Bab 13:
Kesehatan Masyarakat
292
Pemberantasan penyakit pengendalian vektor dan hospes penyakit. Vektor adalah hewan yang berperan membawa atau
menularkan suatu penyakit, tetapi agen penyebab penyakit tersebut tidak mengalami perkembang-biakan pada tubuh
hewan tersebut. Sebagai contoh: lalat menularkan penyakit disentri. Nyamuk Aedes aegypti menularkan demam berdarah
Dengue DBD. Pengendalian vektor dan hospes penyakit dapat dilakukan dengan berbagai cara: secara mekanik, khemis, dan
biologis. 1 Secara mekanik dengan memberantas tempat hidup
sarang yang disukai vektor dan hospes penyakit tersebut. Sebagai contoh: program M-3 menguras, menutup, dan
mengubur.
2 Secara khemis dengan menggunakan obat-obatan
pembasmi vektor dan hospes penyakit tersebut. Sebagai contoh: pemberantasan nyamuk dengan menggunakan
insektisida DDT, larvisida abate dsb.
3 Secara biologis dengan menggunakan predator hewan pemangsa vektor dan hospes penyakit tersebut. Sebagai
contoh: pemberantasan nyamuk menggunakan ikan, bakteri, cacing, dan jenis nyamuk lainnya.
4 Secara terpadu yaitu menggunakan ketiga cara tersebut bersamaan. Cara terpadu merupakan cara pengendalian
vektor dan hospes penyakit yang terbaik dan efektif.Meningkatkan sanitasi lingkungan dan higiene
perorangan adalah merupakan usaha yang penting untuk memutus hubungan atau mata rantai penularan penyakit
menular. Desinfektansia ialah zat-zat kimia yang dapat membunuh hama-hama penyakit dan jasad-jasad renik
lainnya. Misalnya: karbol, formalin, sublimat, kaporit, yodium, alkohol dan lain-lain.
1. Melindungi dengan Imunisasi
Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal. Anak diimunisasi, berarti diberikan vaksin untuk merangsang
timbulnya kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu sesuai dengan jenis vaksin yang diberikan. Oleh karena itu, seseorang
yang divaksinasi kebal terhadap suatu penyakit tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain.
Bayi dan anak balita merupakan kelompok usia yang rentan
Bab 13:
Kesehatan Masyarakat
293
terhadap penyakit menular. Kelompok usia yang rentan ini perlu lindungan khusus specific protection dengan imunisasi baik
imunisasi aktif maupun pasif. Obat-obat profilaksis tertentu juga dapat mencegah penyakit malaria, meningitis dan disentri
basilus. Pada anak usia muda, gizi yang kurang akan menyebabkan kerentanan pada anak tersebut. Oleh sebab itu,
meningkatkan gizi anak adalah juga merupakan usaha pencegahan penyakit infeksi pada anak.
Vaksin ialah suatu perbenihan kuman-kuman yang sudah dibunuh atau dilemahkan. Imunisasi bertujuan untuk
merangsang timbulnya kekebalan dari dalam tubuh dengan memasukkan vaksin. Bila seseorang mendapat suntikan vaksin
TCD Tifus, kolera dan Disenteri, maka tubuh orang itu akan mengadakan reaksi terhadap vaksin tersebut, yakni dengan
membuat antibodi. Setelah antibodi tersebut terdapat dalam tubuh dalam kadar yang cukup, maka untuk waktu yang tertentu
orang itu akan kebal terhadap penyakit tifus, cholera dan disenteri. Jadi tujuan vaksinasi dengan vaksin ialah untuk
mendapatkan kekebalan terhadap penyakit yang bersangkutan. Kadar antibodi di dalam darah lambat laun akan menurun.
Karena itu penyuntikan dengan vaksin-vaksin perlu diulangi dan suntikan ulangan ini tergantung pada macamnya vaksin.
Imunisasi atau vaksinasi hanya diberikan kepada orang-orang yang sehat saja.
Kekebalan terhadap suatu penyakit menular dapat digolongkan menjadi 2, yakni:
1. Kekebalan tidak spesifik adalah pertahanan tubuh pada
manusia yang secara alamiah dapat melindungi badan dari suatu penyakit. Misalnya kulit, air mata, cairan-cairan khusus
yang keluar dari perut usus, adanya refleks-refleks tertentu, misalnya batuk, bersin dan sebagainya.
2. Kekebalan spesifik dapat diperoleh dari 2 sumber, yakni: 1 Genetik, kekebalan yang berasal dari sumber genetik ini
biasanya berhubungan dengan ras warna kulit dan kelompok-kelompok etnis, misalnya orang kulit hitam negro
cenderung lebih resisten terhadap penyakit malaria jenis vivax. Contoh lain, orang yang mempunyai hemoglobin S
lebih resisten terhadap penyakit plasmodium falciparum daripada orang yang mempunyai hemoglobin AA. 2
Kekebalan yang Diperoleh Acquired Immunity yaitu