Analisa Data METODOLOGI PENELITIAN

Setelah sampel terpilih sesuai rumus interval kemudian peneliti mengadakan pendekatan kepada calon responden untuk mendapatkan persetujuan sebagai sampel penelitian, responden diambil sesuai rumus dari tiap-tiap ruang rawat inap dan responden diberi kesempatan membaca lembar persetujuan kemudian menandatangani lembar persetujuan tersebut. Responden diminta untuk menjawab pertanyaan yang terdapat pada lembaran kuesioner sesuai dengan petunjuk masing- masing bagian. Peneliti memberitahu responden untuk mengisi kuesioner sesuai dengan apa yang dialami, dirasakan, dilakukan oleh responden dan harus diisi sendiri oleh responden. Notoatmodjo 2005 mengatakan bahwa jika kuesioner yang diberikan terlalu banyak akan memakan waktu yang panjang dan dapat menimbulkan kebosanan dari responden. Apabila responden sudah bosan maka jawaban yang akan diberikan akan bias.

8. Analisa Data

Setelah semua data terkumpul maka dilakukan analisa data melalui beberapa tahapan, antara lain tahap pertama editing yaitu mengecek kelengkapan identitas responden serta memastikan bahwa semua pertanyaan telah diisi sesuai petunjuk, tahap coding yaitu memb eri kode atau angka tertentu pada kuesioner untuk mmpermudah waktu mengadakan tabulasi dan analisa, tahap ketiga processing yaitu memasukkan data dari kuesioner kedalam program komputer dengan menggunakan komputerisasi, tahap keempat adalah melakukan cleaning Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara yaitu mengecek kembali data yang telah di entry untuk mengetahui ada kesalahan atau tidak. Data yang sudah diolah, disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, deskripsi tentang sampel penelitian berupa frekuensi dan presentase yaitu pada data demografi, stres kerja dan kinerja perawat pelaksana. Hubungan antara dua variabel dalam penelitian diuji dengan menggunakan korelasi pearson, sebab kedua variabel termasuk kelompok data ordinal dan berdistribusi normal. Ada tidaknya korelasi dinyatakan dalam angka pada indeks. Arah korelasi dinyatakan dalam tanda + menyatakan adanya korelasi sejajar searah, dan tanda - menyatakan korelasi sejajar berlawanan arah Arikunto, 2002.Pada uji ini, ada dua jenis kelompok data- interval berbeda saling dibandingkan untuk menentukan derajat hubungan diantara keduanya, karena r berkisar antara -1,0 sampai +1,0 sehingga dapat dikatakan bahwa poin ini saling berhubungan baik secara positif atau secara negatif. Di sisi lain, jika koefisien korelasi mendekati 0, maka poin-poin tersebut hubungannya lemah atau tidak ada hubungan . Tahapan terakhir dalam analisa data adalah mengidentifikasi hubungan antara stres kerja dengan kinerja perawat pelaksana di instalasi rawat inap RSUD Kota Dumai. Untuk mengetahui hubungan antar variabel digunakan uji statistik korelasi pearson, dengan batas kemaknaan a= 0,05. Dengan ketentuan jika P a maka Ho ditolak Notoatmodjo, 2010. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 40

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan data hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh dari hasil pengumpulan data terhadap 45 perawat di Instalasi rawat inap Irna A, Irna B, Irna C dan Irna D di RSUD Kota Dumai. Penyajian data penelitian ini meliputi deskriptif karakteristik responden, stres kerja, kinerja perawat pelaksana, dan korelasi stres kerja dengan kinerja perawat pelaksana di RSUD Kota Dumai.

1. Hasil Penelitian

1.1. Karakteristik Responden Tabel 5.1.

Distribusi frekuensi dan Persentase Karakteristik Responden di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Dumai N=45 Karakteristik responden Frekuensi n Persentase Status Perkawinan Belum menikah 19 42,2 Menikah 26 57,8 Pendidikan DIII Keperawatan 40 88,9 S1 Keperawatan 5 11,1 Status Kepegawaian PNS 21 46,7 TKL 24 53,3 Lama Bekerja 5 Tahun 35 77,8 5 Tahun 10 22,2 Besar gajiTunjangan Rp. 800.000 4 8,9 Rp. 800.000- Rp. 1 Juta 20 44,4 Rp. 1 Juta- Rp. 2 Juta 12 26,7 Rp. 2 Juta- Rp. 3 Juta 6 13,3 Rp. 3 Juta- Rp. 5 Juta 3 6,7 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara