Standar Instrumen Penilaian Kinerja Perawat dalam Melaksanakan

Evaluasi, tahap evaluasi dari proses keperawatan untuk mengukur respons klien terhadap tindakan keperawatan dan kemajuan klien kearah pencapaian tujuan. Perawat mengevaluasi apakah prilaku atau respon klien mencerminkan suatu kemunduran atau kemajuan dalam diagnosa keperawatan atau pemeliharaan stasus yang sehat. Selama evaluasi perawatan memutuskan apakah langkah proses keperawatan sebelumnya telah efektif.

3.5. Standar Instrumen Penilaian Kinerja Perawat dalam Melaksanakan

Asuhan keperawatan Penilaian kualitas pelayanan keperawatan kepada pasien di dalam melaksanakan asuhan keperawatan digunakan standar praktik keperawatan yang merupakan pedoman bagi perawatan dala m melaksanakan asuhan keperawatan. Standar praktik keperawatan yang telah dijabarkan oleh PPNI 2000 dikutip dari Nursalam, 2008 yang mengacudalam keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Standar pertama yaitu pengkajian,pada pengkajian perawat mengumpulkan data tentang status kesehatan pasien secara sistematis, menyeluruh, akurat, singkat dan berkesinambungan. Kriteria pengkajian yaitu, pengumpulan data dilakukan dengan cara anamnesa, observasi, pemeriksaan fisik. Sumber data adalah pasien, keluarga atau orang terkait, tim kesehatan, rekam medis dan catatan lain. Standar kedua yaitu diagnosa keperawatan,pada diagnosa perawat menganalisa data pengkajian untuk merumuskan diagnosa Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara keperawatan. Kriteria proses diagnosa terdiri dari analisa, interpretasi data, identifikasi masalah pasien dan perumusan diagnosa keperawatan. Diagnosa keperawatan terdiri dari masala h, penyebab, tanda atau gejala. Bekerjasama dengan pasien dan petugas kesehatan lainuntuk memvalidasi diagnosa keperawatan, melakukan pengkajian ulang dan merevisi diagnosa berdasarkan data baru. Standar ketiga yaitu perencanaan keperawatan, pada perencanaan perawat membuat rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah dan meningkatkan kesehatan pasien. Kriteria pada perencanaan terdiri dari penetapan prioritas masalah, tujuan dan rencana tindakan keperawatan, bekerjasama dengan pasien dalam menyusun rencana tindakan keperawatan, perencanaan bersifat individual sesuai dengan kondisi atau kebutuhan pasien, mendokumentasikan rencana keperawatan. Standar keempat yaitu Implementasi, perawat mengimplementasikan tindakan yang telah diidentifikasi dalam rencana asuhan keperawatan. Kriteria, bekerjasama dengan pasien dalam pelaksanaan tindakan keperawatan, berkolaborasi dengan tim kesehatan lain, melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi kesehatan pasien, memberikan pendidikan pada pasien dan keluarga mengenai konsep, keterampilan asuhan diri serta membantu pasien memodifikasi lingkungan yang digunakan, mengkaji ulang dan merevisi pelaksanaan tindakan keperawatan yang berdasarkan respon pasien. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Standar kelima yaitu evaluasi keperawatan, perawat mengevaluasi kemajuan pasien terhadap tindakan keperawtan dalam pencapaian tujuan dan merevisi data dasar dan perencanaan. Kriteria evaluasi terdiri dari,menyusun perencanaan evaluasi hasil dari intervensi secara komprehensif, tepat waktu dan terus-menerus, menggunakan data dasar dan respon pasien dalam mengukur perkembangan kearah pencapaian tujuan, memvalidasi dan menganalisis data baru dengan teman sejawat, bekerjasama dengan pasien keluarga untuk memodifikasi rencana asuhan keperawatan, mendokumentasikan hasil evaluasi dan memodifikasi perencanaan. Menurut Departemen Kesehatan Depkes, 2005 bahwa instrument evaluasi penerapan standar asuhan keperawatan di Rumah Sakit dilihat dari beberapa aspek, yaitu pengkajian, diagnosa, intervensi perencanaan, implementasi tindakan, evaluasi. Tahap pertama pengkajian terdiri dari mencatat data yang dikaji sesuai dengan pedoman pengkajian, data dikelompokkan bio-psiko-sosial-spritual, data dikaji sejak pasien masuk sampai pulang, masalah dirumuskan berdasarkan kesenjangan antara status kesehatan dengan norma dan pola fungsi kehidupan. Tahap kedua yaitu diagnosa yang terdiri dari diagnosa keperawatan berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, diagnosa keperawatan mencerminkan PEPES, merumuskan diagnosa keperawatan actualpotensial. Tahap ketiga yaitu intervensi yang dibuat berdasarkan diagnosa keperawatan, disusun berdasarkan menurut urutan prioritas, rumusan tujuan mengandung komponen Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara pasiensubyek, perubahan, perilaku, kondisi pasien dan atau kriteria waktu, rencana tindakan mengacu pada tujuan dengan kalimat perintah, terinci dan jelas, rencana tindakan menggambarkan keterlibatan pasienkeluarga, dan rencana tindakan menggambarkan kerjasama dengan tim kesehatan lain. Tahap implementasi, tindakan dilaksanakan mengacu pada rencana keperawatan, perawat mengobservasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan, revisi tindakan berdasarkan hasil evaluasi, semua tindakan yang telah dilaksanakan dicatat ringkas dan jelas. Tahap evaluasi, pada tahap ini mengacu pada tujuan dan hasil evaluasi kemudian dicatat.

4. Hubungan stres kerja dengan kinerja perawat