2. 5. 2 Jenis – Jenis Sambungan
Jenis – jenis sambungan dibedakan menjadi sambungan satu irisan menyambungkan dua batang kayu, dua irisan menyambungkan tiga irisan dan
seterusnya. Selain itu juga ada dikenal jenis sambungan takik. Menurut sifat gaya yang bekerja pada sambungan, sambungan dibedakan atas sambungan desak, sambungan tarik
dan sambungan momen.
2. 5. 3 Alat Sambung Mekanik
Berdasarkan interaksi gaya – gaya yang terjadi pada sambungan, alat sambung mekanik di bagi atas dua kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok yang kekuatan
sambungan berasal dari interaksi antar kuat lentur alat sambung dengan kuat desak atau kuat geser kayu.. Kelompok kedua adalah kelompok alat sambung yang kekuatan
sambungannya ditentukan oleh luas bidang dukung kayu yang disambungnya. Yang tergolong kelompok pertama adalah paku dan baut. Sedangkan kelompok kedua adalah
pasak kayu Koubler, cincin belah split ring , pelat geser, spike grid, single atau double sided toothed plate
dan toothed ring. Pada tugas akhir ini yang digunakan adalah alat sambung jenis pertama yaitu baut.
Berikut akan diuraikan tentang alat sambung tersebut.
2. 5. 4 Baut 1. Umum
Alat sambung baut umumnya terbuat dari baja lunak mild steel dengan kepala berbentuk hexagonal, square, dome atau flat. Diameter baut dipasaran antara 14 – 1,25.
Pemasangan baut dilakukan dengan cara diputar dengan bantuan sekrup. Untuk kemudahan sebelum pemasangan, terlebih dahulu dibuat lubang penuntun. Lubang
Universitas Sumatera Utara
penuntuntidak boleh lebih besar dari D+0,8 mm bila D12,7mm dan D+16 mm bila D
≥12,7 mm. Alat sambung baut digunakan pada sambungan dua irisan dengan tebal minimum
kayu samping adalah 30 mm dan kayu tengah adalah 40 mm dan dilengkapi cincin penutup. Alat sambung baut difungsikan untuk menahan beban tegak lurus sumbu
panjangnya. Kekuatan sambungan baut bergantung pada kuat tumpu kayu, tegangan lentur baut dan angka kelangsingan. Ketika kelangsingan kecil, baut menjadi sangat kaku dan
distribusi tegangan terjadi secara merata.
2. Geometri Sambungan Baut