Persampahan A. Pengertian Sampah

- Jumlah produksi yang harus disediakan adalah 1,1 x jumlah kebutuhan eksisting.

2.2.3. Persampahan A. Pengertian Sampah

Sampah adalah sesuatu yang sudah tidak dapat digunakan lagi, tidak terpakai, tidak disenangi dan sesuatu yang sudah dibuang yang berasal dari aktifitas manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya American Public Health Association, 1976. Sampah adalah limbah yang bersifat padat yang berasal dari zat organik dan anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak menganggu lingkungan. Menurut FKM UI 1989 pada prinsipnya yang digunakan mengenai batasan pengertian sampah adalah : 1. Adanya sesuatu bahan atau benda padat. 2. Adanya hubungan langsung atau tidak langsung dengan kegiatan manusia. 3. Bahan atau benda yang sudah tidak disenangi. 4. Bahan atau benda yang dibuang dengan menggunakan cara- cara umum.

B. Tingkat Pelayanan

Tingkat pelayanan pengelolaan sampah meliputi kuantitas dan kualitas pelayanan. Tingkat pelayanan terdiri dari 3 tiga aspek yaitu strategi pelayanan, frekuensi pelayanan dan kriteria penentuan kualitas pengelolaan pelayanan. 1. Strategi pelayanan Strategi pelayanan ini adalah mendahulukan pencapaian keseimbangan pelayanan dilihat dari segi : pertama adalah kepentingan sanitasi dan ekonomi, kedua kuantitas pelayanan dan terakhir adalah kualitas pelayanan. 2. Frekuensi pelayanan Berdasarkan hasil penentuan skala prioritas daerah pelayanan di atas maka frekuensi pelayanan dibagi dalan beberapa kondisi sebagai berikut; a. Wilayah dengan pelayanan intensif yaitu wilayah pusat kota, jalan protokol, tamanhutan kota, kawasan pemukiman tidak teratur dan perdagangan termasuk pasar. b. Wilayah dengan pelayanan menengah yaitu wilayah pemukiman teratur, komplek pendidikan, perkantoran, komplek kesehatan dan industri. c. Wilayah dengan pelayanan rendah yaitu wilayah pinggir kota. 3. Kriteria penentuan kualitas pengelolaan pelayanan. Kriteria untuk menentukan pengelolaan pelayanan adalah sebagai berikut : a. Penggunaan jenis peralatan b. Sampah yang terisolasi dari lingkungan c. Frekuensi pelayanan d. Frekuensi penyapuan jalan e. Estetika f. Tipe kota g. Variasi daerah pelayanan h. Pendapatan dari retribusi sampah i. Timbunan sampah musiman

E. Penentuan Daerah Pelayanan

Penentuan daerah pelayanan dilakukan untuk memberikan prioritas pelayanannya dengan cara pembotan dan penilaian dari berbagai faktor- faktor di bawah ini PU Cipta Karya, 1990. ▫ Fungsi dan nilai kawasan a. Kawasan perumahan teratur dan tidak teratur b. Kawasan komersial atau perdagangan c. Kawasan industri d. Jalan protokol pusat kota, taman- taman kota e. Kawasan perkantoran dan pendidikan ▫ Kepadatan penduduk a. 50 jiwaha sampai dengan 100 jiwa ha rendah b. 101 jiwa ha sampai dengan 300 jiwaha sedang c. lebih darii 300 jiwaha tinggi ▫ Daerah pelayanan a. Daerah yang sudah terlayani b. Daerah yang dekat dengan yang sudah terlayani c. Daerah yang jauh dari daerah pelayanan ▫ Kondisi lingkungan a. Kondisi lingkungan yang baik bila sampah dikelola dan lingkungan menjadi bersih. b. Kondisi lingkungan sedang bila sampah dikeloka tapi lingkungan masih kotor. c. Kondisi lingkungan buruk sekali bila sampah tidak dikelola dan ligkungan sangat kotor. ▫ Tingkat pendapatan penduduk a. Rendah b. Sedang c. Tinggi ▫ Topografi a. Datar rata kemiringan kurang dari 5 b. Bergelombang kemiringan antara 5- 15 c. Berbukit curam kemiringan lebih dari 15 Persyaratan lokasi penempatan pewadahan antara lain: - Mudah dicapai oleh pemakai dan petugas pengumpul - Tidak menghalang lalu lintas - Tidak mengurangi estetika lingkungan SK SNI- T -13-1999-F Adapun untuk pewadahan, terdapat berbagai jenis dengan kapasitas yang berbeda- beda, seperti pada Tabel 2.7 Tabel 2.17. Jenis Pewadahan Pada Daerah Perkotaan Sifat jenis Bahan Kelebihan Kelemahan Tidak tetap Kantong plastik 30-50lt Plastik Sehat, mudah, praktis - Menganggu dekomposisi sampah saat pembuangan akhir - Menimbulkan dampak negatif pada proses pengoahan Semi Tetap Tong kayu 40- 60lt Kayu Mudah diperbaiki, ringan, tidak berkarat, estetika baik - Tidak tahan air - Tidak tahan lama - Operasional sulit Tetap Bak sampah permanen ukuran bervariasi Beton bata Bahan kuat, daya tampung lebih baik - Kurang sehat - Estetika kurang Tidak tetap Kontainer 100 lt Baja Operasional mudah, volume besar, tidak berkarat, baik untuk pola komunal - Harga mahal - Sistem khusus Sumber : PLP Cipta Karya, 1990 Berdasarkan SK SNI T-13-1990-F dikatakan bahwa dalam menentukan kapasitas, jumlah pewadahan ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan yaitu; a. Jumlah penghuni dalam satu unit bangunan b. Tingkat pengambilan pengumpulan sampah c. Cara pengumpulan manual mekanis d. Sistem pelayanan individu atau komunal Tempat Pembuangan Sementara TPS adalah suatu tempat yang dipergunakan untuk menampung sampah sementara sebelum diangkut ke tempat pembuangan akhir. Bentuk penampungan sementara ini bisa berupa kontainer, kontainer depo, bak ukuran besar atau tanah kosong yang khusus menampung sampah sementara Thiesen, 1977:112. Pada dasarnya Tempat Pembuangan Sementara TPS yaitu bak dengan konstruksi bata atau bahan lain tanpa atap yang diberi lubang pintu dengan atau tanpa pintu ukuran TPS rata- rata 3m 3. TPS umumnya ditempatkan pada lokasi : pasar, tepi jalan, lahan kosong disuatu pemukiman, area komersial, institusi. Kalsifikasi jalan menurut kerawanan sampah 1. Jalan pusat kota area perbelanjaan 2. Jalan di area pasar, jalan utama pusat kota 3. Jalan pinggir kota pusat perbelanjaan 4. Jalan kolektor pusat kota 5. Jalan pemukiman pendapatan rendah 6. Jalan pemukiman pedapatan tinggi

2.2.4. Drainase