Jenis Autopsi Pemeriksaan Mayat

2.3. Autopsi

Autopsi adalah pemeriksaan terhadap tubuh mayat, yang meliputi pemeriksaan luar dan dalam untuk kepentingan pendidikan, hukum dan ilmu kesehatandengan tujuan merumuskan proses penyakit dan atau adanya cedera, melakukan interpretasi atas penemuan-penemuan tersebut, menerangkan penyebab kematian serta mencari hubungan sebab akibat antara kelainan-kelainan yang ditemukan dengan penyebab kematianAmir, 2004.

2.3.1. Jenis Autopsi

Berdasarkan tujuannya, autopsi dibagi atas: 1 Autopsi Anatomi Autopsi yang dilakukan oleh mahasiswa fakultas kedokteran untuk mengetahui susunan jaringan dan organ tubuh.Dalam autopsi ini digunakan mayat yang tidak dikenal siapa keluarganya atau kerelaan tertulis dari seseorang yang merelakan tubuhnya dipakai untuk pendidikan Amir, 2004. 2 Autopsi Klinik Autopsi yang dilakukan pada penderita yang meninggal setelah dirawat di rumah sakit dengan tujuan untuk menentukan proses patologis yang terdapat dalam tubuh korban, menentukan penyebab kematian yang pasti, menganalisis kesesuaian antara diagnosis klinis dengan diagnosis postmortem, perjalanan penyakit dan sebagainya. Autopsi klinik ini dilakukan dengan persetujuan keluarga mayat tersebut atau apabila tidak ada keluarga terdekat yang datang ke rumah sakit dalam jangka waktu dua kali dua puluh empat jam Amir, 2004. 3 Autopsi Forensik Autopsi forensik dilakukan atas permintaan yang berwenang untuk membantu penegak hukum melakukan penyidikan terhadap mayat yang diduga meninggal akibat suatu sebab yang tidak wajar seperti pembunuhan, bunuh diri, kecelakaan lalu lintas, keracunan, kematian mendadak dan kematian yang tidak diketahui sebabnya. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk membantu identifikasi korban, mengetahui sebab pasti, mekanisme dan lama kematian, mengumpulkan dan memeriksa barang bukti untuk penentuan identitas pelaku kejahatan, serta membuat laporan tertulis yang objektif berdasarkan fakta dalam bentuk visum et repertum . Autopsi forensik harus dilakukan sedini mungkin, lengkap, oleh dokter sendiri dan seteliti mungkin Amir, 2004.

2.3.2. Pemeriksaan Mayat

1Pemeriksaan Luar Pemeriksaan bagian luar tubuh korban seperti pakaian dan benda-benda yang dipakai, identitas korban, tanda-tanda khusus, warna kulit, rambut, perkiraan usia, mata, bagian wajah, leher, dada, perut, ekstremitas, alat kelamin dan tanda- tanda kekerasanluka Amir, 2004. 2 Pemeriksaan Dalam Pemeriksaan dengan membuka semua rongga tubuh korban, yaitu rongga kepala, dada, perut dan panggul.Organ tubuh yang diperiksa dimulai dari lidah, tonsil, kelenjar gondok, kerongkongan esofagus, batang tenggorok trakea, tulang lidah, rawan gondok kartilago tiroidea, rawan cincin kartilago krikoidea, arteri karotis interna, kelenjar timus, paru-paru, jantung, aorta torakalis, aorta abdominalis, anak ginjal kelenjar suprarenalis, ginjal, ureter, kandung kencing, hati, kandung empedu, limpa, kelenjar getah bening, lambung, usus halus, usus besar, otak besar, otak kecil, batang otak, dan alat kelamin dalam Amir, 2004.

2.3.3. Kepentingan Autopsi