Pe rja njia n K ine rja

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O16 21 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Strategis Target Program Pagu Anggaran Awal Rp Pagu Anggaran Revisi Rp PPATK.07 Meningkatnya kepatuhan pelaporan. S7.1 Persentase laporan dari pihak pelapor yang memenuhi standar pelaporan. 95 S7.2 Indeks kepatuhan pihak pelapor. 4 Indeks PPATK.08 Meningkatnya kemampuan pihak pelapor dan penyidik TPPU dalam pencegahan dan pemberantasan TPPU dan pendanaan terorisme. S8.1 Persentase kelulusan peserta pelatihan. 100 PPATK.9 Terpenuhinya produk hukum pencegahan dan pemberantasan TPPU dan pendanaan terorisme. S9.1 Persentase pemenuhan produk hukum TPPU dan pendanaan terorisme. 100 PPATK.10 Meningkatnya keandalan sistem TI PPATK. S10.1 Indeks tata kelola teknologi informasi PPATK. 2,75 Indeks PPATK.11 Meningkatnya kualitas sumber daya manusia PPATK. S11.1 Persentase pegawai PPATK yang memiliki penilaian prestasi kerja pegawai baik. 100 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya PPATK 56.636.587.000 71.034.731.000 PPATK.12 Meningkatnya kualitas manajemen kinerja PPATK. S12.1 Nilai AKIP PPATK. A Nilai PPATK.13 Terwujudnya reformasi birokrasi yang efektif. S13.1 Nilai pelaksanaan reformasi birokrasi PPATK. 70 Nilai PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O16 22 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Strategis Target Program Pagu Anggaran Awal Rp Pagu Anggaran Revisi Rp PPATK.14 Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan keuangan PPATK. S14.1 Opini BPK. WTP Opini Peningkatan Sarana dan Prasarana PPATK. 97.155.133.000 98.839.136.000 Anggaran yang tercantum dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016 PPATK adalah alokasi pagu anggaran awal yang diterima oleh PPATK sebesar Rp190.000.000.000,00. Pada tahun berjalan karena terdapat pemberian penghargaan dari Kementerian Keuangan sesuai Keputusan Menteri Keuangan Nomor 455KMK.022016 tentang Penetapan Pemberian Penghargaan atas Pelaksanaan Anggaran Belanja Kementerian NegaraLembaga Tahun Anggaran 2016, pagu anggaran PPATK meningkat menjadi Rp204.208.366.000,00. Gambar 2.2 Penandatanganan Perjanjian Kinerja Tahun 2016 PPATK Anggaran tersebut dialokasikan ke dalam tiga program, yaitu Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme, Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya PPATK, dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur PPATK. Dalam upaya pencapaian target kinerja sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016, pagu anggaran PPATK dialokasikan ke dalam program dan kegiatan, sebagai berikut: PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O16 23 Tabel 2.5 Pagu Anggaran PPATK per Program dan Kegiatan Tahun 2016 Kode ProgramKegiatan Nama ProgramKegiatan Pagu Anggaran Awal Pagu Anggaran Revisi 078.01.01 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya PPATK Rp 56.636.587.000 Rp 71.034.731.000 3374 - Pengawasan Internal PPATK. Rp 500.000.000 Rp434.414.000 3375 - Pengelolaan Perencanaan dan Keuangan PPATK. Rp 37.750.658.000 Rp53.850.665.000 3376 - Pengelolan Sumber Daya Manusia, Organisasi dan Ketatalaksanaan PPATK. Rp 4.300.000.000 Rp3.183.092.000 3377 - Penyelenggaraan Ketatausahaan, Kerumahtanggaan, dan Perlengkapan PPATK. Rp 13.085.929.000 Rp13.566.560.000 078.01.02 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur PPATK Rp 97.155.133.000 Rp 98.839.136.000 3378 - Pengadaan dan Peningkatan Sarana dan Prasarana PPATK. Rp 97.155.133.000 Rp98.839.136.000 078.01.06 Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme Rp 36.208.2080.000 Rp 34.334.499.000 3379 - Pengelolaan Bidang Hukum PPATK. Rp 2.600.000.000 Rp2.234.202.000 3380 - Pelaksanaan kerja sama dan Hubungan Masyarakat PPATK. Rp 4.200.000.000 Rp3.727.149.000 3381 - Pengelolaan Teknologi Informasi PPATK. Rp 16.500.000.000 Rp16.500.000.000 3382 - Pengawasan Kepatuhan Pihak Pelapor. Rp 1.500.000.000 Rp1.500.000.000 3383 - Pengawasan Kewajiban Pelaporan dan Pembinaan Pihak Pelapor. Rp 1.800.000.000 Rp1.800.000.000 3384 - Analisis Transaksi dan Pengelolaan Laporan Masyarakat. Rp 1.150.000.000 Rp1.150.000.000 5232 - Pemeriksaan dan Pengembangan Riset TPPU. Rp 8.458.280.000 Rp7.423.148.000 Jumlah Rp 190.000.000.000 Rp204.208.366.000 PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O16 24

A. Ca pa ia n K ine rja

Pengukuran capaian kinerja PPATK dilakukan dengan membandingkan target kinerja dengan realisasi kinerja setiap Indikator Kinerja Sasaran Strategis IKSS yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016. Pada tahun ini PPATK mulai menerapkan Keputusan Kepala PPATK Nomor 175 Tahun 2016 tentang Penetapan Batasan Persentase Capaian Indikator Kinerja Utama Pada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. Dalam keputusan tersebut dijelaskan bahwa batasan capaian maksimum kinerja adalah 120 dan capaian minimum kinerja adalah 0. Secara keseluruhan, rata-rata capaian kinerja PPATK sebesar 108,24. Dari tujuh belas IKSS, tiga IKSS berhasil tercapai sesuai dengan target kinerja dan sepuluh IKSS berhasil tercapai melebihi target kinerja. Namun demikian, terdapat satu IKSS yang belum berhasil mencapai target kinerja, satu IKSS yang capaian kinerjanya belum dapat diukur, dan dua IKSS yang capaian kinerjanya belum diperoleh hasilnya dari Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi. Capaian kinerja tersebut dapat terwujud karena PPATK selalu melaksanakan upaya perbaikan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan sistem akuntabilitas kinerja yang dilakukan dengan cara menindaklanjuti rekomendasi-rekomendasi dari hasil evaluasi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atas Laporan Kinerja Tahun 2015 PPATK.

B. Ana lisis da n Eva lua si Ca pa ia n K ine rja

Pelaksanaan evaluasi dan analisis kinerja dilakukan melalui pengukuran kinerja yang bertujuan untuk menilai keberhasilan danatau kegagalan dari pelaksanaan program kegiatan sesuai dengan sasaran strategis yang ditetapkan dalam Peta Strategi PPATK Tahun 2015-2019. Pengukuran kinerja tersebut merupakan hasil dari suatu penilaian yang didasarkan pada IKSS yang terdapat dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016 PPATK.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O16 25 PPATK telah menetapkan Keputusan Kepala PPATK Nomor: KEP- 2291.01PPATK1215 tentang Penetapan Indíkator Kinerja Utama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Tahun 2015-2019. PPATK memiliki empat belas sasaran strategis dan tujuh belas IKSS. Berikut ini diuraikan mengenai capaian kinerja PPATK tahun 2016 menurut masing-masing sasaran strategis yang telah ditetapkan. Sasaran Strategis SS 1 bertujuan untuk mengetahui persepsi pemangku kepentingan dan masyarakat terkait dengan efektivitas pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme yang dilaksanakan oleh PPATK dan instansi-instansi yang terkait dalam periode tertentu tahunan. Sasaran strategis 1 diukur keberhasilannya melalui satu Indikator Kinerja Sasaran Strategis IKSS, yaitu Indeks persepsi TPPU dan pendanaan terorisme. Pada tahun 2016, capaian kinerja sudah baik dengan rata-rata pencapaian kinerja SS 1 adalah 104,2. Indeks Persepsi Publik terhadap TPPU dan TPPT telah diinisiasi oleh PPATK sejak tahun 2015 bersama-sama dengan stakeholders rezim APUPPT, para akademisi, Badan Pusat Statistik, dan lembaga survei independen. Pada tahun 2016, tim PPATK melakukan penilaian Indeks Persepsi Publik Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme IPP APUPPT. Indeks Persepsi Publik Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme merupakan alat ukur pemerintah Indonesia, khususnya dalam hal mengukur efektivitas kinerja stakeholders di Indonesia dalam rezim anti pencucian uang dan pendanaan terorisme, dan mengukur tingkat pemahaman publik Indonesia terhadap TPPU dan TPPT. Dengan adanya pengukuran indeks persepsi publik APUPPT, diharapkan pemerintah dapat melakukan program intervensi guna meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap Tindak Pidana Pencucian Uang dan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme, serta memperoleh umpan balik dari masyarakat Sasaran Strategis 1: Meningkatnya persepsi publik terhadap pencegahan dan pemberantasan TPPU dan pendanaan terorisme IKSS 1: Indeks persepsi TPPU dan pendanaan terorisme PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O16 26 dalam upaya peningkatan kinerja pencegahan dan pemberantasan TPPU dan TPPT dan mereduksi peluang risiko terjadinya tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme di Indonesia. Penyusunan Indeks Persepsi Publik APUPPT ini dilakukan melalui survei berskala nasional dengan melibatkan PT Surveyor Indonesia Persero. Survei ini menggunakan sampel sebanyak 11000 responden pada 1100 desa yang tersebar pada 33 provinsi di Indonesia yang dilaksanakan pada 1-18 Agustus 2016. Respon rate yang diperoleh sebesar 100. Survei menggunakan in-depth interview dengan mewawancarai responden yang memiliki kriteria responden tertentu dan menggunakan pendekatan rumah tangga. Hal tersebut dilakukan agar diperoleh data yang berkualitas dan tidak terduplikasi, serta representatif dalam menggambarkan persepsi masyarakat terkait dengan TPPU dan TPPT. Berdasarkan variabel konstruknya, Indeks Persepsi Publik terhadap TPPU dan TPPT dibangun berdasarkan dua dimensi utama, yaitu dimensi tingkat pemahaman publik terhadap TPPUTPPT dan dimensi keefektifan kinerja rezim APUPPT. Dimensi tingkat pemahaman publik diukur oleh lima aspek, meliputi: a. karakteristik TPPUTPPT. b. pelaku utama TPPUTPPT. c. pelaku terkait TPPUTPPT. d. sumber dana TPPUTPPT. e. faktor pendorong terjadinya TPPUTPPT. Sementara itu, dimensi keefektifan kinerja rezim APUPPT diukur oleh dua aspek, yaitu keefektifan kinerja rezim pencegahan dan keefektifan kinerja rezim pemberantasan. Indeks Persepsi Publik terhadap TPPU dan TPPT diukur dalam skala antara 0-10. Nilai 0 menunjukkan bahwa tingkat efektivitas kinerja rezim APUPPT dari sisi pencegahan maupun pemberantasan di Indonesia dinilai oleh publik adalah sangat rendah dan nilai 10 menunjukkan bahwa tingkat efektivitas kinerja rezim APUPPT dari sisi pencegahan maupun pemberantasan di Indonesia dinilai oleh publik adalah sangat baik. Indeks Persepsi Publik IPP ini dihitung secara terpisah untuk TPPU dan TPPT. Dengan demikian, terdapat dua indeks utama, yakni Indeks Persepsi Publik Terhadap TPPU IPP- TPPU dan Indeks Persepsi Publik terhadap TPPT IPP-TPPT.