kuat sekali. Kekuatan, kekerasan dan sifat teknik lainnya adalah berbanding lurus dengan berat jenisnya. Tentunya hal ini tidak terlalu sesuai, karena susunan dari kayu tidak selalu
sama.
2. 4. 1. Kuat Acuan Berdasarkan Pemilahan Secara Mekanis
Pemilahan secara mekanis untuk mendapatkan modulus elastisitas lentur harus dilakukan dengan mengikuti standar pemilahan mekanis yang baku. Berdasarkan modulus
elastis lentur yang diperoleh secara mekanis, kuat acuan lainnya dapat diambil mengikuti tabel II.1. Kuat acuan yang berbeda dengan Tabel II.1 dapat digunakan apabila ada
pembuktian secara eksperimental yang mengikuti standar-standar eksperimen yang baku.
Tabel 2.1 Nilai Kuat Acuan MPa Berdasarkan Atas Pemilahan Secara Mekanis pada Kadar Air 15 Berdasarkan PKKI NI – 5 2002
KODE MUTU
E
w
F
b
F
t
F
c
F
v
F
c ┴
E26 E25
E24 E23
E22 E21
E20 E19
E18 E17
E16 E15
E14 E13
E12 E11
E10 25000
24000 23000
22000 21000
20000 19000
18000 17000
16000 15000
14000 13000
14000 13000
12000 11000
66 62
59 56
54 56
47 44
42 38
35 32
30 27
23 20
18 60
58 56
53 50
47 44
42 39
36 33
31 28
25 22
19 17
46 45
45 43
41 40
39 37
35 34
33 31
30 28
27 25
24 6,6
6,5 6,4
6,2 6,1
5,9 5,8
5,6 5,4
5,4 5,2
5,1 4,9
4,8 4,6
4,5 4,3
24 23
22 21
20 19
18 17
16 15
14 13
12 11
11 10
9
Dimana : E
w
= Modulus Elastisitas Lentur F
c
= Kuat tekan sejajar serat F
b
= Kuat Lentur F
v
= Kuat geser F
t
= Kuat tarik sejajar serat F
c ┴
= Kuat tekan tegak lurus serat
Universitas Sumatera Utara
2. 4. 2. Kuat Acuan Berdasarkan Pemilahan Secara Visual
Pemilahan secara visual harus mengikuti standar pemilahan secara visual yang baku. Apabila pemeriksaan visual dilakukan berdasarkan atas pengukuran berat jenis,
maka kuat acuan untuk kayu berserat lurus tanpa cacat dapat dihitung dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Kerapatan ρ pada kondisi basah berat dan volume diukur pada kondisi basah,
tetapi kadar airnya lebih kecil dari 30 dihitung dengan mengikuti prosedur baku. Gunakan satuan kgm³ untuk
ρ. b.
Kadar air, m m 30 , diukur dengan prosedur baku. c.
Hitung berat jenis pada m G
m
dengan rumus
:
G
m
= ρ [1000 1 + m 100]
................................................................. 2. 2
d. Hitung berat jenis dasar G
b
dengan rumus : G
b
= G
m
[1 + 0,265 a G
m
] dengan a = 30 – m 30 .......................... 2.3
e. Hitung berat jenis pada kadar air 15 G
15
dengan rumus : G
15
= G
b
1 – 0,133 G b ........................................................................... 2.4
f. Hitung estimasi kuat acuan, dengan modulus elastisitas lentur Ew = 16500 G
0.7
, dimana G : Berat jenis kayu pada kadar air 15 = G
15.
Untuk kayu dengan serat tidak lurus dan atau mempunyai cacat kayu, estimasi nilai modulus elastis lentur acuan pada point f harus direduksi dengan mengikuti ketentuan
pada SNI Standar Nasional Indonesia 03-3527-1994 UDC Universal Decimal Classification 691.11 tentang “Mutu Kayu Bangunan“ yaitu dengan mengalikan estimasi
nilai modulus elastis lentur acuan dari Tabel 2.1 tersebut dengan nilai rasio tahanan yang ada pada Tabel 2.2 yang bergantung pada kelas mutu kayu . Kelas mutu kayu ditetapkan
dengan mengacu pada Tabel 2.3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. 2 Nilai Rasio Tahanan
KELAS MUTU NILAI RASIO
TAHANAN A
B C
0.80 0.63
0.50
Tabel 2. 3 : Cacat Maksimum Untuk Setiap Kelas Mutu Kayu Macam Cacat
Kelas Mutu A Kelas Mutu B
Kelas Mutu C
Mata kayu : Terletak di muka lebar
Terletak di muka sempit Retak
Pingul Arah serat
Saluran Damar Gubal
Lubang serangga Cacat lain lapuk, hati
rapuh, retak melintang 16 lebar kayu
18 lebar kayu
15 tebal kayu 110 tebal atau
lebar kayu 1 : 13
15 tebal kayu eksudasi tidak
diperkenankan Diperkenankan
Diperkenankan asal terpencar dan
ukuran dibatasi dan tidak ada
tanda-tanda serangga hidup
Tidak diperkenankan
14 lebar kayu 16 lebar kayu
16 tebal kayu 16 tebal atau
lebar kayu 1 : 9
25 tebal kayu
Diperkenankan Diperkenankan
asal terpencar dan ukuran dibatasi
dan tidak ada tanda-tanda
serangga hidup Tidak
diperkenankan 12 lebar kayu
14 lebar kayu
12 tebal kayu 14 tebal atau
lebar kayu 1 : 6
12 tebal kayu
Diperkenankan Diperkenankan
asal terpencar dan ukuran dibatasi
dan tidak ada tanda-tanda
serangga hidup Tidak
diperkenankan
2. 5 Sambungan Mekanis