Pengaruh Dukungan Instrumental terhadap Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Tuberkulosis

5.7.3. Pengaruh Dukungan Penilaian terhadap Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Tuberkulosis

Dari hasil uji chi-square antara dukungan penilaian yang digunakan dengan kepatuhan minum obat diperoleh nilai p = 0,001 dan OR = 7,000. Karena nilai p 0,001 α 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara dukungan penilaian dengan kepatuhan minum obat dan berdasarkan hasil analisis multivariat diketahui bahwa variabel ini merupakan yang paling berpengaruh. Dukungan penilaian merupakan bentuk penghargaan yang diberikan seseornag kepada orang lain sesuai dengan kondisinya. Peran keluarga ketika memberikan dukungan penilaian adalah keluarga membimbing dan menengahi pemecahan masalah sebagai sumber indentitas anggota keluarga di antaranya dengan memberikan support, penghargaan dan perhatian Caplan dalam Setiadi, 2008. Dukungan penilaian dari anggota keluarga sangat memengaruhi kepatuhan minum obat pada penderita TB paru. Hal ini disebabkan karena adanya penilaian dari keluarga seperti mengawasi menelan obat setiap hari, memperhatikan makanan yang dikonsumsi, mengingatkan untuk mengambil obat sangat membantu penderita TB paru untuk patuh minum obat.

5.7.4. Pengaruh Dukungan Instrumental terhadap Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Tuberkulosis

Dari hasil uji chi-square antara dukungan instrumental yang digunakan dengan kepatuhan minum obat diperoleh nilai p = 0,003 dan OR = 5,500. Karena nilai p 0,003 α 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara dukungan instrumental dengan kepatuhan minum obat. Universitas Sumatera Utara Keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan praktis dan konkrit, diantaranya kesehatan penderita dalam hal kebutuhan makan dan minum, istirahat, terhindarnya penderita dari kelelahan. Tujuan bantuan instrumental adalah mempermudah seseorang menjalankan aktifitasnya. Aktifitas yang dimaksud adalah aktifitas yang berkaitan dengan persoalan-persoalan yang dihadapi atau menolong secara langsung masalah yang dihadapi sehingga bentuk dukungan istrumental ini dapat langsung dirasakan oleh pihak yang ditolong Caplan dalam Setiadi, 2008. Pemberian kebutuhan yang menunjang kebutuhan penderita TB paru sangat membantu proses penyembuhan penderita TB paru. Adanya dukungan dalam bentuk konkrit seperti mengantar pada saat mengambil obat, menyediakan sarana transportasi saat melakukan pemeriksaan dan menyiapkan obat yang dikonsumsi penderita membantu penderita untuk patuh minum obat. Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa dukungan keluarga yang meliputi dukungan informasi, emosional, penilaian dan instrumental berhubungan dengan kepatuhan minum obat pada pasien TB paru. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Simamora 2004 tentang ketidak patuhan pasien TB Paru dalam hal pengobatan menemukan bahwa pengobatan pasien TB Paru yang tidak lengkap disebabkan oleh peranan anggota keluarga yang tidak sepenuhnya mendampingi penderita. Akibatnya penyakit yang diderita kambuh kembali dan dapat menular kepada anggota keluarga yang lain. Sehubungan dengan dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat anti tuberkulosis, hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Hutapea 2009 Universitas Sumatera Utara menunjukkan dukungan keluarga dapat meningkatkan kepatuhan minum obat penderita TB Paru. Perhatian atas kemajuan pengobatan memiliki pengaruh yang paling besar terhadap peningkatan kepatuhan minum OAT penderita paru. Adanya dukungan dari keluarga baik dukungan informasi, emosional, penilaian dan instrumental akan membantu pasien agar patuh minum obat. Penelitian yang dilakukan Limbu dan Marni 2004 tentang ketidakpatuhan pasien TB Paru dalam hal pengobatan menemukan bahwa pengobatan pasien TB Paru yang tidak lengkap disebabkan oleh peranan anggota keluarga yang tidak sepenuhnya mendampingi penderita. Akibatnya penyakit yang diderita kambuh kembali dan dapat menular kepada anggota keluarga yang lain. Dalam hal kepatuhan terhadap pengobatan TB Paru, dukungan keluarga memiliki peranan yang besar dalam hal memberikan dorongan berobat kepada pasien. Keluarga adalah orang yang pertama yang tahu tentang kondisi sebenarnya dari penderita TB Paru dan orang yang paling dekat serta berkomunikasi setiap hari dengan penderita. Dorongan anggota keluarga untuk berobat secara teratur dan adanya dukungan keluarga yang menjalin hubungan yang harmonis dengan penderita membuat penderita diuntungkan lebih dari sekedar obat saja, melainkan juga membantu pasien tetap baik dan patuh meminum obatnya. Pengaruh peran keluarga terhadap kepatuhan minum obat penderita sangat besar. Namun sebaliknya, penderita memiliki alasan tersendiri untuk tidak melanjutkan pengobatan. Pada umumnya alasan responden menghentikan pengobatan karena paket obat terlalu banyak dan Universitas Sumatera Utara besar-besar, merasa sudah sembuh yang ditandai dengan batuk berkurang, perasaan sudah enak badan, sesak napas berkurang, nafsu makan baik. Terjadinya penularan terhadap anggota keluarga yang lain karena kurang pengetahuan dari keluarga terhadap penyakit TB Paru serta kurang pengetahuan penatalaksanaan pengobatan dan upaya pencegahan penularan penyakit. Apabila penemuan kasus baru TB Paru tidak secara dini serta pengobatan penderita TB Paru positif tidak teratur atau droup out pengobatan maka resiko penularan pada masyarakat luas akan terjadi oleh karena cara penularan penyakit TB Paru untuk keberhasilan pengobatan, oleh Badan Kesehatan Dunia WHO dilakukan strategi DOTS Directly Observed Treatmen Shortcourse. Strategi ini merupakan yang paling efektif untuk mengontrol pengobatan tuberkulosis. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Tuberkulosis (TBC) Di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan Tahun 2011

1 17 116

Faktorfaktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat anti Tuberkulosis pada pasien Tuberkulosis Paru di Puskemas Pamulang Tangerang Selatan Provinsi Banten periode Januari 2012 – Januari 2013

5 51 83

Analisis Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Teladan Kota Medan

0 0 14

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN BARU TUBERKULOSIS PARU (Studi Kasus di Puskesmas Mejobo Kabupaten Kudus)

0 2 64

DUKUNGAN KELUARGA MEMPENGARUHI KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN SKIZOFRENIA

0 0 8

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TB PARU DI PUSKESMAS UMBULHARJO 1 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TB PARU DI PUSKESMAS UMBULHARJO 1 YOGYAKARTA - DIGILI

0 2 10

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU (TB PARU) DI PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG - Elib Repository

1 4 45

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PENGAWAS MINUM OBAT DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TB PARU BTA POSITIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEMBARAN II

0 0 11

PEMETAAN KEPATUHAN MINUM OBAT TUBERKULOSIS PARU BERDASARKAN DUKUNGAN KELUARGA (Studi pada penderita Tuberkulosis Paru di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang) - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 0 7

PEMETAAN KEPATUHAN MINUM OBAT TUBERKULOSIS PARU BERDASARKAN DUKUNGAN KELUARGA (Studi pada penderita Tuberkulosis Paru di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang) - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 0 12