Drainase Teori Infrastruktur Perkotaan .1. Sistem Jaringan Jalan

sampah sementara Thiesen, 1977:112. Pada dasarnya Tempat Pembuangan Sementara TPS yaitu bak dengan konstruksi bata atau bahan lain tanpa atap yang diberi lubang pintu dengan atau tanpa pintu ukuran TPS rata- rata 3m 3. TPS umumnya ditempatkan pada lokasi : pasar, tepi jalan, lahan kosong disuatu pemukiman, area komersial, institusi. Kalsifikasi jalan menurut kerawanan sampah 1. Jalan pusat kota area perbelanjaan 2. Jalan di area pasar, jalan utama pusat kota 3. Jalan pinggir kota pusat perbelanjaan 4. Jalan kolektor pusat kota 5. Jalan pemukiman pendapatan rendah 6. Jalan pemukiman pedapatan tinggi

2.2.4. Drainase

Sistem Drainase kota adalah jaringan drainase yang mempunyai daerah layanan di dalam wilayah kota. Sementara sistem pengendali banjir kota adalah sungai- sungai yang ada, yang mempunyai daerah pengaliran di luar kota dan mempengaruhi terjadinya banjir genangan di wilayah kota tersebut. Kegunaan dari sistem drainase dan pengendalian banjir adalah untuk melindungi seluruh aset perkotaan baik material maupun non material akibat hujan, erosi, banjir dan bencana lain maupun polusi yang diakibatkan dari sanitasi yang kurang memadai, Pada dasarnya sistem drainase perkotaan bertujuan mengendalikan aliran permukaan dalam melindungi tanaman, tanah permukaan yang porous dan elemen lingkungan lain yang memiliki resiko kerusakan yang diakibatkan oleh aliran air permukaan Surasetja, 2005. 1. Perhitungan beban limpasan untuk areal tertutup, menggunakan perhitungan debit air hujan menurut Suripin 2003 dengan rumus; CIA 002778 , Q p = ...........................................................................2.5 Keterangan : Q = debit aliran air hujan literdetik A = luas daerah tangkapan Ha C = angka koefisien aliran permukaan I = intensitas curah hujan mmjam 2. Perhitungan kapasitas aliran saluran dengan rumus Manning, untuk mengetahui besar debit pembuangan atau debit di Area atau Kawasan menurut Suripin 2003 dengan rumus; Q = A.V → Q = 2 1 3 2 . . S R n A ........................................................2.6 A = ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ + Π Bxw xh 2 2 P = П x h + 2 x w R = A P Dalam rumus Manning head loss L h atau kehilangan energi L h = 3 2 2 R L Vn menggunakan S = L h L Keterangan : Q = debit aliran air hujan literdetik A = luas daerah tangkapan Ha C = angka koefisien aliran permukaan B = lebar dasar saluran m P = Keliling tampang basah saluran m h = Tinggi air normal saluran S = kemiringan dasar saluran m w = Tinggi jagaan m Vn = Kecepatan rata- rata md R = Jari- jari hidrolik L h = Head loss L = Jarak pematah arus m Dimana pengambilan nilai n dan L berdasarkan karakteristik masing- masing dengan besar nilai seperti pada Tabel berikut. Tabel 2.18. Harga Rata- Rata dari n untuk Penggunaan dalam Rumus Manning Jenis Saluran Terbuka n - Lapisan semne mulus, kayu datar terbaik 0,010 - Kayu datar, saluran lapisan- kayu baru, besi tuang berlapis 0,012 - Pipa selokan bening yang bagus, tembok –bata yang bagus, pipa beton biasa, kayu tak datar, saluran logam mulus 0,013 - Pipa selokan tanah biasa dan pipa besi tulang, lapisan semen biasa 0,015 - Kanal- kanal tanah, lurus dan terpelihara 0,023 - Kanal- kanal tanah galian, kondisi biasa 0,027 - Kanal- kanal yang dipahat dalam batu 0,040 - Sungai dalam kondisi baik 0,030 Sumber : Suripin, 1997 Berdasarkan Tabel di atas, dan kondisi drainase eksisting dari beton biasa maka besar nilai n adalah 0,013.

2.2.5. Energi Listrik dan Telekomunikasi