GAMA Leading Economic Indicator

Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada 24 berjalan yang masih cukup besar disebabkan oleh masih lebarnya defisit neraca pendapatan, neraca perdagangan jasa, dan neraca perdagangan barang meskipun pada kuartal ini defisit neraca perdagangan barang tercatat paling kecil dibandingkan defisit neraca perdagangan jasa maupun neraca pendapatan. Sedangkan pada transaksi modal dan finansial, menurunnya surplus transaksi modal dan finansial disebabkan menurunnya kinerja investasi portofolio dan investasi lainnya pada kuartal III-2013 sebagai dampak dari ketidakpastian ekonomi global. Dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya, kinerja neraca pembayaran pada kuartal III-2013 dinilai lebih buruk daripada kuartal III-2012. Neraca pembayaran tercatat surplus USD 0,8 miliar pada kuartal III-2012. Nilai ini menurun drastis dan berubah menjadi defisit USD 2,6 miliar pada kuartal III-2013.

V. GAMA Leading Economic Indicator

Leading Economic Indicator merupakan salah satu model early warning system untuk memprediksi pergerakan ekonomi di masa depan. GAMA Leading Economic Indicator GAMA LEI merupakan model peramalan yang dikembangkan oleh Tim Macroeconomic Dashboard FEB UGM. Peramalan yang dihasilkan dalam model GAMA LEI ini mampu memprediksi arah pergerakan perekonomian Indonesia dalam beberapa waktu ke depan. Arah pergerakan ekonomi Indonesia diprediksi dengan melihat pergerakan ataupun titik balik yang dihasilkan dalam model GAMA LEI selama beberapa waktu tertentu. GAMA LEI disusun berdasarkan uji kuantitatif serta kualitatif yang sangat ketat dan menggunakan variabel-variabel pilihan untuk menghasilkan peramalan terbaik. Gambar 21: GAMA LEI Indonesia, Tahun 2000 – 2013 = kuartal 3 tahun 2013 Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada 25 Keakuratan peramalan GAMA LEI telah teruji kehandalannya karena berhasil meramalkan pergerakan ekonomi Indonesia selama empat kali berturut-turut. Peramalan model GAMA LEI mampu meramalkan secara akurat pergerakan ekonomi Indonesia dari 2012:Q4 hingga 2013:Q3. Adanya perubahan arah perekonomian Indonesia pada 2013:Q1 mampu diprediksi secara tepat oleh model GAMA LEI di 2014:Q4. Begitu juga adanya perlambatan perekonomian Indonesia pada 2013:Q2 dan 2013:Q3 mampu diprediksi oleh pergerakan GAMA LEI di 2013:Q1 dan 2013:Q2. Dalam edisi ini, GAMA LEI meramalkan kondisi perekonomian Indonesia di akhir tahun 2013 serta di awal tahun politik 2014. Secara umum, pergerakan indikator-indikator penyusun GAMA LEI masih menunjukan penurunan kinerja dari 2013:Q1 hingga 2013:Q3. GAMA LEI selalu disusun dari berbagai indikator yang berasal dari variabel ekonomi mikro maupun ekonomi makro agar mampu menggambarkan siklus perekonomian Indonesia. Dari sisi ekonomi makro, adanya kecenderungan kontraksi pada variabel seperti Foreign Direct Investment Realization, nilai ekspor ke negara-negara tujuan ekspor utama Indonesia Cina dan Eropa, pergerakan IHSG, dan market capitalization pasar modal berimplikasi pada pelemahan perekonomian Indonesia pada waktu yang akan datang. Dari sisi mikro, masih adanya kecenderungan kontraksi pada belanja masyarakat seperti variabel penjualan mobil dan konsumsi semen sedikit banyak akan mempengaruhi pergerakan ekonomi Indonesia beberapa waktu mendatang. Hasil peramalan GAMA LEI pada edisi ini masih menunjuk adanya perlambatan perekonomian Indonesa dalam beberapa waktu ke depan, khususnya di akhir tahun 2013 dan di awal tahun politik 2014. Pergerakan GAMA LEI di 2013:Q3 masih belum menunjukan titik balik atau perubahan arah pergerakan perekonomian menuju kondisi yang lebih baik. Hal ini menunjukan bahwa perekonomian Indonesia masih akan mengalami perlambatan pada 2013:Q4 dan awal tahun 2014. Jika pemerintah tidak melakukan langkah antisipatif untuk meredam perlambatan perekonomian maka diperkirakan adanya tahun politik 2014 akan ikut menambah beban kerja pemerintah dalam menjaga pertumbuhan. Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada 26 Konsensus Proyeksi Indikator Makroekonomi Survei ini memprediksi tiga indikator makro utama Indonesia, yaitu: pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan nilai tukar yang secara umum masih tidak menggembirakan. Estimasi ini diperoleh berdasarkan survei yang dilakukan oleh tim Macroeconomic Dashboard dengan responden dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Pertumbuhan PDB riil Indonesia tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 secara umum menurun. Masih turunnya pertumbuhan hingga akhir tahun ini disebabkan oleh faktor eksternal yaitu masih lesunya perekonomian dunia. Sedangkan dari faktor internal disebabkan oleh kecenderungan kinerja perdagangan yang masih defisit dan investasi yang merosot . Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika masih diprediksi akan berfluktuasi dan memiliki tren yang melemah. Fluktuasi dan pelemahan rupiah akan banyak dipengaruhi oleh jatuh tempo dan besaran pembayaran utang luar negeri pemerintah dan swasta yang akan menyebabkan pelemahan serta potensi capital outflow jika Federal Reserve jadi mengurangi ekspansi moneternya Inflasi secara umum pada tahun 2013 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2012. Peningkatan ini semakin didesak oleh kurs rupiah yang melemah terhadap Amerika Serikat. Namun, inflasi pada tahun 2014 diprediksikan menurun. Tabel 5 : Estimasi Pertumbuhan PDB y-o-y, dalam Sumber: Data primer, diolah 2013 Tabel 6 : Estimasi Inflasi , dalam y-o-y Sumber: Data primer, diolah 2013 Tabel 7 : Estimasi Nilai Tukar Sumber: Data primer, diolah 2013 Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada 27

VI. Ekonomi ASEAN : Pertumbuhan Melambat, Perbaikan Tidak Secepat Harapan