Identifikasi Sampel Penetapan Kadar Sampel

dan 60:40, laju alir 1 mlmenit dan dideteksi pada panjang gelombang 265 nm. Kemudian dipilih perbandingan fase gerak yang memberikan data yang terbaik. 3.5.2.3 Analisis Kualitatif Ibuprofen Menggunakan KCKT 3.5.23.1 Menentukan Waktu Tambat Ibuprofen Baku Pabrik PT. Kimia Farma Larutan Induk Baku Ibuprofen dipipet 0,2 ml masukkan dalam labu 10 ml, dikocok dengan pelarut hingga homogen dan dicukupkan sampai garis tanda. Maka diperoleh larutan Ibuprofen dengan konsentrasi 20 mcgml. Larutan disaring dengan membran filter PTFE 0,2 µl dan diawaudarakan selama 20 menit, diinjeksikan ke dalam sistem KCKT menggunakan vial autosampler sebanyak 10 µl menggunakan perbandingan fase gerak dan laju alir yang memberikan pemisahan yang terbaik, kemudian dicatat masing-masing waktu tambatnya.

3.5.2.3.2 Identifikasi Sampel

Larutan sampel Ibuprofen sediaan tablet dengan konsentrasi 60 mcgml, disuntikkan kesistem KCKT menggunakan vial autosampler sebanyak 10 µl pada kondisi kromatogafi yang sama dengan baku. Kemudian waktu tambat masing- masing tablet dibandingkan dengan waktu tambat Ibuprofen baku. Apabila waktu tambat sampel hampir sama dengan waktu tambat Baku, maka sampel tablet mengandung Ibuprofen. Universitas Sumatera Utara 3.5.2.4 Analisis Kuantitatif Ibuprofen Menggunakan KCKT 3.5.2.4.1 Pembuatan Kurva Kalibrasi Ibuprofen Baku Larutan Induk Baku Ibuprofen dipipet sebanyak 0,4 ml, 0,6 ml, 0,8 ml, 1 ml dan 1,2 ml, dimasukkan dalam labu tentukur 10 ml, diencerkan dengan fase gerak, kocok hingga homogen dan dicukupkan sampai garis tanda. Maka diperoleh konsentrasi 40 mcgml, 60 mcgml, 80 mcgml, 100 mcgml, dan 120 mcgml. Kemudian masing-masing larutan disaring dengan membran filter PTFE 0,2 µm dan diawaudarakan selama 20 menit, diinjeksikan kesistem KCKT menggunakan vial autosampler sebanyak 10 µl pada kondisi kromatogafi yang sama dengan Baku, dengan laju alir 1 mlmenit dan dideteksi pada panjang gelombang 265 nm. Selanjutnya dari luas area yang diperoleh dibuat kurva kalibrasi, dihitung persamaan regresi dan faktor korelasinya.

3.5.2.4.2 Penetapan Kadar Sampel

Ditimbang 20 tablet yang mengandung Ibuprofen kemudian digerus, ditimbang sejumlah serbuk tablet setara dengan 50 mg Ibuprofen sebanyak 6 kali perlakuan, perhitungan penimbangan sampel ada pada Lampiran 28 Hal. 89. Masing-masing dimasukkan kedalam labu tentukur 50 ml, dilarutkan dengan pelarut sampai garis tanda. Maka diperoleh larutan dengan konsentrasi 1000 mcgml, kemudian saring dengan kertas saring, 10 filtrat pertama dibuang. Dari keenam larutan masing-masing dipipet 0,6 ml dimasukkan kedalam labu tentukur 10 ml, diencerkan dengan pelarut sampai garis tanda. Maka diperoleh larutan dengan konsentrasi 60 mcgml Ibuprofen. Masing-masing larutan tersebut disaring dengan membran filter PTFE 0,2 µl dan diawaudarakan selama 20 menit, Universitas Sumatera Utara kemudian diinjeksikan ke sistem KCKT menggunakan vial autosampler sebanyak 10 µl. dideteksi pada panjang gelombang 265 nm dengan laju aliran 1 mlmenit dan dihitung kadarnya. Kadar dapat dihitung dengan mensubtitusikan luas area sampel pada Y dari persamaan regresi : Y = aX + b. 3.5.3 Penentuan Uji Validasi 3.5.3.1 Uji Akurasi