BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Penentuan Kondisi Kromatografi untuk Mendapatkan Hasil Analisis yang Optimum
4.1.1 Penentuan Perbandingan Fase Gerak
Pada awal penentuan perbandingan fase gerak di lakukan dengan cara menyuntikkan larutan 20 mcgml Ibuprofen kedalam sistem KCKT dengan variasi
perbandingan fase gerak Metanol - Air 40:60, 50:50 dan 60:40, dideteksi pada panjang gelombang 265 nm, dengan laju alir 1 mlmenit. Adapun parameter
yang perlu diperhatikan yaitu theoretical plate, tailing factor, resolusi dan waktu retensi. Hasil orientasi dapat dilihat pada Tabel 1 dan Lampiran 4 Hal. 23.
Tabel 1 . Hasil optimasi perbandingan fase gerak Metanol-Air
NO Perbandingan Fase Gerak
Metanol-Air Laju alir
mlmenit Waktu
retensi menit
Theoritical plate
Tailing Factor
Resolusi
1. 40 : 60
1 2,50
2826 1,21
1,33 2.
50 : 50 1
2,62 2507
1,64 1,14
3. 60 : 40
1 2,83
2263 1,43
1,08 Dari tabel diatas dapat dilihat perbandingan fase gerak yang terbaik adalah
40 : 60, karena memberikan theoretical plate yang lebih tinggi dan tailing factor yang lebih kecil, serta memberikan waktu retensi yang lebih cepat.
Menurut Rohman 2009, theoretical plate yang tinggi disyaratkan untuk pemisahan yang baik. Kolom yang baik akan mempunyai theoretical plate yang
tinggi. Selain itu kinerja kromatografi yang baik adalah jika kromatogram memberikan harga tailing factor TF = 1, jika harga TF 1 menunjukkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
kromatogram mengalami pengekoran tailing. Semakin besar harga TF maka kolom yang di pakai semakin kurang efisien.
Selanjutnya kondisi kromatogram terpilih ini digunakan untuk identifikasi dan analisis kuantitatif.
4.2 Uji Identifikasi Ibuprofen Menggunakan KCKT
Hasil uji identifikasi Ibuprofen pada penyuntikan dengan konsentrasi 60 mcgml diperoleh kromatogram dengan waktu retensi 2,50 menit dan laju alir 1
mlmenit, kromatogram dapat dilihat pada Gambar 6 dibawah ini. Waktu retensi yang diperoleh dari pengujian Baku dibandingkan dengan waktu retensi yang
diperoleh dari sampel.
Gambar 6. Kromatogram hasil penyuntikan larutan 60 mcgml Baku PT.Kimia
Farma, dengan perbandingan metanol-air 40:60, laju alir 1 ml menit
No Nama
RT Area
k’ Asym
N USP
Res USP
Alpha 1
ibuprofen 2,50 6221
260.00 1.22 2833
--- ---
Hasil pengujian untuk sampel diperoleh waktu tambat yang hampir sama dengan Ibuprofen Baku yaitu rata-rata 2,49 dapat di lihat pada Gambar 2. Dapat
diambil kesimpulan bahwa sampel mengandung Ibuprofen.
4.3 Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi