Tugas PPATK Fungsi PPATK

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O16 8 d. Menyampaikan informasi dari hasil audit kepada lembaga yang berwenang melakukan pengawasan terhadap pihak pelapor; e. Memberikan peringatan kepada pihak pelapor yang melanggar kewajiban pelaporan; f. Merekomendasikan kepada lembaga yang berwenang mencabut izin usaha pihak pelapor; dan g. Menetapkan ketentuan pelaksanaan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa bagi pihak pelapor yang tidak memiliki Lembaga Pengawas dan Pengatur. 4. Dalam melaksanakan fungsi “Analisis atau pemeriksaan laporan dan informasi transaksi keuangan yang berindikasi TPPU danatau tindak pidana lainnya”, PPATK berwenang: a. Meminta dan menerima laporan dan informasi dari Pihak Pelapor; b. Meminta informasi kepada instansi atau pihak terkait; c. Meminta informasi kepada Pihak Pelapor berdasarkan hasil pengembangan analisis PPATK; d. Meminta informasi kepada Pihak Pelapor berdasarkan permintaan dari instansi penegak hukum atau mitra kerja di luar negeri; e. Meneruskan informasi danatau hasil analisis kepada instansi peminta, baik di dalam maupun luar negeri; f. Menerima laporan danatau informasi dari masyarakat mengenai adanya dugaan TPPU; g. Meminta keterangan kepada pihak pelapor dan pihak lain yang terkait dengan dugaan TPPU; h. Merekomendasikan kepada instansi penegak hukum mengenai pentingnya melakukan intersepsi atau penyadapan atas informasi elektronik danatau dokumen elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; i. Meminta Penyedia Jasa Keuangan PJK untuk menghentikan sementara seluruh atau sebagian transaksi yang diketahui atau dicurigai merupakan hasil tindak pidana; PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O16 9 j. Meminta informasi perkembangan penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh penyidik tindak pidana asal dan TPPU; k. Mengadakan kegiatan administratif lain dalam lingkup tugas dan tanggung jawabnya; dan l. Meneruskan hasil analisis atau pemeriksaan kepada penyidik.

D. St ruk t ur Orga nisa si PPAT K

Dalam pasal 48 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 dinyatakan bahwa susunan organisasi PPATK terdiri dari: a. Kepala; b. Wakil Kepala; c. Jabatan Struktural lain; dan d. Jabatan Fungsional. Susunan organisasi PPATK tersebut, kemudian diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, susunan organisasi dan unsur PPATK terdiri atas: 1. Kepala PPATK; 2. Wakil Kepala PPATK; 3. Sekretariat Utama; 4. Deputi Bidang Pencegahan; 5. Deputi Bidang Pemberantasan; 6. Pusat; 7. Inspektorat; 8. Jabatan Fungsional; dan 9. Tenaga Ahli. Dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan kewenangannya, Kepala PPATK dibantu oleh Wakil Kepala PPATK dan didukung oleh unit-unit eselon I yang terdiri dari: PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O16 10 1. Sekretariat Utama; 2. Deputi Bidang Pencegahan; 3. Deputi Bidang Pemberantasan; serta unit-unit eselon II yang terdiri dari: 1. Biro Umum; 2. Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi dan Tata Laksana; 3. Biro Perencanaan dan Keuangan; 4. Direktorat Pengawasan Kepatuhan; 5. Direktorat Pelaporan; 6. Direktorat Hukum; 7. Direktorat Pemeriksaan dan Riset; 8. Direktorat Analisis Transaksi; 9. Direktorat Kerja sama dan Hubungan Masyarakat; 10. Inspektorat; dan 11. Pusat Teknologi Informasi. Struktur organisasi PPATK digambarkan sebagai berikut: PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O16 11 Gambar 1.1 Struktur Organsiasi PPATK