Penyebab Penyakit Kecelakaan Kerja
Bab 15: Kesehatan Penyakit
369
Sumber infeksi adalah semua benda termasuk orang atau binatang yang dapat melewatkan atau menyebabkan penyakit
pada orang lain. Sumber penyakit ini mencakup juga reservoar seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Sumber penularan ialah induk semang penyakit baik manusia atau hewan yang dapat mengeluarkan benih-benih penyakit dan
menularkan penyakit-penyakit tersebut kepada orang lain. Sumber penularan harus dibedakan dari sumber penyakit.
Manusia sebagai sumber penularan. Orang yang menderita penyakit typhus, dalam darah, air kencing dan kotorannya,
terdapat basil-basil typhus. Kotoran-kotoran dan air kencing yang mengandung basil-basil typhus tersebut dapat membahayakan
kesehatan orang-orang yang tinggal disekitarnya. Keterangan: lalat suka sekali hinggap di tempat-tempat yang kotor, najis-najis
dan lain-lain. Pada waktu lalat itu hinggap pada najis yang mengandung basil-basil typhus, maka akan melekat pada kaki-
kakinya najis tersebut beserta basil-basil itu. Dari najis lalat hinggap ke lain-lain tempat, antara lain ke makanan, piring,
cangkir dan lain-lain. Bila orang makan makanan yang sudah mengandung basil-basil tersebut, maka mungkin orang itu akan
kejangkitan penyakit typhus. Demikianlah keterangan orang yang sakit typhus sebagai sumber penularan.
Hewan sebagai sumber penularan. Contoh hewan yang bersifat sebagai sumber penularan antara lain: tikus yang kejangkitan
penyakit pes. Sebenarnya penyakit pes itu bukan penyakit manusia, melainkan penyakit-penyakit hewan mengerat pada
umumnya dan penyakit tikus pada khususnya. Dalam darah tikus yag menderita pes terdapat basil-basil pes. Pinjal-pinjal yang
hidup pada pemukaan tubuh tikus hidupnya dari darah tikus yang ditempati. Pada waktu pinjal-pinjal itu menghisap darah si tuan
rumah, turut pula ke dalam tubuh pinjal itu basil-basil pes. Bila tikus itu mati, maka sumber makanan bagi pinjal-pinjal itu
tentunya akan hilang. Dicarinya sumber makan lain,yaitu tikus- tikus lain. Pinjal itu berpindah ke tikus-tikus ini dan hidup dari
darahnya. Pada waktu menghisap darahnya, masuklah basil-basil pes yang sudah terdapat dalam tubuh pinjal-pinjal itu. Dengan
demikian, penyakit pes menjalar dari tikus satu ke tikus yang lain. Bila karena suatu hal pinjal-pinjal yang sudah mengandung basil-
basil pes ini menggigit manusia, maka orang mungkin akan kejangkitan penyakit pes.