pengembangan serta penjabaran tata ruang fisik kota, dimana kesemuanya itu tidak lepas dari tata guna lahan dan ketersediaan prasarana pendukung atau
infrastruktur. Fungsi tata guna lahan yang berbeda- beda atau terjadi heterogenitas
fungsi tata guna lahan dimana masing- masing akan menimbulkan suatu bangkitan yang berbeda- beda, dimana hal ini akan memiliki beberapa dampak akibat dari
bangkitan tersebut.
2.4 Perubahan Guna Lahan Perkotaan
Darmawan 2003:2 mengatakan, untuk menciptakan kebutuhan fasilitas kota yang tepat bagi masyarakat penghuninya perlu dikaji dulu kebutuhan dasar
apa yang diinginkan oleh penghuni kota itu sendiri. Hildebrand Frey dalam Darmawan 2003:2 mengkaitkan kebutuhan kota
dengan kebutuhan dasar manusia dari hirarki Maslow. ▫ Pada tingkat dasar basic level, fasilitas kota yang disediakan adalah semua
kebutuhan fisik masyarakat antara lain; tempet tinggal dan tempat kerja, pendapatan yang memadai, pendidikan dan kursus, transportasi dan
kemungkinan untuk mengadakan komunikasi dengan fasilitas- fasilitas dan pelayanan- pelayanan kota.
▫ Pada tingkat kedua, hal- hal yang harus diperhatikan oleh kota adalah keselamatan safety, keamanan security, dan perlindungan protection,
unsure visual, fungsi, susunan dan control terhadap lingkungan yang harus bebas dari polusi, kebisingan, kecelakaan dan kriminologi.
▫ Tingkatan yang ketiga adalah menciptakan ligkungan social yang kondusif, suatu tempat yang penghuninya mempunyai pertumbuhan yang baik, anak- anak
mereka saling mengadakan sosialisasi, mereka merasa sebagai bagian dari komunitas dan merasa memiliki terhadap lingkungannya.
▫ Tingkatan yang keempat, bahwa fasilitas kota harus dapat memberikan kesan yang cocok appropriate eimage, reputasi yang baik serta gengsi yang dapat
menggambarkan penghuninya. Disamping itu secara bersama- sama mereka juga dapat menciptakan daerah dan lingkungannya sesuai dengan kebutuhan dan
aspirasi mereka sendiri. ▫ Pada tingkat kelima fasilitas kota harus dapat memberi kesempatan penghuninya
untuk berkreasi sendiri, membentuk ruang pribadi yang mengekpresikan pribadi mereka. Disamping itu secara bersama- sama mereka juga dapat menciptakan
daerah dan lingkungannya sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi mereka sendiri. ▫ Tingkatan yang terakhir, bahwa fasilitas kota harus berupaya karya designnya
yang baik, sebagai tempat yang estetis, secara fisik dapat memberi kesan yang mendalam, merupakan suatu tempat budaya dan karya seni yang bermutu.
2.5 Nilai Lahan