6 4. Pembinaan tenaga fungsional pengawasan di lingkungan
Inspektorat Daerah. 5. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
B. Permasalahan dan Tantangan
a. Permasalahan
1. Terbatasnya keuangan daerah untuk membiayai kegiatan secara
keseluruhan, khususnya
dalam pelaksanaan
pemeriksaan reguler terhadap 579 obyek pemeriksaan, belum seluruhnya diperiksa secara berkala.
2. Masih rendahnya uang perjalanan dinas dalam melakukan tugas pemeriksaan.
3. Masih kurangnya sarana penunjang pemeriksaan, seperti kendaraan operasional lapangan, baik kebutuhan terhadap
kendaraan roda empat maupun kendaraan roda dua. 4. Terbatasnya biaya pengembangan SDM, seperti biaya untuk
mengikuti BintekDiklatKursus yang menunjang tugas pengawasan.
5. Masih sedikitnya pegawai yang memperoleh kesempatan pendidikan dan pelatihan fungsional disebabkan kurangnya
pengalokasian biaya untuk pendidikan dan pelatihan tersebut.
7 6. Mutasi pegawai yang kurang terseleksi menurut kebutuhan,
sehingga personil yang ditempatkan pada Inspektorat Daerah terkesan kurang menunjang tugas pengawasan.
7. Masih belum seimbangnya jumlah personil dengan jumlah obyek pemeriksaan, baik pemeriksaan regular maupun
pemeriksaan kasuskhusus. 8. Masih rendahnya kesadaran obyek pemeriksaan dalam
menjalankan rekomendasi pemeriksaan dan TLHP. 9. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam memberikan
informasi adanya dugaan penyimpangan KKN.
b. Tantangan
1. Masih tingginya angka temuan pemeriksaan setiap tahunnya, baik penyimpangan keuangan maupun pelaksanaan tugas di
beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD. 2. Masih rendahnya kesadaran dan kurangnya tanggungjawab
sebagian pejabat
daerah mengembalikan
dana dan
penyelesaian administrasi setiap temuan pemeriksaan yang mengakibatkan rendahnya Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
TLHP. 3. Belum sejalannya sikap mental beberapa oknum aparatur
dengan upaya menciptakan pemerintahan yang bersih dan
8 baik clean and good governance, sehingga dalam pencairan dan
pembelanjaan dana-dana daerah masih saja ditemui kasus “mark up”, pengeluaran fiktif, pemborosan dana dan
bentuk-bentuk penyimpangan lainnya. Sehingga azaz umum pengelolaan keuangan daerah tidak tercapai, yaitu keuangan
daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan
dan bertanggungjawab dengan memperhatikan azaz keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat.
4. Pengetahuan dan wawasan pimpinan satuan kerjakegiatan dan bendahara pengeluaran yang belum memadai dalam
mengelola fisik dan keuangan, sehingga banyak ditemukan kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan tugasnya.
9
BAB III STRATEGIS PEMBANGUNAN