3. Kinerja
3.1. Defenisi Kinerja
Gordon dalam Nawawi 2006, kinerja merupakan suatu fungsi kemampuan pekerja dalam menerima tujuan pekerjaan, tingkat pencapaian
tujuan dan interaksi antara tujuan dan kemampuan pekerja.
3.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain pengetahuan, pengalaman dan kepribadian. Pengetahuan, khususnya yang berhubungan
dengan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab dalam bekerja, mencakup jenis dan jenjang pendidikan serta pelatihan yang pernah diikuti dibidangnya.
Pengalaman, berkaitan dengan jumlah waktu atau lamanya dalam bekerja, tetapi berkenaan juga dengan substansi yang dikerjakan yang jika
dilaksanakan dalam waktu yang cukup lama akan meningkatkan kemampuan dalam mengerjakan suatu bidang tertentu. Kepribadian, berupa kondisi
didalam diri seseorang dalam menghadapi bidang kerjanya, seperti minat, bakat, kemampuan bekerjasama keterbukaan, ketekunan, kejujuran, motivasi
kerja, dan sikap terhadap pekerjaan Nawawi, 2006.
3.3. Evaluasi kinerja
Penilaian kinerja merupakan alat yang paling dapat dipercaya oleh manajer perawat dalam mengontrol sumber daya manusia dan produktivitas. Proses
penilaian kinerja dapat digunakan secara efektif dalam mengarahkan perilaku
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
pegawai dalam rangka menghasilkan jasa keperawatan dalam kualitas dan volume yang tinggi Nursalam, 2008.
Menurut Nawawi 2006, mengatakan bahwa evaluasi kinerja merupakan kegiatan mengukurmenilai pelaksanaan pekerjaan yang hasilnya
dijadikan umpan balik feed back untuk membuat keput usan mengenai keberhasilan atau kegagalan seseoarang pekerja dalam melaksanakan tugas
pokoknya
3.4. Proses Keperawatan
Potter Perry 2005 mengatakan bahwa proses keperawatan adalah suatu pendekatan untuk pemecahan masalah yang memampukan perawat
untuk mengatur dan memberikan asuhan keperawatan. Ada lima tahap proses keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,
implementasi, evaluasi. Pengkajian merupakan langkah pertama dari proses keperawatan,
dimulai perawat dengan menerapkan pengetahuan dan pengalaman untuk menyimpulkan data tentang klien. Pengkajian digunakan dalam peran
kolaboratif perawat. Perawat membuat pengamatan klinis tentang klien, melaporkan situasi klien yang berhubungan degan masalah medis. Dalam
peran mandiri memberikan perawatan kesehatan, perawat mengaji kebutuhan kesehatan klien dan melakukan intervensi.Pengkajian yang akurat penting
untuk memastikan kebutuhan klien telah diidentifikasi dengan tepat.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Diagnosa keperawatan, setelah menyelesaikan
pengkajian keperawatan, perawat melanjutkan pada diagnosa keperawatan yang
merupakan penilaian khusus tentang respon individu, keluarga dan komunitas terhadap masalah kesehatan aktual atau potensial. Diagnosa keperawatan yaitu
pernyataan yang menguraikan respon actual atau potensial terhadap masalah kesehatan, perawat mempunyai izin dan berkompeten untuk mengatasinya.
Perencanaan merupakan kategori dari prilaku keperawatan dimana tujuan yang berpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan dan
diintervensi keperawatan dipilih untuk tujuan tersebut. Selama perencanaan dibuat prioritas. Selain berkolaborasi dengan klien dan keluarga klien,
perawatan berkolaborasi dengan anggota tim perawatan kesehatan lainnya, memodifikasi asuhan dan mencatat informasi yang relevan tentang kebutuhan
perawat kesehatan dan penatalaksanaan klinis. Implementasi, implementasi merupakan komponen dari proses keperawatan.
Implementasi mencakup melakukan, membantu atau mengarah kinerja aktivitas kehidupan sehari- hari, memberikan asuhan keperawatan untuk
mencapai tujuan yang berpusat pada klien, mencatat serta melakukan pertukaran informasi yang relevan dengan perawatan kesehatan yang
berkelanjutan dari klien. Selama implementasi, perawatan mengkaji kembali klien, memodifikasi rencana asuhan dan menulis kembali hasil yang
diharapkan sesuai dengan kebutuhan klien.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Evaluasi, tahap evaluasi dari proses keperawatan untuk mengukur respons klien terhadap tindakan keperawatan dan kemajuan klien kearah
pencapaian tujuan. Perawat mengevaluasi apakah prilaku atau respon klien mencerminkan suatu kemunduran atau kemajuan dalam diagnosa keperawatan
atau pemeliharaan stasus yang sehat. Selama evaluasi perawatan memutuskan apakah langkah proses keperawatan sebelumnya telah efektif.
3.5. Standar Instrumen Penilaian Kinerja Perawat dalam Melaksanakan