
Tabel 10. Permeabilitas Tanah pada Berbagai Jenis Pengolahan Tanah dan Kedalaman Tanah
Permeabilitas cmjam Perlakuan
Kedalaman 0 - 20 cm
20 - 40 cm Pengolahan tanah konservasi
11,7
a
5,1
b
Pengolahan tanah intensif 1,15
c
0,25
c
Keterangan : angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut uji duncan pada taraf 5 α=0,05
Tabel 10 menunjukkan bahwa pengolahan tanah berpengaruh nyata terhadap permeabilitas tanah. Lahan pada pengolahan tanah konservasi memiliki
permeabilitas tanah yang lebih tinggi dibandingkan pada lahan pengolahan tanah intensif, baik pada kedalaman tanah 0-20 cm mau pun 20-40 cm. Hal ini
menunjukkan bahwa pada lahan pengolahan tanah konservasi, kecepatan air untuk bergerak dalam kondisi jenuh lebih cepat dibandingkan lahan pengolahan tanah
intensif. Pada lahan pengolahan tanah konservasi yang memanfaatkan sisa-sisa tanaman sebagai mulsa maupun sumber bahan organik dan tidak adanya
penghancuran agregat akan memiliki porositas yang lebih tinggi dibandingkan lahan pengolahan tanah intensif, sehingga permeabilitas tanahnya tinggi, karena
kecepatan air untuk dapat bergerak di dalam tanah dipengaruhi oleh porositas dan kondisi ruang pori di dalam tanah itu sendiri. Tingginya porositas tanah dan tidak
terhambatnya ruang pori tanah, air akan dapat bergerak dengan baik dan tidak terhambat. Kepadatan tanah juga mempengaruhi permeabilitas tanah, dengan
padatnya tanah maka porositas akan menjadi kecil dan kontinuitas pori menjadi terhambat, maka tidak ada ruang yang dapat dilewati air sehingga air menjadi
34 terhambat dan tidak dapat bergerak. Pada lahan pengolahan tanah intensif terjadi
penghancuran agregat akibat dari pengolahan tanahnya, sehingga terjadi dispersi agregat, menurunnya porositas tanah dan tanah menjadi padat. Oleh karena itu,
pada lahan pengolahan tanah intensif yang memiliki kepadatan bobot isi tanah tinggi dan porositas total tanah yang rendah yang juga didominasi oleh pori mikro
akan memiliki permeabilitas tanah yang rendah.
4.2.7 Hantaran Hidrolik