Respon Risiko Pengendalian Risiko Pengkomunikasian Risiko Monitoring Risiko

118 119 2014 LAPORAN TAHUNAN Annual Report PT PELNI PERSERO BAHTERA PENYATU NUSANTARA JELAJAHI WISATA BAHARI The Ship that Unifies the Archipelago to Explore the Marine Tourism

4. Pengukuran Risiko

a. Setiap Unit Kerja Pemilik Risiko, mengukur kemungkinan terjadinya likelihood dan besaran dampak masing-masing risiko dengan menggunakan skala semi kuantitatif 1-5 skala likert. b. Pengukuran risiko dilakukan atas risiko inhern dan risiko residual. Pengukuran risiko secara inhern merupakan risiko dengan kondisi perseroan saat dilakukan risk assessment, sedangkan risiko residual merupakan risiko yang masih tersisa setelah recana tindakan manajemen yang dimaksud untuk memitigasi suatu risiko inhern diimplementasikan secara efektif.

5. Respon Risiko

a. Setiap Unit Kerja Pemilik Risiko memilih dan menentukan respon risiko berdasarkan ukuran likelihood dan dampak serta tingkat prioritas risiko. PT PELNI persero tahun 2014 melakukan respon risiko yang akan dihadapi oleh perusahaan. b. Sebelum menentukan respon risiko, terlebih dahulu disepakati kategori level risiko berdasarkan skor risiko hasil perkalian likelihood dan dampak dan kriteria batas antara risiko yang tidak dapat diterima dan dapat menerima appetite risk. c. Respon risiko diambil dengan tujuan untuk membawa risiko inhern ke tingkat yang dipertimbangkan untuk diterima appetite risk.

6. Pengendalian Risiko

Unit Kerja Pemilik Risiko melakukan aktivitas pengendalian risiko untuk menjaga agar tingkat risiko berada dalam batas toleransi. PT PELNI Persero tahun 2014 selalu melakukan langkah- langkah yang akan dilakukan perusahaan.

7. Pengkomunikasian Risiko

a. Setiap Unit Kerja Pemilik Risiko menyusun dan menyampaikan laporan risk self- assessment dan aktivitas pengendalian risiko kepada Unit Enterprise Risk Manajemen. PT PELNI Persero pada tahun 2014 melakkukan pengkomunikasian risiko antara divisi lain dengan unit Enterprise Risk Management. Dengan mengadakan pertemuan progress report antara seluruh Direksi, seluruh Senior Manager dari berbagai divisi dengan divisi Enterprise Risk Management. Progress Report bertujuan agar dapat saling mengkomunikasikan penyampaian aktivitas dan hal-hal yang dapat menghambat tercapainya tujuan pada unit kerja masing-masing. b. Unit Enterprise Risk Management mengkomunikasikan risiko dari Unit Kerja Pemilik Risiko kepada Komite Manajemen Risiko dan Direksi. PT PELNI Persero melakukan komunikasi risiko dari Unit Kerja kepada Komite Manajemen Risiko dan Direksi setiap minggu.

8. Monitoring Risiko

Setiap Unit Kerja Pemilik Risiko memonitor risiko yang ada pada unit masing-masing dengan menganalisis perubahan yang terjadi pada setiap risiko. PT PELNI Persero pada tahun 2014 rutin melakukan monitoring risiko keputusan yang akan dilakukan dengan risiko yang akan dihadapi oleh perusahaan. Monitoring risiko bertujuan agar dapat meminimalisir risiko yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam mengambil keputusan.

4. Risk Assessment