Realisasi Kredit MK-PER Usaha Peternakan

Laporan Tahunan 2007 7. Tim Teknis pada Dinas yang bersangkutan melakukan pengawasan dan pengendalian agar petani atau pengrajin betul–betul menggunakan dana tersebut untuk membiayai kegiatan seperti yang diusulkan dalam proposal. 8. Pengendalian dana bantuan dana modal kerja didasarkan atas kesepakatan antar nasabah dan Tim Teknis yang diperoleh dari usaha yang dilakukan yang besar dan jangka waktunya disesuaikan dengan jenis usahanya. 9. Dengan pengembalian kredit modal kerja yang didasarkan atas kesepakatan antara Tim Teknis dengan masyarakat penerima bantuan, maka Program Bantuan Modal Kerja ini akan dapat berlanjut dan disalurkan kepada petani ternak lainnya yang belum mendapatkan program bantuan. 10.Dana pengembalian atau cicilan menjadi penerima Dinas Peternakan pada Pos Penerima lain–lain dan selanjutnya disetor ke Rekening Kas Daerah yang merupakan sumber penerimaan Pendapatan Asli Daerah PAD. 11.Modal kerja tersebut sepenuhnya akan menjadi milik peminjam pada saat jumlah pengembalian telah sesuai dengan jumlah pinjaman. 12.Bila terjadi kegagalan usaha karena alasan yang tidak dapat dihindari Force Majeur akan diperhitungkan sesuai dengan rekomendasi Tim Seleksi. 13.Pengaturan dalam pemberian kredit sebagai berikut : a. Besar bunga per tahun 6 dengan sistem rekening koran b. Jangka waktu paling lama 3 tiga tahun tanpa Grace Period c. Jumlah pemberian kredit ditentukan oelh Tim Teknis Pengelola Kredit Modal Kerja d. Tim Teknis berkewajiban menyeleksi Calon yang tepat untuk menerima bantuan kredit 14.Pencairan Dana : a. Pencairan dana kepada petani peternak berdasarkan keperluan yang telah direkomendasi oleh Kepala Dinas Peternakan Kab.Kota yang bersangkutan. b. Dana yang dicairkan sesuai dengan kelayakan usaha dan disetujui oleh Tim Teknis

f. Realisasi Kredit MK-PER Usaha Peternakan

Kegiatan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat melalui pemberian Kredit Modal Kerja pada bidang Usaha Peternakan dimulai pada tahun 2000 sampai tahun 2005. Pada tahun 2000 Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat mendapat alokasi dana untuk kegiatan MK-PER adalah sebesar Rp. 1.081.000.000,- satu milyar delapan puluh satu juta rupiah untuk kegiatan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat melalui dan APBD 20 Laporan Tahunan 2007 Propinsi Sumatera Barat kepada peternak yang berada pada 12 Kab.Kota dengan rincian sebagai berikut : a. Usaha ternak sapi potong diberikan pada 47 KK, 1 Pondok Pesantren dan 5 kelompok tani dengan jumlah Sapi Potong 288 ekor dengan dana sebesar Rp. 936.000.000,- b. Usaha ternak itik diberikan pada 3 kelompok tani dan 1 Koperasi dengan jumlah ternak 4.650 ekor dengan dana sebesar Rp. 134.850.000,- c. Usaha ternak ayam buras diberikan pada 10 KK dengan jumlah ternak 300 ekor dengan dana sebesar Rp. 8.700.000,- Pada tahun 2001 juga dialokasikan dana sebesar Rp. 1.957.000.000,- satu milyar sembilan ratus lima puluh tujuh juta rupiah untuk kegiatan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat melalui dana ABT-APBD Propinsi Sumbar kepada usaha petani ternak yang berada pada 11 KabKota dengan rincian sebagai berikut : a. Usaha ternak sapi potong diberikan pada 150 KK dengan jumlah ternak sapi sebanyak 450 ekor dengan dana sebesar Rp. 1.800.000.000,- b. Usaha ternak ayam buras diberikan pada 23 KK dengan jumlah ternak sebanyak 2.300 ekor dengan dana sebesar Rp. 115.000.000,- c. Usaha ternak itik diberikan pada 12 KK dengan jumlah ternak 1.200 ekor dengan dana sebesar Rp. 42.000.000,- Pada tahun 2003 dialokasikan dana sebesar Rp. 350.000.000,- tiga ratus lima puluh juta rupiah untuk kegiatan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat melalui dana APBD Propinsi Sumbar kepada usaha petani ternak sapi potong yang tersebar pada 2 Kabupaten. Pada tahun 2004 dialokasikan dana sebesar Rp. 430.000.000,- empat ratus tiga puluh juta rupiah untuk kegiatan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat melalui dana APBD Propinsi Sumbar. Adapun dana tersebut dibagi 2 bagian yaitu untuk peternak sapi potong sebesar Rp. 320.000.000,- tiga ratus dua puluh juta rupiah terdiri dari 6 orang peternak dan 2 kelompok sapi potong 16 KK serta Rp. 110.000.000,- seratus sepuluh juta rupiah untuk 9 orang pengusaha kecil olahan hasil peternakan . Dana ini disebarkan pada 9 sembilan Kab.Kota di Sumatera Barat. Pada tahun 2005 dialokasikan dana sebesar Rp. 379.500.000,- tiga ratus tujuh puluh sembilan juta lima ratus ribu rupiah untuk kegiatan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat melalui dana APBD Propinsi Sumatera Barat kepada peternak sapi potong yang 21 Laporan Tahunan 2007 tersebar pada 6Kab.Kota di Sumatera Barat dengan nama Program Pengembangan Lumbung Ternak Nagari. Untuk lebih jelasnya realisasi penyaluran dana kredit MK - PER bidang Usaha Peternakan dapat dilihat pada lampiran.

g. Realisasi Pengembalian Angsuran Kredit MK-PER