2. 2 Pemeriksaan Berat Jenis 2. 3 Pengujian Kuat Tekan

Gku = Berat sampel kering gr

3. 2. 2 Pemeriksaan Berat Jenis

Dalam pemeriksaan berat jenis kayu,sampel yang digunakan harus sedemikian rupa sehingga dapat mendekati sifat rata-rata dari kayu yang diteliti. Sampel dibuat dengan ukuran 7,5 cm x 2,5 cm x 5 cm yang telah kering udara kadar air 15. Gambar 3. 2. Sampel Pengujian Berat Jenis Sampel kemudian ditimbang dan dicatat beratnya. Untuk perhitungan sebagai berat jenis kayu diambil angka rata-rata dari semua sampel, dan perbedaan antara berat jenis yang tertinggi dan yang terendah tidak boleh lebih dari 100 berat yg terendah. Maka dapat dikatakan berat jenis kayu adalah perbandingan berat kayu pada keadaan kering udara dengan volume kayu pada kondisi tersebut dalam satuan grcm 3 , atau : Dimana : BJ = Berat jenis kayu grcm 3 Wx = Berat sampel kayu kering udara gr Vx = Volume sampel cm 3 Universitas Sumatera Utara

3. 2. 3 Pengujian Kuat Tekan

Pengujian kuat tekan dilakukan dengan menggunakan peralatan mesin tekan dan dilakukan untuk mendapatkan nilai kuat tekan yang mampu diterima oleh kayu tersebut sampai batas keruntuhan. Pengujian kuat tekan yang akan diuji adalah pengujian kuat tekan kayu sejajar serat, dimana sampel kayu yang digunakan adalah berukuran 2 cm x 2 cm x 6 cm, dengan arah sejajar serat dengan memanjang sampel. Pengujian dilakukan pada sampel kering udara kadar air ± 15. Sampel dimasukkan kedalam mesin dengan sisi 2 cm x 2 cm menghadap ka atas dan ke bawah. Kemudian dilakukan penekanan secara perlahan. Penekanan dilakukan sampai pembacaan dial berhenti atau turun dan menunjukkan angka yang tetap, yaitu pada saat terjadi keruntuhan pada sampel. Gambar 3. 3. Sampel Pengujian Kuat Tekan Besarnya nilai pembacaan akhir kemudian dicatat sebagai beban tekan dan merupakan nilai P. Kekuatan tekan kayu dengan arah sejajar serat dihitung dengan rumus berikut : Dimana : σ tk = Tegangan tekan sejajar serat kgmm 2 P = Beban tekan maksimum kg A = Luas bagian yang tertekan cm 2 Universitas Sumatera Utara

3. 2. 4 Pengujian Kuat Lentur Pada Penurunan Izin