Morfin Morfin adalah hasil olahan dari opiumcandu mentah. Morfin
Bab 17: Obat, Narkotika, dan Penyahgunan Obat
423
rasanya pahit, berbentuk serbuk atau tepung halus berwarna putih atau dalam bentuk cairan berwarna. Pemakaiannya dengan
cara dihisap dan atau disuntikkan melalui pembuluh darah balik vena.
6. Heroin putau Heroin mempunyai kekuatan dua kali lebih kuat daripada morfin
dan merupakan jenis opiat yang paling sering disalahgunakan orang di Indonesia pada akhir-akhir ini. Heroin, secara
farmakologis mirip dengan morfin efeknya menyebabkan orang menjadi mengantuk dan perubahan mood yang tidak menentu.
Walaupun pembuatan, penjualan dan pemilikan heroin adalah melanggar hukum ilegal, tetapi heroin diusahakan tetap tersedia
bagi pasien penderita penyakit kanker yang parah karena efek analgesik dan euforiknya yang baik. Heroin atau diamorfin INN
adalah sejenis opioid alkaloid. Heroin adalah derivatif 3.6-diasetil dari morfin karena itulah namanya adalah diasetilmorfin dan
disintesiskan darinya melalui asetilasi. Bentuk kristal putihnya umumnya adalah garam hidroklorida, diamorfin hidroklorida.
Heroin dapat menyebabkan kecanduan.
7. Shabu-shabu Shabu-shabu adalah julukan lain dari Methamphetamine. Obat ini
dapat di temukan dalam bentuk kristal dan obat ini tidak mempunyai warna maupaun bau, maka ia di sebut dengan kata
▲ Gambar 17.7.
Heroin
Bab 17: Obat, Narkotika, dan Penyahgunan Obat
424
lain yaitu Ice. Obat ini juga mempunyai pengaruh yang kuat terhadap syaraf. Si pemakai shabu-shabu akan selalu bergantung
pada obat bius itu dan akan terus berlangsung lama, bahkan bisa mengalami sakit jantung atau bahkan kematian. Shabu-shabu
juga di kenal dengan julukan lain seperti: Glass, Quartz, Hirropon, Ice Cream.
Efek-efeknya: Kehilangan berat badan
Mengalami impotensi Sering berhalusinasi
Mengalami pergerakan tubuh yang tiba-tiba di karenakan otot-otot yang berkontraksi
Mengalami kerusakan pada oragn tubuhnya seperti pada liver dan lambungnya
Mengalami gangguan pada hati, dan juga jantung dapat mengakibatkan kematian.
Bentuk Shabu-shabu berbentuk kristal, dan biasanya berwarna putih.
Cara pemakaian Shabu-shabu biasanya dikonsumsi dengan cara membakarnya di
atas aluminium foil sehingga mengalir dari ujung satu ke arah ujung yang lain. Kemudian asap yang ditimbulkannya dihirup
dengan sebuah bong sejenis pipa yang didalamnya berisi air. Air pada bong tersebut berfungsi sebagai saringan karena asap
▲ Gambar 17.8. Serbuk
kristal shabu-shabu
Bab 17: Obat, Narkotika, dan Penyahgunan Obat
425
tersaring pada waktu melewati air tersebut. Ada sebagian pemakai yang memilih membakar Shabu dengan pipa kaca
karena takut efek jangka panjang yang mungkin ditimbulkan oleh aluminium foil yang terhirup.
Efek Shabu: Sering dikeluhkan sebagai penyebab paranoid rasa takut
yang berlebihan Pemakai menjadi sangat sensitif mudah tersinggung
terlebih bagi mereka yang sering tidak berpikir positif Halusinasi visual. Masing-masing pemakai mengalami efek
tersebut dalam kadar yang berbeda. Jika sedang banyak mempunyai persoalan atau masalah dalam kehidupan,
sebaiknya narkotika jenis ini tidak dikonsumsi. Hal ini mungkin dapat dirumuskan sebagai berikut:
Selain itu, pengguna shabu sering mempunyai kecenderungan untuk memakai dalam jumlah banyak dalam satu sesi dan sukar
berhenti kecuali jika Shabu yang dimilikinya habis. Hal itu juga merupakan suatu tindakan bodoh dan sia-sia mengingat efek
yang diinginkan tidak lagi bertambah the law of diminishing return. Beberapa pemakai mengatakan Shabu tidak
mempengaruhi nafsu makan. Namun sebagian besar mengatakan nafsu makan berkurang jika sedang mengkonsumsi
Gambar 17.6. “Bong”
digunakan pecandu untuk nyedot kokain
Bab 17: Obat, Narkotika, dan Penyahgunan Obat
426
Shabu, bahkan banyak yang mengatakan berat badannya berkurang drastis selama memakai Shabu.