Tabel 2. 2 Nilai Rasio Tahanan
KELAS MUTU NILAI RASIO
TAHANAN A
B C
0.80 0.63
0.50
Tabel 2. 3 : Cacat Maksimum Untuk Setiap Kelas Mutu Kayu Macam Cacat
Kelas Mutu A Kelas Mutu B
Kelas Mutu C
Mata kayu : Terletak di muka lebar
Terletak di muka sempit Retak
Pingul Arah serat
Saluran Damar Gubal
Lubang serangga Cacat lain lapuk, hati
rapuh, retak melintang 16 lebar kayu
18 lebar kayu
15 tebal kayu 110 tebal atau
lebar kayu 1 : 13
15 tebal kayu eksudasi tidak
diperkenankan Diperkenankan
Diperkenankan asal terpencar dan
ukuran dibatasi dan tidak ada
tanda-tanda serangga hidup
Tidak diperkenankan
14 lebar kayu 16 lebar kayu
16 tebal kayu 16 tebal atau
lebar kayu 1 : 9
25 tebal kayu
Diperkenankan Diperkenankan
asal terpencar dan ukuran dibatasi
dan tidak ada tanda-tanda
serangga hidup Tidak
diperkenankan 12 lebar kayu
14 lebar kayu
12 tebal kayu 14 tebal atau
lebar kayu 1 : 6
12 tebal kayu
Diperkenankan Diperkenankan
asal terpencar dan ukuran dibatasi
dan tidak ada tanda-tanda
serangga hidup Tidak
diperkenankan
2. 5 Sambungan Mekanis
2. 5. 1 Umum
Karena alasan geometrik, pada kayu sering diperlukan sambungan untuk memperpanjang kayu atau menggabungkan beberapa batang kayu. Sambungan merupakan
bagian terlemah dari kayu. Kegagalan konstruksi kayu lebih sering disebabkan karena
Universitas Sumatera Utara
kegagalan sambungan kayu bukan karena material kayu itu sendiri. Kegagalan dapat berupa pecah kayu diantara dua sambungan, alat sambung yang membengkok atau
lendutan yang melampaui lendutan izin
.
Beberapa hal yang menyebabkan rendahnya kekuatan sambungan kayu menurut Awaluddin Konstruksi kayu, 2000 adalah :
1. Pengurangan luas tampang.
Pemasangan alat sambung sepertu baut, pasak dan gigi menyebabkan luas efektif tampang berkurang sehingga kekuatannya juga menjadi rendah jika dibanding
dengan kayu yang penampang utuh. 2.
Penyimpangan arah serat. Pada buhul sering terdapat gaya yang sejajar serat pada satu batang tetapi tidak
dengan batang kayu yang lain. Karena kekuatan kayu yang tidak sejajar serat lebih kecil maka kekuatan sambungan harus didasarkan pada kekuatan kayu yang
terkecil atau tidak sejajar serat. 3.
Terbatasnya luas sambungan. Jika alat sambung ditempatkan saling berdekatan pada kayu memikul geser sejajar
serat maka kemungkinan pecah kayu sangat besar karena kayu memiliki kuat geser sejajar serat yang kecil. Oleh karena itu penempatan alat sambung harus mengikuti
aturan jarak minimal antar alat sambung agar terhindar dari pecahnya kayu. Dengan adanya ketentuan jarak tersebut maka luas efektif sambungan luas yang
dapat digunakan untuk penempatan alat sambung akan berkurang pula. Dengan kata lain, sambungan yang baik adalah sambungan dengan ciri–ciri sebagai
berikut : 1.
Pengurangan luas kayu yang digunakan untuk penempatan alat sambung relatif kecil bahkan nol.
Universitas Sumatera Utara
2. Memiliki nilai banding antara kuat dukung sambungan dengan kuat ultimit batang
yang disambung tinggi. 3.
Menunujukkan perilaku pelelehan sebelum mencapai keruntuhan daktail. 4.
Memiliki angka penyebaran panas yang rendah. 5.
Murah dan mudah di dalam pemasangannya. Selain itu beberapa hal yang perlu diperhatikan pada perencanaan sambungan
berkaitan dengan rendahnya kekuatan sambungan yaitu : 1.
Eksentrisitas sambungan yang menggunakan beberapa alat sambung, maka titk berat kelompok alat sambung harus ditempatkan pada garis kerja gaya agar tidak
timbul momen yang dapat menurunkan kekuatan sambungan. 2.
Sesaran Slip
Sesaran yang terjadi pada sambungan kayu terbagi menjadi dua. Sesaran yang pertama adalah sesaran awal yang terjadi akibat adanya lubang kelonggaran yang
dipergunakan untuk mempermudah penempatan alat sambung. Selama sesaran awal, alat sambung belum memberikan perlawanan terhadap gaya sambungan yang
bekerja. Pada sambungan dengan beberapa alat sambung, kehadiran sesaran awal yang tidak sama diantara alat sambung dapat menurunkan kekuatan sambungan
secara keseluruhan. Setelah sesaran awal terlampaui, maka sesaran berikutnya akan disertai oleh gaya perlawanan tahanan lateral dari alat sambung.
3. Mata kayu
Adanya mata kayu dapat mengurangi luas tampang kayu sehingga mempengaruhi kekuatan kayu terutama kuat tarik dan kuat tekan sejajar serat.
Universitas Sumatera Utara
2. 5. 2 Jenis – Jenis Sambungan