4. Melibatkan seluruh penyedia pelayanan kesehatan, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat LSM dan swasta, dengan cara memperluas pendekatan berbasis
public-private mix PPM. 5. Melibatkan penderita TB dan masyarakat untuk memberikan kontribusi dalam
penyediaan pelayanan yang efektif. Hal ini meliputi perluasan pelayanan TB di masyarakat, menciptakan kebutuhan masyarakat akan pelayanan TB, advokasi
yang spesifik; komunikasi dan mobilisasi sosial; serta mendukung pengembangan piagam pasien TB dalam masyarakat, dan memberdayakan dan meningkatkan
penelitian operasional.
2.3.9.2. Strategi DOTS Directly Observed Treatment Shortcourse
Strategi DOTS adalah strategi penanggulangan TB Paru nasional yang telah direkomendasikan oleh WHO, yang dimulai pelaksanaannya di Indonesia pada Tahun
19951996. Sebelum pelaksanaan strategi DOTS 1969-1994 angka kesembuhan TB Paru yang dapat dicapai oleh program hanya 40-60 saja. Dengan strategi DOTS
diharapkan angka kesembuhan dapat dicapai minimal 85 dari penderita TB Paru BTA positif yang ditemukan Aditama, 2002.
Pengertian DOTS dimulai dengan keharusan pengelola program TB untuk memfokuskan perhatian dalam usaha menemukan penderita. Dalam arti deteksi kasus
dengan pemeriksaan mikroskopik, yaitu dengan keharusan mendeteksi kasus secara baik dan akurat. Kemudian, setiap pasien harus diobservasi dalam memakan obatnya,
setiap obat yang ditelan pasien harus di depan seorang pengawas. Pasien juga harus menerima pengobatan yang tertata dalam sistem pengelolaan, distribusi dan
Universitas Sumatera Utara
penyediaan obat secara baik. Kemudian setiap pasien harus mendapat obat yang baik, artinya pengobatan jangka pendek standard yang telah terbukti ampuh secara klinik.
Akhirnya, harus ada dukungan dari pemerintah yang penanggulangan TB mendapat prioritas yang tinggi dalam pelayanan kesehatan Aditama, 2002.
Prinsip DOTS adalah mendekatkan pelayanan pengobatan terhadap penderita agar secara langsung dapat mengawasi keteraturan menelan obat dan melakukan
pelacakan bila penderita tidak datang mengambil obat sesuai dengan yang ditetapkan. Strategi DOTS mempunyai lima komponen :
1. Komitmen politis dari para pengambil keputusan, termasuk dukungan dana. 2. Diagnosa TB dengan pemeriksaan dahak secara mikroskopis.
3. Membuat program. 4. Pengobatan dengan paduan Obat Anti Tuberkulosis OAT jangka pendek dengan
pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat PMO. 5. Kesinambungan persediaan OAT jangka pendek dengan mutu terjamin.
6. Pencatatan dan pelaporan secara baku untuk memudahkan pemantauan dan evaluasi program penanggulangan TB.
2.4. Kepatuhan
2.4.1. Definisi Kepatuhan